5 Gangguan Pernapasan yang Patut Diwaspadai

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyakit gangguan pernapasan. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit gangguan pernapasan. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem pernapasan berperan penting dalam kehidupan manusia. Sistem inilah yang mengatur pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam darah sehingga manusia dapat bebas bernapas.
ADVERTISEMENT
Sistem pernapasan manusia terdiri dari hidung, mulut, rongga sinus, tenggorokan, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Selain itu, terdapat pula alveolus, sekumpulan kantung udara yang terdapat di ujung bronkiolus.
Masing-masing organ pernapasan mempunyai fungsi dan peran yang berbeda bagi kesehatan tubuh. Namun, seluruh bagian tersebut bekerja sama untuk memastikan proses pernapasan berlangsung lancar. Tujuannya untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, membuang karbon dioksida, dan menjaga keseimbangan asam-basa (pH) tubuh.
Seperti sistem lain yang bekerja dalam tubuh, sistem pernapasan bisa terganggu hingga menimbulkan penyakit dan mengakibatkan sulit bernapas. Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, seperti paparan asap rokok, bakteri, faktor genetik, maupun kelainan fisiologis.

Macam-macam Gangguan Pernapasan

Ilustrasi mengalami gangguan pernapasan. Foto: iStock
Terdapat banyak penyakit yang bisa mengakibatkan gangguan pernapasan, berikut di antaranya yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
1. Asma
Asma adalah gangguan pernapasan yang cukup umum dialami masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada saluran udara ke paru-paru. Hal itu menyebabkan susah bernapas dan membuat beberapa aktivitas menjadi sulit untuk dilakukan.
Melansir Healthline, asma terjadi ketika lapisan saluran udara membengkak dan otot-otot di sekitarnya menegang. Saluran udara tersebut kemudian terisi dengan lendir, sehingga menyebabkan jumlah udara yang bisa melewatinya berkurang.
Penyakit asma umumnya ditandai dengan batuk, sesak napas, kesulitan berbicara, kelelahan, dan suara menjadi memekik.
2. Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada saluran pernapasan. Bakteri ini ditularkan melalui udara, kemudian masuk ke jaringan paru-paru.
Bakteri penyebab TBC dapat menetap dalam tubuh beberapa lama sebelum berkembang menjadi penyakit TBC aktif. Gejala TBC antara lain batuk berdahak atau batuk darah, kelelahan tanpa alasan, berkeringat, kehilangan nafsu makan, dan berat badan menurun.
ADVERTISEMENT
Selain memengaruhi paru-paru, TBC juga dapat berpengaruh terhadap organ lain, seperti ginjal, sumsum tulang, dan otak. Gejalanya bervariasi tergantung organ mana yang terinfeksi. Misalnya, TBC pada ginjal dapat menyebabkan air seni mengandung darah.
3. Bronkitis
Mengutip buku Bahan Ajar Biologi untuk SMK/MAK Bidang Keahlian Kesehatan terbitan Kemendikbud, bronkitis adalah peradangan pada bronkus atau bronkiolus.
Peradangan ini terjadi pada kelenjar mukosa sehingga menimbulkan produksi yang berlebih. Bronkitis sering disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun paparan asap rokok dan debu. Umumnya, bronkitis ditandai dengan:
4. Difteri
Ilustrasi mengalami gangguan pernapasan. Foto: iStock
Difteri merupakan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Difteri dapat ditangani dengan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Namun, pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
Dilansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala difteri biasanya dimulai dua hingga lima hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala tersebut meliputi:
5. Emfisema
Emfisema merupakan peradangan pada permukaan dalam alveolus. Akibatnya, paru-paru menggelembung, sehingga mengganggu efektivitas pengikatan oksigen dan menyebabkan penderitanya sulit bernapas.
Emfisema dapat disebabkan oleh rokok dan polusi udara. Penyakit ini dapat diketahui dengan gejala sesak napas yang biasanya dimulai secara bertahap. Karena itu, tak sedikit penderita emfisema yang tidak menyadari kehadiran penyakit ini selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
(ADS)