22 Oktober Memperingati Hari Santri Nasional

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2022 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kalender. Foto: Schira/Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalender. Foto: Schira/Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Dalam kalender Gregorian, tanggal 22 Oktober adalah hari ke-295. Pada tanggal ini terjadi serangkaian peristiwa penting di dalam negeri. Berikut ini beberapa peristiwa penting di Indonesia dan dunia pada tanggal 22 Oktober.
ADVERTISEMENT

Tanggal 22 Oktober Diperingati sebagai Hari Santri Nasional

Santri adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren. Santri biasanya menetap dalam tempat tersebut sampai pendidikan mereka selesai.
Menurut kamus, kata santri berasal dari bahasa Sansekerta, “shastri”, yang memiliki akar kata yang sama dengan sastra, yang berarti kitab suci, agama, dan pengetahuan. Ada juga yang mengatakan berasal dari kata cantrik yang artinya para pembantu begawan atau resi. Dalam bentuk ilmu pengetahuan yang diberikan oleh begawan atau resi, seorang cantrik diberikan upah.
Tidak jauh berbeda dengan santri yang mengabdi di pesantren, alhasil, pimpinan pondok memberikan tunjangan kepada santri tersebut. Biasanya santri yang telah menyelesaikan masa studinya di pesantren akan terus mengabdi di pesantren dengan menjadi pengurus.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2015, 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional.

Serentetan Peristiwa 22 Oktober

Kelahiran Mike Lewis

Mike Lewis (lahir 22 Oktober 1981) adalah model dan aktor film serta pemain sinetron berkebangsaan Kanada.

Meninggalnya Soedarpo Sastrosatomo

Soedarpo Sastrosatomo (30 Juni 1920 – 22 Oktober 2007) adalah seorang negosiator, nasionalis, dan pengusaha yang berperan dalam membantu perjuangan diplomasi Indonesia pada awal kemerdekaan.
Ia sebagai anggota perunding Indonesia dalam Perundingan Linggarjati dan kemudian menjadi anggota perwakilan Indonesia di PBB dari tahun 1948 hingga 1950. Setelah menjadi pegawai negeri untuk sementara waktu, ia keluar untuk melakukan bisnis. Ia mendirikan PT Samudera Indonesia, sebuah perusahaan pelayaran besar yang menguasai distribusi produk di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia dijuluki Raja Kapal karena perusahaan pelayarannya menjadi perusahaan terdepan di Indonesia. Namanya masuk dalam "Daftar 40 Orang Terkaya di Indonesia (2006)" versi Majalah Forbes pada tahun 2006.
Soedarpo menikah dengan Minarsih Wiranatakusumah (lebih dikenal sebagai Mien Sudarpo) dan memiliki tiga anak, Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto, Ratna Djuwita Tunggul Hatma, dan Chandraleika Mulia.