Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Khutbah Jumat Akhir Tahun Sedih dan Menyayat Hati
26 Desember 2024 5:41 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir tahun kerap menjadi momen muhasabah dan peningkatan iman umat beragama, termasuk muslim. Meski tahun Masehi bukanlah tradisi Islam, momen ini acap dimanfaatkan para khatib untuk menyampaikan khutbah Jumat akhir tahun sedih.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal “Metodologi Khutbah dan Retorika Dakwah” (h. 1) karya Usman, khutbah Jumat merupakan bentuk kegiatan ibadah yang dilaksanakan dan diikuti oleh umat Islam, khususnya pria, di setiap minggu, sebelum menunaikan salat Jumat.
Kegiatan ini berisi penyampaian nasihat, informasi, ajakan, hingga peringatan melalui lisan para khatib (penyampai khutbah) pada jemaah. Tak jarang, isi khutbah mengandung pesan yang menyayat hati, sehingga cocok digunakan sebagai bahan refleksi.
Khutbah Jumat Akhir Tahun Sedih
Dalam syariat Islam, penyampaian khutbah memiliki rukunnya tersendiri, meliputi membaca puji-pujian kepada Allah, berwasiat takwa, hingga berdoa bagi umat. Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh khutbah Jumat akhir tahun sedih, berikut ini:
Khutbah 1: Renungan di Penghujung Tahun
الحَمْدُ للهِ الّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ وَلَهُ الحَمْدُ فِي الآخِرَةِ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ الرَّحِيمُ الغَفُوْرُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ.
ADVERTISEMENT
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الهَادِيْنَ لِلصَّوَابِ وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ اْلمَآبِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jemaah salat Jumat yang dirahmati Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, agar kita bisa merasakan nikmatnya wafat dalam keadaan Islam.
Pada kesempatan yang penuh makna kali ini, marilah kita merenungi hakikat perayaan tahun baru yang sering dirayakan dengan sukacita, namun seringkali melupakan esensi waktu yang terus berlalu. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an:
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabut: 64)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan penuh dengan tipu daya. Karena itu, kita harus lebih fokus mempersiapkan kehidupan akhirat yang kekal dengan memperbanyak amal ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt.
Di penghujung tahun ini, marilah kita introspeksi diri, merenungi apa yang telah kita perbuat selama ini. Apakah waktu yang Allah berikan telah kita manfaatkan untuk kebaikan, atau justru kita sia-siakan dengan perbuatan yang tidak bermanfaat?
Jemaah salat Jumat yang dirahmati Allah, yang hidupnya senantiasa Allah liputi dengan kasih sayang-Nya, marilah kita bertaubat atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan, serta bertekad untuk memperbaiki diri di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُونَ، أُوْصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ
JEmaah sekalian, marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat waktu yang Allah berikan kepada kita. Gunakanlah sisa umur kita untuk meningkatkan amal ibadah, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Ingatlah bahwa setiap detik yang berlalu tidak akan pernah kembali, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Betapa sia-sialah hidup kita, apabila hanya digunakan untuk sukacita palsu duniawi ini.
Semoga Allah Swt. senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhai-Nya, menerima segala amal ibadah kita, dan mengampuni segala dosa-dosa kita. Amin ya Rabbal 'alamin.
ADVERTISEMENT
Demikianlah khutbah Jumat pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Sumber: jabar.nu.or.id)
Khutbah 2: Merenungi Cinta Rasulullah saw di Penghujung Tahun
الحَمْدُ للهِ الّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ، وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Pun, di penghujung tahun ini, marilah kita merenungi betapa besar cinta Rasulullah saw. kepada umatnya.
Allah Swt. berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 31)
Ayat ini menegaskan bahwa bukti cinta kita kepada Allah adalah dengan mengikuti sunah Rasulullah saw. Beliau adalah teladan sempurna dalam segala aspek kehidupan, yang selalu mengedepankan cinta dan kasih sayang kepada umatnya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda:
إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِ أُعَلِّمُكُمْ
Artinya: "Sesungguhnya aku bagi kalian seperti seorang ayah yang mengajarkan kalian." (HR. Abu Dawud)
Hadis ini menggambarkan betapa besar kasih sayang Rasulullah saw. kepada kita, umatnya, layaknya seorang ayah kepada anaknya. Beliau selalu memikirkan keselamatan dan kesejahteraan umatnya, baik di dunia maupun di akhirat.
