Konten dari Pengguna

5 Hadits tentang Istiqomah beserta Arti dan Keutamaannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
12 April 2022 17:32 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibadah secara istiqomah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibadah secara istiqomah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Banyak dalil dalam Alquran dan hadits tentang istiqomah. Dalam Islam, istiqomah merupakan salah satu sikap terpuji yang harus dimiliki oleh setiap umat muslim. Selain dimiliki, sikap ini juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Sebab, ada berbagai macam keutamaan yang akan didapat oleh seseorang apabila ia beristiqomah. Lantas, apa yang dimaksud dengan istiqomah? Apa saja dalil hadits tentang istiqomah?
Artikel di bawah ini akan membahas secara lengkap mengenai arti istiqomah beserta dalil hadits, keutamaan, hingga cara menerapkannya dalam kehidupan.

Arti Istiqomah

Secara etimologis, istiqomah berasal dari kata istaqoma-yastaqimu yang berarti tegak lurus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istiqomah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.
Menurut terminologi akhlak, istiqomah adalah siap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun berbagai macam tantangan dan godaan. Ada pun arti istiqomah menurut Imam Ibnu Rajab al-Hambali, dalam kitabnya yang bertajuk Jami’ul-‘Ulum wal-Hik, ia berkata:
Istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup melakukan semua ketaatan yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang dilarang. Maka wasiat ini mencakup seluruh ajaran agama.
Ilustrasi ibadah secara istiqomah. Foto: Unsplash
Berdasarkan penjelasan di atas, istiqomah adalah melakukan ketaatan sebagaimana diperintahkan dengan tanpa melewati batas, tanpa mengikuti hawa-nafsu, walaupun orang menganggapnya sebagai sikap berlebihan atau mengurangi. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112).
Allah SWT kembali berfirman dalam ayat-Nya yang lain:
فَلِذَٰلِكَ فَادْعُ ۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ ۖ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
Artinya: “Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan istiqomahlah (tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka.
ADVERTISEMENT
Dan katakanlah: Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allâh dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah tuhan kami dan tuhan kamu.
Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu, tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allâh akan mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah tempat kembali (kita).” (QS. Syura: 15).

Hadits tentang Istiqomah

Alquran. Foto: Unsplash
Selain ayat Alquran di atas, ada juga dalil hadits yang membahas tentang istiqomah. Berikut beberapa dalil hadits tentang istiqomah sebagaimana dihimpun dari buku Ilmu Tasawuf karya Dr. H. Imam Kanafi:
ADVERTISEMENT

Keutamaan Istiqomah

Dr. H. Imam Kanafi memberitahukan dalam buku Ilmu Tasawuf sebagai Penguatan Mental-Spiritual dan Akhlak, keutamaan istiqomah telah dijelaskan dalam surat Fushilat ayat 30-32, yakni:

Penerapan Istiqomah dalam Kehidupan

Ilustrasi ibadah secara istiqomah. Foto: Pixabay
Ada pun beberapa cara menerapkan istiqomah dalam kehidupan sehari-hari, seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Cara Agar Bisa Bersikap Istiqomah

Tak sedikit umat Islam berharap memiliki sikap istiqomah dalam ibadah dan perbuatan baik yang dilakukannya. Namun, menerapkan istiqomah dalam ibadah dan perbuatan baik tidaklah semudah yang dibayangkan.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW memberikan beberapa cara agar umatnya bisa selalu memiliki sikap istiqomah. Merujuk buku 40 Hadis Sikap Penuntut Ilmu karya Edi Mawardi, berikut beberapa cara agar bisa terus bersikap istiqomah ajaran Rasulullah SAW:

1. Berdoa kepada Allah SWT

Setiap manusia pasti membutuhkan bantuan Allah SWT, termasuk agar senantiasa memiliki sikap istiqomah. Maka dari itu, Rasulullah SAW memberikan beberapa doa yang bisa dipanjatkan untuk diberikan sikap istiqomah oleh Allah SWT.
Berikut bacaan doanya: “Kala itu, Ali radhiyallahu ‘anhu meminta kepada Rasulullah SAW untuk mengajarkannya sebuah doa, Rasulullah SAW kemudian bersabda:
ADVERTISEMENT
«قُلْ: اللَّهُمَّ اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي»
Ucapkanlah: Allahummah dinii wa saddidnii (Ya Allah berilah aku petunjuk dan jadikanlah aku benar dan lurus dalam seluruh perkaraku).
‎وَاذْكُرْ بِالهُدَى هِدَايَتَكَ الطَّرِيقَ، وَالسَّدَادِ سَدَادَ السَّهْمِ
‎Dan ingatlah petunjuk (yang anda ucapkan dalam doamu) adalah sebagaimana anda mendapatkan petunjuk ketika meniti jalan dan ingatlah kelurusan (yang anda ucapkan dalam doamu) adalah ibarat lurusnya anak panah.
‎قُلْ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ
‎Ucapkanlah: Allahumma innii as`alukal hudaa was sadaad (Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk dan kebenaran/kelurusan).” (HR. Muslim).

2. Jadikan ibadah sebagai kebutuhan

Agar dapat memiliki sikap istiqomah tentu umat muslim harus rajin dalam menjalankan ibadah dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Apabila seseorang selalu menjalankan ibadah, maka ia akan merasa terbiasa beribadah. Jika meninggalkannya, ia pun akan merasa kekurangan karena ibadah telah menjadi kebutuhannya.
ADVERTISEMENT

3. Terus mengingat bahwa siksa Allah SWT itu nyata

Ingatlah bahwa setiap perbuatan yang dilakukan di dunia pasti akan ada balasannya kelak di akhirat. Jika mengingat hal tersebut, seseorang akan terus berusaha untuk berbuat baik dan beristiqomah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Bersikaplah yang lurus dan tetaplah dalam kebenaran. Dan ketahuilah, bahwasanya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat karena amal perbuatannya.
Para sahabat bertanya: Termasuk engkau, wahai Rasulullah? Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Termasuk aku, hanya saja Allah meliputi diriku dengan rahmat dan karunia Nya.
(NDA)