Konten dari Pengguna

25 Novel Sastra Indonesia Populer yang Patut Dibaca

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
17 Januari 2024 15:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca novel sastra Indonesia. Foto: Unsplash.com/Clay Banks
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca novel sastra Indonesia. Foto: Unsplash.com/Clay Banks
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Novel sastra Indonesia adalah karya yang patut dibanggakan dan diapresiasi. Novel sastra Indonesia menghadirkan cerita dengan berbagai kekayaan Indonesia dan bisa memberi wawasan luas.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, ada puluhan rekomendasi novel sastra Indonesia yang bisa dijadikan bahan bacaan di kala senggang. Simak selengkapnya di bawah ini.

Rekomendasi Novel Sastra Indonesia

Ilustrasi membaca novel sastra Indonesia. Foto: Unsplash.com/Mufid Majnun
Dirangkum dari goodreads.com, berikut ini rekomendasi novel sastra Indonesia lengkap dengan sinopsis singkatnya:

1. Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade oleh Dee Lestari

Rekomendasi pertama adalah Filosofi Kopi. Dalam novel ini akan dijelaskan tentang kopi, Buddha, Herman, hingga cinta. Dee Lestari menggambarkan seseorang yang sedang melakukan perjalanan damai dan pencarian jiwa dengan membangun kedai Filosofi Kopi.

2. Saman oleh Ayu Utami

Novel Saman mengisahkan tentang hubungan persahabatan antara perempuan yang kemudian memunculkan tema seksualitas dari perspektif perempuan.

3. Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata

Novel yang sudah diangkat film ini mengisahkan tentang Ikal dan teman-temannya di Desa Belitung. Hidup mereka sangat terbatas, tetapi punya semangat tinggi untuk mengejar cita-cita.
ADVERTISEMENT

4. Edensor oleh Andrea Hirata

Masih dalam tetralogi Laskar Pelangi, Edensor mengisahkan Ikal dan teman ayahnya bernama Weh di sebuah perahu. Mereka berlayar bersama dengan perahu di sepanjang laut Jawa.

5. Supernova: Petir oleh Dee Lestari

Novel Supernova: Petir adalah fiksi ilmiah yang berasal dari potongan cerita di Supernova, Putri, dan Bintang Jatuh. Mengisahkan seorang bernama Elektra yang baru kehilangan ayahnya dan terpaksa untuk menyelesaikan administrasi elektronik keluarga Wijaya.

6. Tan: Sebuah Novel oleh Hendri Teja

Tan adalah novel dari pengembangan naskah Memoar Alang-alang. Dikisahkan kehidupan Tan Malaka, sosok penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia.

7. Perahu Kertas oleh Dee Lestari

Perahu Kertas menceritakan dua orang yang sama-sama memiliki kepribadian unik, yaitu Kugy, mahasiswa sastra yang nyentrik, dan Keenan, laki-laki yang suka melukis.

8. Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisjahbana

Layar Terkembang pertama kali diterbitkan pada 1937. Novel ini mengisahkan dua bersaudara mahasiswa kedokteran, yaitu Tuti Maria. Pada masa itu, Layar Terkembang dianggap memberikan gambaran adopsi budaya Barat oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT

9. Gadis Pantai oleh Pramoedya Ananta Toer

Gadis Pantai mengisahkan seorang gadis yang tinggal di pesisir pantai dengan kehidupan yang sehari-harinya menumbuk udang dan membenahi jala. Suatu ketika, gadis pantai tersebut harus dinikahkan dengan Bendoro.

10. Cantik itu Luka oleh Eka Kurniawan

Kisah Cantik Itu Luka berlatar pada masa penjajahan, tentang kehidupan Dwi Ayu yang cantik dan eksotis. Namun, ia harus bekerja sebagai pelacur.

11. Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh oleh Dee Lestari

Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh adalah novel yang mengisahkan janji sepasang kekasih untuk berkarya bersama dan kemudian menulis cerita tentang Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh.

