Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
40 Contoh Kegiatan Asesmen Formatif dan Sumatif untuk PAUD
8 Oktober 2024 13:07 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, Wahyudi, (2020:288) asesmen atau penilaian adalah memberikan nilai tentang kualitas terhadap sesuatu.
Tidak hanya sekadar mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh sesuatu proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program.
Pengertian dan Contoh Kegiatan Asesmen Formatif PAUD
Berikut adalah pengertian dan contoh kegiatan asesmen formatif untuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik kepada guru dan anak terkait perkembangan belajar. Tujuan utamanya adalah membantu anak belajar lebih baik.
Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses belajar.
ADVERTISEMENT
Tujuannya bukan untuk memberikan nilai akhir, melainkan untuk membantu siswa memahami materi yang sedang dipelajari dan memperbaiki kesalahan sebelum evaluasi sumatif (penilaian akhir).
Asesmen formatif adalah proses evaluasi yang dilakukan secara berkelanjutan selama pembelajaran untuk memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Asesmen ini digunakan oleh guru untuk menyesuaikan strategi pengajaran dan membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar sebelum penilaian sumatif atau ujian akhir dilakukan.
Asesmen formatif memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan membantu mereka mencapai pemahaman yang lebih baik sebelum penilaian akhir. Berikut adalah berbagai contohnya.
1. Observasi Langsung
Guru mengamati anak saat bermain atau melakukan aktivitas tertentu untuk menilai keterampilan sosial dan motorik.
ADVERTISEMENT
2. Tanya Jawab
Guru melakukan tanya jawab sederhana terkait aktivitas harian untuk mengevaluasi pemahaman anak.
3. Cerita Bersambung
Anak diminta melanjutkan cerita yang dimulai oleh guru, membantu mengukur kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.
4. Menggambar Bebas
Anak diberi kesempatan menggambar bebas untuk melihat perkembangan motorik halus dan kreativitas.
5. Penyelesaian Puzzle
Guru memberikan puzzle untuk menilai kemampuan pemecahan masalah anak.
6. Bernyanyi Bersama
Mengamati anak saat bernyanyi untuk menilai kemampuan bahasa dan ingatan.
7. Bermain Peran
Anak melakukan permainan peran untuk menilai kemampuan sosial dan bahasa.
8. Menunjuk Gambar
Anak diminta menunjuk gambar sesuai instruksi untuk menilai kemampuan mendengar dan memahami.
9. Aktivitas Kelompok
Mengamati anak saat bekerja dalam kelompok untuk menilai kemampuan bekerja sama.
10. Mengenal Huruf dan Angka
Guru meminta anak menunjukkan huruf dan angka yang dikenal
11. Mengurutkan Warna atau Bentuk
Anak diminta mengurutkan warna atau bentuk untuk menilai pemahaman konsep dasar.
ADVERTISEMENT
12. Cerita Bergambar
Anak diminta bercerita tentang gambar yang dilihat untuk menilai kemampuan bahasa dan imajinasi.
13. Mengenal Suara Binatang
Guru memainkan suara binatang dan meminta anak menyebutkan binatang yang sesuai.
14. Latihan Motorik Kasar
Mengamati anak dalam kegiatan fisik, seperti lompat tali atau berlari, untuk menilai koordinasi tubuh.
15. Latihan Menyusun Balok
Anak menyusun balok menjadi bentuk tertentu, untuk menilai keterampilan motorik dan kreativitas.
16. Tanya Jawab Lisan
Guru menanyakan beberapa pertanyaan terkait materi yang baru diajarkan untuk melihat apakah siswa sudah memahami konsepnya.
17. Pekerjaan rumah (PR)
PR dapat digunakan sebagai asesmen formatif jika guru memberikan umpan balik yang membantu siswa memperbaiki kesalahan mereka.
18. Diskusi Kelompok Kecil
Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang suatu topik, dan guru memantau untuk memberikan umpan balik.
19. Jurnal belajar
Siswa diminta menulis refleksi tentang apa yang telah mereka pelajari, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana mereka memahaminya.
ADVERTISEMENT
20. Peta Konsep
Siswa membuat peta konsep untuk merangkum ide-ide utama dari materi yang telah dipelajari.
Pengertian dan Contoh Kegiatan Asesmen Sumatif PAUD
Berikut adalah pengertian dan contoh kegiatan asesmen sumatif untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Asesmen sumatif adalah kegiatan yang dilakukan pada akhir periode pembelajaran untuk menilai pencapaian keseluruhan anak. Tujuan utamanya adalah untuk menentukan hasil belajar anak.
Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan di akhir periode pembelajaran untuk mengukur sejauh mana siswa telah memahami dan menguasai materi yang diajarkan.
Penilaian ini biasanya digunakan untuk menentukan pencapaian akhir siswa dan sering kali memiliki bobot besar dalam menentukan nilai akhir atau kelulusan.
Asesmen sumatif adalah evaluasi yang dilakukan di suatu periode pembelajaran untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diajarkan. Tujuannya adalah untuk menilai pencapaian belajar secara keseluruhan dan memberikan nilai akhir.
