4 Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
28 Desember 2021 17:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian Indonesia dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar.
ADVERTISEMENT
Dalam analisis ekonomi makro, jumlah uang yang beredar memiliki peran penting terhadap tingkat output perekonomian dan stabilitas harga-harga.
Menurut Wijoyo dalam Dampak Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Perekonomian Indonesia karya Nurlina dan Zurjani, kebijakan moneter dalam perekonomian dilakukan melalui berbagai instrumen. Di antaranya operasi pasar terbuka, penentuan tingkat bunga, penentu cadangan wajib, dan imbauan moral.
Tujuan utama dari kebijakan moneter yakni untuk mengendalikan laju inflasi. Dengan begitu pemerintah melalui Bank Sentral bertugas sebagai pemegang otoritas moneter untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar demi mencapai kestabilan ekonomi.

Indikator dan Orientasi Kebijakan Moneter

Berikut ini merupakan indikator dan orientasi kebijakan moneter yang dikutip dari Dampak Kebijakan Fiskal dan Monter dalam Perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
1. Tingkat suku bunga
Kebijakan moneter yang menggunakan suku bunga akan menetapkan tingkat suku bunga yang ideal untuk mendorong kegiatan investasi. Jika suku bunga meningkat hingga melampaui angka yang ditetapkan, Bank Sentral akan segera melakukan ekspansi moneter. Hal itu dilakukan agar suku bunga turun sampai pada tingkat yang ditetapkan tersebut. Pun begitu sebaliknya.
2. Uang beredar
Kebijakan moneter yang menggunakan uang beredar sebagai sasaran menengah memiliki dampak positif berupa tingkat harga yang stabil. Jika ada gejolak dalam jumlah besaran moneter, yaitu melebihi atau kurang dari jumlah yang ditetapkan, Bank Sentral akan melakukan kontraksi atau ekspansi moneter sedemikian rupa. Dengan demikian besaran moneter akan tetap pada suatu jumlah yang ditetapkan

Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian

Ilustrasi kebijakan moneter dalam perekonomian. Foto: Pexels.com
Berdasarkan Modul Ekonomi Kelas X karangan Basuki, S.Pd., M.M, berikut pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian.
ADVERTISEMENT
1. Stabilitas ekonomi menjadi terjaga
Kebijakan moneter dapat menjaga stabilitas ekonomi. Hal itu ditunjukkan melalui upaya dalam mengatur jumlah uang yang beredar secara seimbang dengan jumlah barang dan jasa.
Jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang beredar, perekonomian akan terganggu. Bahkan dapat mengakibatkan terjadinya inflasi atau deflasi.
2. Menjaga stabilitas harga
Pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian selanjutnya adalah mampu menjaga stabilitas harga barang maupun jasa. Hal tersebut bisa dilihat saat harga terlalu tinggi, sehingga pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Pun begitu sebaliknya.
3. Membuka kesempatan kerja
Kebijakan moneter berpengaruh terhadap kesempatan kerja. Jika perekonomian stabil, hal itu akan mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi baru. Hasilnya, tercipta lapangan pekerjaan dan kebutuhkan tenaga kerja baru akan bertambah, sehingga tingkat pengangguran akan menurun.
ADVERTISEMENT
4. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian yang terakhir yakni dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Hal itu tercermin dari salah satu bentuk kebijakan moneter, yaitu menjalankan kebijakan devaluasi atau menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
Dengan diberlakukannya devaluasi, harga barang di dalam negeri menjadi lebih murah jika dibeli dengan valuta asing. Pada akhirnya kegiatan tersebut meningkatkan ekspor ke luar negeri. Selanjutnya ekspor akan meningkat dan berdampak pada neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
(ZHR)