ADVERTISEMENT
Maka, jemaah, di akhir tahun ini, marilah kita introspeksi diri, sejauh mana kita telah meneladani Rasulullah saw. dalam kehidupan sehari-hari. Apakah kita telah mencintai beliau dengan mengikuti ajarannya, atau justru sebaliknya?
Marilah kita perbanyak salawat dan bertekad untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan meneladani Rasulullah saw., sosok mulia yang pernah melinangkan air matanya hanya demi keselamatan kita yang bahkan belum pernah beliau temui.
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Jemaah sekalian,
Marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat iman dan Islam yang Allah berikan kepada kita. Di penghujung tahun ini, marilah kita perbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Semoga di tahun yang akan datang, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, yang senantiasa meneladani Rasulullah saw. dalam setiap langkah kehidupan kita, serta setia melantunkan salawat atas Rasul, alih-alih menyanyikan lagu gembira.
Allah Swt. berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)
Marilah kita perbanyak salawat kepada Rasulullah saw. sebagai bukti cinta kita kepada beliau, dan semoga dengan itu, Allah Swt. mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita semua.
Demikianlah khutbah Jumat pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
ADVERTISEMENT
(Sumber: istiqlal.or.id)
Khutbah 3: Allah Itu Dekat, Tak Pernah Meninggalkan Hamba-Nya Sendiri
الحَمْدُ للهِ الَّذِي قَرُبَ مِنْ عِبَادِهِ وَأَجَابَ دُعَاءَهُمْ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Ma’asyiral Muslimin jEmaah Jumat yang dirahmati Allah
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mari merenungi perjalanan hidup kita dengan penuh rasa syukur dan kesadaran bahwa Allah selalu dekat.
Allah Swt. berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)
ADVERTISEMENT
Dengan ayat ini, Allah menegaskan sekaligus memberi penenangan bagi hamba-Nya, bahwa Ia begitu dekat. Jangan pernah bersedih, karena kita tidak pernah sendiri. Saat hati terasa berat dan langkah terasa lelah, yakinlah bahwa Allah selalu ada bersama kita.
Sebagaimana firman-Nya dalam surat Qaf ayat 16:
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Artinya: “Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
Ketahuilah bahwa setiap doa yang kita panjatkan, setiap keluh kesah yang kita sampaikan, Allah mendengarnya. Maka, jadikanlah kedekatan dengan Allah ini sebagai sumber kekuatan untuk terus melangkah, meninggalkan dosa, dan meningkatkan amal kebaikan.
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Jemaah sekalian,
ADVERTISEMENT
Marilah kita perbanyak rasa syukur kepada Allah Swt. atas nikmat iman, kesehatan, dan hidup yang Allah berikan. Jika di sepanjang tahun ini kita menghadapi cobaan, kehilangan, atau kesedihan, percayalah bahwa Allah tak pernah meninggalkan kita.
Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 51:
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا
Artinya: “Katakanlah: Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami.”
Keyakinan ini mengajarkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah, karena rahmat-Nya sangat luas dan kasih sayang-Nya tiada batas. Pesan ini juga sejalan dengan firman-Nya:
لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ
Artinya: “Janganlah berputus asa dari rahmat Allah.” (QS. Az-Zumar: 53)
ADVERTISEMENT
Jangan bersedih, kita tak pernah sendiri. Allah adalah tempat bergantung yang paling sempurna dan yang paling setia. Akhiri tahun ini dengan rasa syukur, taubat, dan semangat untuk menjadi hamba yang lebih baik di tahun yang akan datang.
Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan keberkahan-Nya kepada kita semua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Sumber: suaramuhammadiyah.id)
Demikian ulasan seputar khutbah Jumat akhir tahun sedih dan menyayat hati. Semoga ulasan tersebut dapat menjadi referensi dan menginspirasi para pembaca untuk selalu bermuhasabah diri dalam setiap kesempatan yang Allah berikan. (NF)