Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
30 Contoh Peribahasa Arab dan Maknanya yang Penuh Inspirasi Bijak
17 Maret 2025 21:36 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Contoh peribahasa Arab dan maknanya telah lama menjadi bagian penting dalam budaya dan kebijaksanaan masyarakat Arab.
ADVERTISEMENT
Ungkapan-ungkapan ini tidak hanya singkat dan padat, tetapi juga penuh makna yang dalam, mengandung nasihat hidup yang bisa menginspirasi siapa saja yang mendengarnya.
Peribahasa Arab sering kali digunakan untuk menyampaikan pesan moral, memberikan petunjuk dalam menghadapi tantangan hidup, serta mengajarkan kita untuk bertindak bijaksana dan penuh pertimbangan.
Contoh Peribahasa Arab dan Maknanya
Contoh peribahasa Arab dan maknanya sering kali memiliki nilai kebijaksanaan yang mendalam.
Dikutip dari laman blog.alifbee.com, peribahasa Arab telah lama menjadi bagian penting dalam kebudayaan dan filosofi hidup masyarakat Arab.
Ungkapan-ungkapan ini menyampaikan pesan moral yang mendalam, dan sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memberikan nasihat, motivasi, serta panduan dalam menghadapi berbagai situasi.
Dengan bahasa yang singkat namun kaya makna, peribahasa Arab memiliki daya tarik yang universal dan relevansi yang tak lekang oleh waktu.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan mengulas 30 contoh peribahasa Arab beserta maknanya yang penuh inspirasi bijak, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Al-'Aqlu Zīnah
Makna: "Akhlak adalah perhiasan." Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa kecerdasan dan kebijaksanaan adalah harta yang lebih berharga daripada hiasan atau kekayaan duniawi. Akhlak yang baik, seperti kecerdasan, bisa memperindah kehidupan.
Man Jadda Wajada
Makna: "Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil." Ini adalah ungkapan yang mendorong kita untuk berusaha dengan tekun. Keberhasilan datang kepada mereka yang bekerja keras dan tidak mudah menyerah.
Al-Waqtu Kāl-Saif
Makna: "Waktu ibarat pedang." Peribahasa ini mengingatkan kita akan pentingnya waktu. Jika kita tidak menghargainya, waktu akan menebas kita, yaitu membawa kerugian dan penyesalan.
Man Lā Yashkur An-Nās Lā Yashkur Allah
Makna: "Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, tidak berterima kasih kepada Allah." Ini mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan berterima kasih kepada sesama, karena rasa syukur kepada manusia juga merupakan bagian dari rasa syukur kepada Tuhan.
ADVERTISEMENT
Al-Kitāb Yuqrā’ Min ‘Unwānihi
Makna: "Buku dibaca dari judulnya." Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa kesan pertama sering kali mencerminkan keseluruhan kualitas atau sifat sesuatu.
Iza Kāna Al-Kalām Min Fodah, Fā As-Sukūt Min Dhahab
Makna: "Jika berbicara itu perak, maka diam itu emas." Ini mengajarkan kita bahwa terkadang diam lebih berharga daripada berbicara, terutama ketika kita tidak memiliki sesuatu yang baik atau bermanfaat untuk dikatakan.
Fī At-Tanī As-Salāmah, Fī Al-‘Ajalah An-Nadāmah
Makna: "Dalam kesabaran terdapat keselamatan, dalam terburu-buru terdapat penyesalan." Ini adalah peringatan untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan lebih memilih untuk bersabar agar hasil yang dicapai lebih baik.
Al-Jār Qabl Ad-Dār
Makna: "Tetangga sebelum rumah." Peribahasa ini mengajarkan kita untuk memperhatikan hubungan baik dengan tetangga dan orang-orang di sekitar kita sebelum memikirkan hal lainnya, karena mereka berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Man Hafar Ḥafrah Li-Akhīhi Waqa’a Fīhā
Makna: "Siapa yang menggali lubang untuk saudaranya, maka dia sendiri yang jatuh ke dalamnya." Ini adalah peringatan tentang bahayanya niat jahat terhadap orang lain. Karma akan datang kepada mereka yang berbuat buruk terhadap orang lain.
Ar-Rujū’ ‘An Al-Khata' Fadhīlah
Makna: "Kembali dari kesalahan adalah sebuah kebajikan." Peribahasa ini menekankan pentingnya pengakuan terhadap kesalahan dan keinginan untuk memperbaikinya sebagai bagian dari kebajikan.
Al-Qalīl Ma'a At-Tadbīr Khayr Min Al-Kathīr Ma'a At-Tabdhīr
Makna: "Sedikit dengan pengelolaan yang baik lebih baik daripada banyak yang terbuang sia-sia." Ini mengajarkan kita untuk lebih bijaksana dalam mengelola apa yang kita miliki, meskipun itu sedikit, asalkan dikelola dengan baik.
Al-‘Ayn Lā Ta‘lū ‘Ala Al-Ḥājib
Makna: "Mata tidak bisa lebih tinggi dari alis." Peribahasa ini mengajarkan kita tentang batas-batas dan hierarki dalam kehidupan. Tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam segala hal, semuanya memiliki tempatnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Man ‘Āshara Al-Qaum ‘Arba’īn Yawman Sāra Minhum
Makna: "Siapa yang bergaul dengan suatu kaum selama empat puluh hari, maka ia akan menjadi seperti mereka." Peribahasa ini menekankan pentingnya lingkungan dalam membentuk karakter seseorang.
