Konten dari Pengguna

4 Aspek Konseptual dalam Seni Rupa Murni

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Desember 2021 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang sedang membuat lukisan. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang sedang membuat lukisan. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Aspek konseptual seni rupa murni merupakan proses kreatif yang dilakukan oleh para seniman untuk menciptakan karya seni. Mulai dari menemukan gagasan seni, hingga prinsip estetika karya seni.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa saja aspek konseptual seni rupa? Apa itu seni rupa? Berikut penjelasannya.

Pengertian Seni Rupa Murni

Dalam buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa oleh Sofyan Salam, seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan mengutamakan keindahan dibandingkan fungsionalnya.
Seni rupa murni merupakan sebuah karya seni yang dibuat berdasarkan gagasan estetika seorang seniman. Contoh seni rupa murni antara lain lukisan dan tapestri.

Aspek Konseptual Seni Rupa Murni

Ilustrasi seseorang sedang membuat mural. Foto: Pexels.com
Berikut ini aspek konseptual seni rupa murni menurut buku Seni Budaya oleh oleh Sem Cornelyoes Bangun dkk.
1. Penemuan Sumber Inspirasi
Titik awal menciptakan sebuah karya seni rupa murni salahh satunya melalui penemuan gagasan (ide). Kamu harus memiliki gagasan yang jelas untuk mengekspresikannya ke dalam sebuah karya seni. Berikut ini sumber penemuan gagasan secara umum, yaitu:
ADVERTISEMENT
a) Realitas internal
Penemuan gagasan yang berasal dari realitas internal dapat ditemukan melalui aspek psikologis dari diri sendiri. Misalnya, harapan, cita-cita, emosi, gairah, intuisi, kepribadian, dan pengalaman.
Dengan kata lain, gagasan seni timbul dari kebutuhan kita sebagai manusia untuk berekspresi.
b). Realitas eksternal
Gagasan seni juga dapat muncul dari realitas eksternal, yaitu melalui hubungan pribadi dengan Tuhan, sesama manusia, alam, dan semua hal yang menyangkut dengan hubungan manusia di dunia.
Dengan menjalin hubungan, manusia dapat bertukar pikiran untuk menemukan gagasan seni yang dapat diterapkan.
2. Penetapan ketertarikan seni
Dalam proses menciptakan karya seni rupa, seorang seniman perlu menentukan minat seni, sehingga dapat berkreasi secara optimal. Secara umum, terdapat tiga minat (interes) dalam seni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
a). Interes pragmatis
Interes pragmatis menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan tertentu. Misalnya, tujuan nasional, moral, dan politik.
b). Interes reflektif
Interes reflektif menempatkan seni sebagai pencerminan realitas aktual (fakta dan kenyataan kehidupan) dan realitas yang dibayangkan sebagai sesuatu yang ideal.
c). Interes estetis
Interes estetis adalah melepaskan seni dari nilai-nilai pragmatis dan instrumentalis. Jenis interes ini akan mengeksplorasi nilai-nilai estetik secara mandiri.
3. Penetapan interes bentuk
Seorang seniman perlu mempertimbangkan kecenderungan minat dan seleranya untuk menciptakan suatu seni. Kecenderungan tersebut dapat dipilih berdasarkan:
a). Figuratif
Bentuk ini merupakan karya seni rupa yang menggambarkan figur yang dikenal sebagai objek alami, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta.
b). Semi figuratif
ADVERTISEMENT
Karya seni setengah figuratif ini masih menggambarkan sisi figuratif, tetapi akan dielaborasi dengan kreativitas seniman tersebut.
c). Non-figuratif
Karya seni jenis ini tidak menggambarkan bentuk alamiah, melainkan susunan unsur visual seorang seniman yang diterapkan ke dalam suatu karya seni. Masyarakat biasa mengenal jenis ini dengan karya seni abstrak.
4. Penetapan prinsip estetik
Secara umum, setiap karya seni memiliki prinsip estetika tersendiri. Berikut alternatif prinsip estetika yang dapat dipilih.
a). Pramodern
Prinsip pramodern merupakan prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas merepresentasi bentuk alam dan tradisional.
b). Modern
Prinsip modern ialah prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas kreatif dan mengutamakan aspek penemuan, orisinalitas, dan personalitas
c). Posmodern
Prinsip posmodern mencakup prinsip estetika yang memandang seni sebagai permainan ide dan dapat menggabungkan berbagai gagasan untuk menjadi suatu karya seni.
ADVERTISEMENT
(FNS)