Konten dari Pengguna

3 Jenis Barang yang Tidak Terpengaruh oleh Hukum Permintaan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
9 Desember 2021 6:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 3 Jenis Barang yang Tidak Terpengaruh oleh Hukum Permintaan. Foto: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 3 Jenis Barang yang Tidak Terpengaruh oleh Hukum Permintaan. Foto: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Dalam hukum permintaan, terdapat beberapa jenis barang yang ‘kebal’ olehnya. Namun, sebelum mengidentifikasi jenis barang yang tidak terpengaruh oleh hukum permintaan, ada baiknya jika kita memahami konsep permintaan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT

Konsep dan Hukum Permintaan

Mengutip dari buku Bahas Total Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi oleh Budhi Setyono, dkk., permintaan adalah kesanggupan konsumen untuk membeli barang pada berbagai tingkat dan waktu tertentu.
Dalam buku Ekonomi 1: SMA Kelas X yang disusun oleh Sukwaiaty, dkk., berdasarkan perspektif konsumen, permintaan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain:
Dalam aktivitas permintaan, terdapat hukum yang menjelaskan hubungan antara harga dengan jumlah barang maupun jasa yang diminta oleh konsumen.
Adapun hukum permintaan berbunyi:
ADVERTISEMENT
Namun pada jenis barang tertentu, hukum permintaan di atas tidak berlaku.

Identifikasikan Jenis Barang yang Menunjukkan Permintaan yang Menurun Tidak Berlaku!

Mengutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi) yang disusun oleh Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, terdapat tiga jenis barang yang tidak terpengaruh oleh hukum permintaan. Berikut masing-masing uraiannya:
Ilustrasi emas adalah salah satu contoh barang spekulasi. Foto: Pixabay.com
1. Barang spekulasi
Seperti namanya, barang ini merupakan jenis barang yang memiliki unsur spekulasi. Barang spekulasi diasumsikan dapat mendatangkan keuntungan di masa mendatang.
Hal tersebut menyebabkan konsumen menambah jumlah pembelian ketika harga barang ini naik. Contoh barang spekulasi antara lain emas, saham, tanah di perkotaan, dan sebagainya.
Ilustrasi mobil mewah merupakan salah satu contoh barang prestise. Foto: Pixabay.com
2. Barang prestise
Jenis barang ini umumnya dapat memberikan kebanggaan sekaligus rasa percaya diri bagi pemiliknya. Biasanya, barang prestise memiliki harga yang mahal.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan barang spekulasi, permintaan terhadap barang prestise akan meningkat seiring dengan makin tingginya wibawa yang didapatkan.
Contoh barang prestise antara lain mobil mewah, permata, barang antik, dan sebagainya.
Ilustrasi kentang adalah salah satu contoh barang giffen. Foto: Pixabay.com
3. Barang giffen
Berbeda dengan dua jenis barang sebelumnya, permintaan barang giffen akan berkurang ketika harganya menurun. Hal ini berkaitan dengan pendapatan riil konsumen yang ikut meningkat. Begitu pula ketika harga barang giffen meningkat, maka permintaan atas barang ini juga ikut naik.
Alasan mengapa hukum permintaan tak berpengaruh pada barang giffen adalah kenaikan harga barang memiliki dampak pendapatan yang kuat.
Hal tersebut secara implisit dapat mengurangi daya beli konsumen. Akibatnya, konsumen beralih dari barang mewah ke barang giffen. Contoh barang giffen antara lain kentang, singkong, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa jenis barang yang tidak berpengaruh terhadap hukum permintaan. Semoga bermanfaat!
(ANM)