Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Cara Mengatasi Inflasi: Melalui Kebijakan Moneter, Fiskal, dan Jumlah Barang
13 Desember 2021 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di antara cara-cara mengatasi inflasi di Indonesia salah satu yang diterapkan pemerintah adalah melalui kebijakan ekonomi. Sampai saat ini, inflasi masih menjadi permasalahan ekonomi yang dihindari.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Materi: Inflasi, Modul Ekonomi Kelas XI yang disusun oleh Adi Permana, inflasi adalah suatu keadaan meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan menyeluruh.
Umumnya, inflasi terjadi karena terdapat banyak permintaan dari masyarakat, pertambahan penawaran uang, dan peningkatan biaya produksi. Kondisi inflasi di suatu negara dapat menimbulkan akibat buruk dari segi kegiatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Lalu, bagaimana cara-cara mengatasi inflasi di Indonesia ? Berikut penjelasannya secara lengkap.
Cara Mengatasi Inflasi
Berikut ini cara-cara mengatasi inflasi menurut jurnal Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi oleh Tini Utami.
1. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi dengan menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar untuk memengaruhi kegiatan ekonomi.
Di Indonesia, kebijakan ini diatur oleh Bank Indonesia selaku bank sentral. Tugasnya mengatur jumlah uang yang beredar melalui penerapan cadangan minimum, sehingga jumlah uang menjadi lebih kecil. Dengan penerapan cadangan minimum, laju inflasi di Indonesia dapat ditekan.
ADVERTISEMENT
2. Kebijakan fiskal
Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total terhadap barang. Dengan adanya kebijakan fiskal, inflasi dapat ditekan melalui penerapan pajak pada setiap barang yang dijual.
3. Kebijakan yang berkaitan dengan output
Kenaikan jumlah barang atau jasa yang diproduksi (output) dapat mengecilkan laju inflasi. Bertambahnya jumlah barang atau jasa di dalam suatu negara cenderung akan menurunkan harga barang secara signifikan.
Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk, sehingga impor barang akan cenderung meningkat.
Jenis-jenis Inflasi
Berikut ini adalah jenis-jenis inflasi menurut jurnal Analisis Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Indonesia yang disusun oleh Desrini Ningsih dan Puti Andiny.
ADVERTISEMENT
1. Inflasi ringan
Inflasi ringan adalah inflasi yang masih belum mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ini dapat dikendalikan karena harga-harga naik secara umum, tetapi belum mengakibatkan krisis di bidang ekonomi. Tingkat inflasi ringan berada di bawah 10 persen per-tahun.
2. Inflasi sedang
Inflasi sedang dinilai masih belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang mempunyai pendapatan yang tetap. Inflasi sedang berada pada 10-30 persen.
3. Inflasi berat
Berbeda dengan inflasi sedang, inflasi berat dinilai sudah mengacaukan kondisi perekonomian suatu negara. Pada kondisi ini orang cenderung menyimpan barang. Mereka tak mau menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju inflasi. Inflasi berat berada pada nilai 30-100 persen per-tahun.
ADVERTISEMENT
4. Hiperinflasi
Hiperinflasi merupakan inflasi sangat berat dengan tingkat inflasi berada di atas 100 persen per-tahun. Inflasi ini sudah mengacaukan perekonomian dan sulit dikendalikan walau dengan tindakan moneter dan tindakan fiskal.
(FNS)