Al-Wiqāyah Khayr Min Al-‘Ilāj
Makna: "Pencegahan lebih baik daripada pengobatan." Ini mengajarkan kita untuk lebih bijaksana dalam mencegah masalah daripada menunggu masalah datang dan mencari solusi yang kadang lebih sulit.
Al-Yad Al-Wāḥidah Lā Tuṣaffiq
Makna: "Satu tangan tidak dapat bertepuk." Peribahasa ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerja sama. Tidak ada yang bisa dicapai sendirian tanpa bantuan orang lain.
Rabb Akh Laka Lam Talidhu Ummuka
Makna: "Seorang sahabat adalah saudara yang tidak dilahirkan oleh ibumu." Ini menunjukkan betapa berharganya persahabatan yang erat, seperti saudara kandung.
Al-Māl Yadhhab Walakin Al-Asdiqā’ Yazallūn
Makna: "Uang bisa hilang, tetapi teman akan tetap ada." Ini mengajarkan kita bahwa persahabatan yang sejati lebih berharga daripada kekayaan materi.
ADVERTISEMENT
Man Sāra ‘Ala Ad-Darb Wṣal
Makna: "Siapa yang berjalan di jalan yang benar, pasti akan sampai." Peribahasa ini mengingatkan kita untuk tetap teguh pada prinsip dan tujuan hidup, karena kesabaran dan usaha yang konsisten pasti akan membuahkan hasil.
Ath-Thiqah Bin-Nafs Ṭarīq An-Najāḥ
Makna: "Kepercayaan pada diri sendiri adalah jalan menuju kesuksesan." Ini mengajarkan kita bahwa memiliki rasa percaya diri adalah kunci untuk mencapai tujuan dalam hidup.
Lā Tu’ajjil ‘Amal Al-Yawm Ilā Al-Ghad
Makna: "Jangan menunda pekerjaan hari ini hingga besok." Peribahasa ini mengingatkan kita untuk tidak menunda-nunda pekerjaan, karena hal tersebut hanya akan menyebabkan penundaan yang lebih besar di masa depan.
Iza Kāna Al-Kalām Min Fodah, Fā As-Sukūt Min Dhahab
Makna: "Jika berbicara itu perak, maka diam itu emas." Ini mengajarkan kita bahwa terkadang diam lebih berharga daripada berbicara, terutama ketika kita tidak memiliki sesuatu yang baik atau bermanfaat untuk dikatakan.
ADVERTISEMENT
Man Lā Ya‘mal Lā Yukhta’
Makna: "Siapa yang tidak bekerja, tidak akan membuat kesalahan." Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan berkembang.
As-Samakah Al-Kabīrah Lā Taghraq
Makna: "Ikan besar tidak tenggelam." Ini mengajarkan kita bahwa mereka yang kuat dan berpengalaman tidak mudah terpengaruh oleh masalah kecil.
Man Lam Yadhuq Murārat Al-Fashal Lā Ya‘rif Ta‘m An-Najāḥ
Makna: "Siapa yang tidak merasakan pahitnya kegagalan, tidak akan tahu manisnya kesuksesan." Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.
Al-‘Aql Zīnah
Makna: "Akhlak adalah perhiasan." Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa kecerdasan dan kebijaksanaan adalah harta yang lebih berharga daripada hiasan atau kekayaan duniawi.
Lā Khayra Fī Ṣuḥbah Al-Aḥmaq
Makna: "Tidak ada kebaikan dalam berteman dengan orang bodoh." Peribahasa ini mengingatkan kita untuk memilih teman yang baik dan bijaksana karena mereka akan mempengaruhi hidup kita.
ADVERTISEMENT
Al-Kadhib Ḥabluhu Qaṣīr
Makna: "Kebohongan tali panjangnya pendek." Peribahasa ini mengajarkan kita bahwa kebohongan selalu terbongkar pada akhirnya.
Man Ṭalaba Al-‘Ulā Sahar Al-Layālī
Makna: "Siapa yang ingin meraih puncak, harus melewati malam yang panjang." Ini mengajarkan kita bahwa untuk mencapai tujuan besar, kita harus bekerja keras dan berkorban waktu serta tenaga.
Al-‘Aql Zīnah
Makna: "Akhlak adalah perhiasan." Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa kecerdasan dan kebijaksanaan adalah harta yang lebih berharga daripada hiasan atau kekayaan duniawi.
Al-Ḥikmah Ḍāllat Al-Mu’min
Makna: "Kebijaksanaan adalah barang hilang milik orang beriman." Peribahasa ini mengajarkan kita bahwa seorang beriman harus mencari kebijaksanaan dalam setiap aspek kehidupan, karena itu adalah bagian dari perjalanan spiritual mereka.
Contoh peribahasa Arab dan maknanya menunjukkan betapa dalamnya kebijaksanaan yang terkandung dalam setiap kata-kata tersebut.
ADVERTISEMENT
Setiap peribahasa bukan hanya sekadar ungkapan atau kalimat biasa, melainkan sebuah pelajaran hidup yang disampaikan dengan cara yang ringkas namun penuh makna.
Dalam setiap peribahasa Arab terdapat nilai-nilai moral yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kesabaran, kerja keras, kejujuran, dan pentingnya hubungan baik dengan sesama. (KIKI)