Konten dari Pengguna

25+ Contoh Kalimat Transitif serta Penjelasannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
2 Agustus 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh kalimat transitif. Foto: Unsplash/Pradams Giffaary
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh kalimat transitif. Foto: Unsplash/Pradams Giffaary
ADVERTISEMENT
Contoh kalimat transitif yang akan dibagikan di artikel ini dapat membantu memahami bentuk kalimat ini. Seperti diketahui, ada berbagai bentuk kalimat dalam bahasa Indonesia, termasuk kalimat transitif.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas 9 oleh Heriyanto S.Pd., M.Pd., dkk., pada 2022, pengertian kalimat transitif adalah kalimat yang dilengkapi dengan objek sehingga memiliki pola berbentuk S-P-O atau S-P-O-K.
Karena adanya objek dalam kalimat tersebut, kalimat transitif dapat diubah menjadi kalimat pasif. Adapun sederet contoh kalimat transitif akan dijabarkan di artikel ini, jadi simaklah hingga habis!

Contoh Kalimat Transitif

Ilustrasi contoh kalimat transitif. Foto: Pexels/Judit Petrus
Berdasarkan buku Membaca dan Menulis Konsep dan Praktik Abad 21 oleh Slamet Widodo, tak hanya karena memiliki objek di dalamnya, sebuah kalimat disebut kalimat transitif karena dapat diubah menjadi kalimat pasif. Berikut ini beberapa contoh kalimat transitif:
ADVERTISEMENT

Penjelasan tentang Kalimat Transitif

Ilustrasi kalimat transifit. Foto: Pexels.com/Tirachard Kumtanom
Kalimat merupakan bagian terkecil dari sebuah teks atau wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara tata bahasa. Dalam bentuk lisan, sebuah kalimat diiringi alunan titinada dan diakhiri intonasi selesai.
Sedangkan, dalam bentuk tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanya, ataupun seru. Di dalam sebuah kalimat dapat menggunakan beberapa tanda baca lain, seperti titik koma, titik dua, koma, dan sebagainya.
Merangkum karya ilmiah berjudul Kemampuan Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Kalimat Pasif Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Mathlaul Anwar Gisting Tahun Pelajaran 2012/2013 oleh M. Makmun Algani, Universitas Lampung, berdasarkan polanya, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu kalimat aktif dan pasif.
ADVERTISEMENT
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau aktor. Sementara, menurut Razak, kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan, umumnya ditandai dengan predikat yang terdiri dari kata kerja.
Kalimat aktif dibagi menjadi tiga jenis, yakni kalimat taktrasitif, kalimat ekatransitif, dan kalimat dwitransitif. Kalimat taktransitif yakni kalimat yang tak memiliki objek dan pelengkap, hanya memiliki dua unsur, yaitu subjek dan predikat.
Sementara, kalimat ekatransitif dan dwitransitif adalah jenis kalimat transitif. Untuk kalimat ekatransitif adalah kalimat yang memiliki objek tetapi tak memiliki pelengkap. Kalimat ini memiliki tiga unsur wajib, yakni subjek, predikat, dan objek. Lalu, kalimat dwitransitif adalah kalimat yang memiliki dua objek.

Ciri-Ciri Kalimat Transitif

Ilustrasi kalimat transifit. Foto: Pexels
Menyadur buku Relasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Hukum Indonesia pada 2023, berikut ini ciri-ciri kalimat transitif:
ADVERTISEMENT

Perbedaan Kalimat Transitif dan Intransitif

Ilustrasi kalimat transifit. Foto: Pexels/pixabay
Seperti penjelasan di atas, perbedaan paling menonjol dari kalimat transitif dan intransitif adalah adanya atau tidaknya objek dalam sebuah kalimat. Untuk lebih lengkapnya, berikut perbedaan dua bentuk kalimat tersebut.

1. Struktur Kalimat

Apabila dilihat dari struktur kalimatnya, kalimat transitif memiliki struktur atau pola yang lengkap, yakni S-P-O atau S-P-O-K/Pel. Sementara, kalimat intransitif memiliki struktur kalimat yang tak lengkap karena tak ada objek. Struktur kalimat intransitif, yaitu: S-P atau S-P-K/Pel.
ADVERTISEMENT

2. Keberadaan Objek

Perbedaan selanjutnya adalah adanya dan tidaknya objek di dalamnya. Kalimat transitif memiliki objek yang terletak setelah predikat. Sedangkan, kalimat intransitif tak memiliki, bahkan tak membutuhkan objek dalam kalimatnya.

3. Dapat Diubah Bentuk Kalimatnya

Sebab adanya objek dalam sebuah kalimat, kalimat transitif dapat diubah menjadi kalimat pasif. Misalnya:
Lalu, karena kalimat intransitif tak memiliki objek, kalimat tersebut pun tak dapat diubah ke bentuk pasif.

4. Imbuhan

Kalimat transitif umumnya menggunakan predikat dengan kata kerja yang memiliki imbuhan me-, me- -kam, me- -i. Contoh predikat yang digunakan dalam kalimat transitif adalah membaca, mengendarai, menyimak, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, kalimat intransitif menggunakan predikat dengan imbuhan ber-, meng-, ter-, se-, ke- -an, ber- -an. Contoh predikat yang digunakan dalam kalimat intransitif adalah tertawa, berjalan, berenang, dan lainnya.

5. Jenis Kata Kerja

Jenis kata kerja dalam kalimat transitif umumnya membutuhkan objek. Sedangkan, pada kalimat intransitif, jenis kata kerjanya umumnya tak membutuhkan objek.
(NSF)