3 Contoh Bunga Nasional Indonesia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
16 September 2021 12:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Melati putih merupakan puspa bangsa yang memiliki wangi khas dan semerbak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Melati putih merupakan puspa bangsa yang memiliki wangi khas dan semerbak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bunga nasional adalah bunga yang mampu mewakili karakteristik sebuah bangsa dan negara. Dari sekian banyak jenis flora yang tumbuh subur di Indonesia, terdapat beberapa flora yang ditetapkan sebagai bunga nasional.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki bunga nasional yang ditetapkan sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional. Mengutip The Amazing of Indonesia: 71 Keajaiban Indonesia yang Wajib Diketahui (2013: 45), spesies bunga yang ditetapkan sebagai bunga nasional terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
Masing-masing bunga nasional tersebut akan diuraikan lebih jelas lagi di dalam artikel ini. Lantas, apa saja keunikan bunga ini, sehingga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia? Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkap berikut ini.
Anggrek bulan yang memiliki tampilan bunga yang amat cantik. Foto: Pixabay

Contoh Bunga Nasional

Dikutip dari buku Pintar Tumbuhan: Segala yang Perlu Kita Tahu Tentang kehidupan Mereka terbitan Lingkar Kata (2019: 59), berikut penjelasan masing-masing bunga nasional seperti melati putih, anggrek bunga, dan padma raksasa.
ADVERTISEMENT
1. Melati Putih
Melati putih berasal dari wilayah Asia Selatan. Bunga ini tumbuh bebas di pekarangan rumah. Ukuran bunga melati putih ini kecil, warnanya putih, dan memiliki wangi yang khas dan semerbak.
Dalam tradisi budaya Indonesia, bunga ini memiliki banyak makna, antara lain melambangkan kesucian, keanggunan, ketulusan, keindahan, kesederhanaan, dan kerendahan hati. Bunga melati putih juga kerap digunakan dalam upacara adat pernikahan di beberapa daerah di Indonesia.
2. Anggrek Bulan
Anggrek bulan ditemukan pertama kali oleh seorang ahli botani Belanda bernama C. L. Blume. Anggrek bulan termasuk tanaman anggrek monopodial yang hanya memerlukan sedikit cahaya matahari.
Ukuran diameter bunga ini dapat mencapai 10 cm dengan waktu mekar bunga yang relatif lama. Anggrek bulan akan tumbuh subur pada ketinggian tempat hingga 600 meter di atas permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Bunga ini hidup secara epifit, yaitu menempel pada batang atau cabang pohon. Daunnya berwarna hijau dan bentuknya memanjang. Akar-akarnya berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging.
Bunga padma raksasa tau Rafflesia arnoldii. Foto: Pixabay
3. Bunga Padma Raksasa
Bunga padma raksasa atau yang lebih dikenal dengan nama Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan yang sangat fenomenal di Indonesia. Bunga ini tidak memiliki daun, sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis sendiri dan mengambil nutrisi dari pohon inangnya.
Bentuk yang terlihat dari bunga ini hanya bunga yang berkembang dalam kurun waktu tertentu. Keberdaannya seakan-akan tersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya, hingga akhirnya tumbuh bunga yang hanya mekar selama seminggu.
Bunga ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera, oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stamford Raffles. Oleh karena itulah, tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya, yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.
ADVERTISEMENT
(VIO)