ADVERTISEMENT
Penilaian ini sering kali dilakukan setelah suatu unit, semester, atau tahun ajaran selesai, dan hasilnya digunakan untuk menentukan prestasi atau kelulusan siswa.
Asesmen sumatif berfungsi sebagai penilaian akhir yang menggambarkan tingkat pencapaian siswa, sering kali berkontribusi pada penilaian resmi atau sertifikasi.
1. Portofolio Karya Anak
Mengumpulkan hasil karya anak, seperti gambar atau tulisan, untuk melihat perkembangan selama satu semester.
2. Laporan Perkembangan Harian
Guru mencatat perkembangan anak setiap hari dan menyusun laporan pada akhir semester.
3. Penilaian Proyek
Anak diberi proyek sederhana, seperti membuat kerajinan tangan, untuk dinilai di akhir periode.
4. Tes Identifikasi Warna dan Bentuk
Anak diminta mengenali dan menyebutkan warna serta bentuk yang telah dipelajari.
5. Tes Lisan tentang Cerita Pendek
Anak diminta menjawab pertanyaan lisan tentang cerita yang pernah didengar di kelas.
6. Penilaian Rutinitas Harian
Guru menilai seberapa baik anak mengikuti rutinitas harian di kelas.
ADVERTISEMENT
7. Penilaian Sosial-Emosional
Mengukur perkembangan sosial-emosional anak, seperti berbagi, menunggu giliran, atau mengekspresikan emosi.
8. Pameran Karya Anak
Mengadakan pameran hasil karya anak untuk dilihat oleh orang tua dan menilai proses kreatif yang dilalui.
9. Buku Cerita yang Dibuat Anak
Anak diminta membuat buku cerita sederhana dari gambar dan cerita pendek yang mereka buat sendiri.
10. Tes Keterampilan Fisik
Penilaian terhadap keterampilan motorik kasar dan halus, sepertI: menggunting, mewarnai, atau melompat.
11. Penilaian Kelompok Diskusi
Menilai keterlibatan anak-anak dalam diskusi kelompok dan seberapa baik mereka bekerja sama.
12. Presentasi Sederhana
Anak diminta menjelaskan hasil karya mereka di depan teman-teman untuk menilai kemampuan komunikasi.
13. Mengenal Nama-Nama Anggota Keluarga
Anak diminta menyebutkan nama anggota keluarga untuk mengukur pemahaman konsep keluarga.
14. Penilaian Menggambar Tema Tertentu
Anak diminta menggambar berdasarkan tema yang diberikan, seperti keluarga, binatang, atau musim.
15. Tes Pemahaman Pola Sederhana
Anak diminta mengidentifikasi dan melanjutkan pola sederhana, seperti urutan warna atau bentuk.
ADVERTISEMENT
16. Ujian Akhir Semester
Ujian tertulis yang diberikan di akhir semester untuk menilai pemahaman siswa terhadap seluruh materi yang telah diajarkan.
17. Proyek Akhir
Siswa menyelesaikan proyek besar atau tugas penelitian yang mencerminkan pemahaman mereka tentang topik tertentu.
18. Presentasi Akhir
Siswa mempersiapkan dan menyajikan presentasi tentang topik yang telah mereka pelajari sepanjang semester.
19. Tes Standar
Tes yang dirancang secara standar, seperti ujian nasional, untuk mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan siswa pada akhir tahun atau akhir jenjang pendidikan.
20. Penilaian Praktik
Untuk bidang-bidang tertentu seperti seni, olahraga, atau keterampilan teknis, penilaian sumatif dapat berupa demonstrasi keterampilan atau kemampuan yang dipelajari selama kursus.
Kelebihan Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif untuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Berikut adalah sejumlah keunggulan dari kegiatan asesmen formatif dan asesmen sumatif untuk PAUD.
ADVERTISEMENT
1. Umpan Balik yang Cepat
Siswa mendapatkan umpan balik langsung tentang pemahaman mereka, sehingga bisa memperbaiki kesalahan lebih awal.
2. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Siswa lebih aktif terlibat dalam proses belajar karena mereka terus dimonitor dan diberi arahan.
3. Membantu Guru Menyesuaikan Pengajaran
Guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
4. Mengukur Pencapaian Akhir
Memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa baik siswa menguasai seluruh materi yang diajarkan setelah periode tertentu.
5. Menentukan Kelulusan
Hasil asesmen sumatif digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai akhir dan kelulusan.
6. Evaluasi Kinerja secara Menyeluruh
Membantu mengukur kemampuan siswa secara komprehensif, baik dalam penguasaan materi maupun keterampilan yang diajarkan.
Secara keseluruhan, asesmen formatif mendukung proses pembelajaran berkelanjutan, sementara asesmen sumatif menyediakan evaluasi akhir dari pencapaian belajar siswa.
Dengan menggunakan contoh kegiatan asesmen formatif dan sumatif untuk PAUD secara seimbang, guru dapat memahami perkembangan anak secara menyeluruh serta memberikan umpan balik yang sesuai dengan kebutuhan mereka. (ddc)
ADVERTISEMENT