12. Supernova: Akar oleh Dee Lestari

Supernova: Akar adalah lanjutan dari Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh. Tokoh utama dalam novel ini adalah Bodhi, anak yang ditemukan biksu di sebuah wihara di Pasuruan.

14. Ca-bau-kan: Hanya sebuah dosa oleh Remy Sylado

Ca-bau-kan merupakan novel tahun 1999, berkisah tentang Tinung, perempuan Betawi yang berprofesi sebagai ca-bau-kan dan Tan Peng Liang, pengusaha tembakau asal Semarang.
ADVERTISEMENT

15. Negeri 5 Menara oleh Ahmad Fuadi

Novel Negeri 5 Menara mengisahkan Alif dari Minangkabau, Sumatera Utara, yang bersekolah di Pondok Madani, Ponorogo. Alif bersama teman-teman lainnya di pondok tersebut disebut Sahibul Menara.

16. Ayat-Ayat Cinta oleh Habiburrahman El-Shirazy

Ayat-Ayat Cinta adalah novel karya sastra Indonesia selanjutnya yang sudah difilmkan. Novel ini berkisah tentang percintaan Fahri, mahasiswa yang sekolah di Mesir.

17. Robohnya Surau Kami oleh A.A Navis

Robohnya Surau kami adalah kumpulan cerpen bergenre religi-sosio karya A.A Navis. Cerpen dalam buku ini pertama kali terbit pada 1956 yang mengisahkan dialog Tuhan dengan seseorang yang hidup hanya untuk ibadah.

18. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas oleh Eka Kurniawan

Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, berkisah tentang Ajo Kawir, seorang remaja yang bermasalah. Ajo berteman dengan Si Gecko. Keduanya mengalami masa-masa sulit di desa mulai dari SD hingga remaja.
ADVERTISEMENT

19. Negeri van Oranje oleh Wahyuningrat

Negeri van Oranje berkisah tentang lima mahasiswa dalam menjalani kisah susah senang di Eropa. Novel ini ditulis dengan gaya kocak, lintah, tetapi tetap menyentuh emosi pembacanya.

20. Pulang oleh Leila S. Chudori

Novel Pulang berkisah tentang para eksil politik di Prancis. Selain itu, disematkan kisah cintanya. Dalam novel ini, terdapat nilai-nilai karakter yang bisa dijadikan teladan pada kehidupan sehari-hari.

21. Sepatu Dahlan oleh Khrisna Pabichara

Sepatu Dahlan mengisahkan Dahlan kecil yang didik dengan keras. Menurut Dahlan, rasa perih karena lapar sudah menjadi teman baik, serta luka di kakinya adalah bukti perjuangan selama hidup yang harus berjalan puluhan kilometer ke sekolah tanpa alas kaki.

22. Lelaki Harimau oleh Eka Kurniawan

Lelaki Harimau bercerita tentang kasus pembunuhan yang terjadi di kota kecil, tetapi pembunuhnya membantah dan justru menuding tetangganya.
ADVERTISEMENT

23. Sang Pemimpi oleh Andrea Hirata

Sang Pemimpi berkisah tentang anak-anak di Desa Belitong saat masa SMA. Tokoh utama dalam novel ini adalah Ikal, Arai, dan Jimbron.

24. Negeri Senja oleh Seno Gumira Ajidarma

Negeri Senja menceritakan catatan seorang musafir yang sedang mengembara di negeri yang tak ada di dalam peta. Dikisahkan bahwa negeri ini ada dan tiada pada waktu bersamaan.

25. Nagabumi I: Jurus Tanpa Bentuk oleh Seno Gumira Ajidarma

Nagabumi I berkisah tentang pendekar tanpa nama di pulau Jawa yang hidup pada 871 M. Pendekar tersebut mengundurkan diri dari dunia persilatan saat berusia 100 tahun.
(NSF)