Konten dari Pengguna

5 Perbedaan Nabi dan Rasul, dari Pengertian hingga Cara Menerima Wahyu

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
22 Maret 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memahami perbedaan nabi dan rasul. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memahami perbedaan nabi dan rasul. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
ADVERTISEMENT
Nabi dan rasul adalah utusan yang dipilih Allah SWT untuk menyampaikan pesan berupa perintah dan larangan-Nya kepada umat. Meskipun sama-sama menyampaikan pesan Allah SWT, ada perbedaan nabi dan rasul, mulai dari pengertian, proses penerimaan wahyu, hingga tingkat kedudukannya.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami perbedaan nabi dan rasul lebih jelas, simak uraian berikut ini!

Perbedaan Nabi dan Rasul

Ilustrasi memahami perbedaan nabi dan rasul. Foto: Unsplash/GR Stock.
Beriman kepada rasul atau nabi-nabi Allah SWT adalah rukun iman keempat. Mengutip buku Mari Mengenal Rasul-Rasul Allah terbitan cendekia.kemenag.go.id, jumlah nabi dan rasul yang wajib diimani adalah 25 orang, berdasarkan yang disebutkan di dalam Al-Quran. Namun, ternyata jumlah nabi dan rasul lebih dari itu.
Berdasarkan hadis riwayat Ahmad, disebutkan jumlah nabi sebanyak 124.000 orang dan rasul ada 315 orang sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
قُلتُ: يا رسولَ اللهِ، كم وَفَّى عِدَّةُ الأنبياءِ؟ قال: مِئةُ ألْفٍ وأربعةٌ وعشرونَ ألْفًا، الرُّسُلُ مِن ذلك ثلاثُ مِئةٍ وخَمسةَ عَشَرَ جَمًّا غَفيرًا
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah: berapakah jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (HR Ahmad)
ADVERTISEMENT
Adapun nabi dan rasul adalah sebutan untuk utusan Allah SWT dengan beberapa perbedaan. Menyadur laman an-nur.ac.id, berikut ini beberapa perbedaan nabi dan rasul:

1. Pengertian

Secara bahasa, nabi berasal dari kata naba'a, artinya orang yang memberikan informasi bermanfaat. Sementara, rasul berasal dari kata rasala yang artinya utusan atau memperoleh perintah dari Dzat yang mengutus.
Kemudian, secara istilah, pengertian nabi adalah laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT melalui malaikat, mimpi yang baik, atau ilham dalam hati. Nabi tak memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.
Lalu, pengertian rasul menurut istilahnya adalah orang laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 21, bahwa rasul menjadi teladan bagi umatnya dalam berkehidupan.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ۝٢١
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al-Ahzab ayat 21)

2. Proses Menerima Wahyu

Proses penerimaan wahyu Allah SWT kepada nabi dan rasul juga berbeda. Nabi mendapatkan wahyu melalui berbagai cara, bisa lewat mimpi, ilham dalam hati, atau langsung dari malaikat. Sementara itu, rasul hanya menerima wahyu melalui malaikat Jibril.

3. Kewajiban Menyampaikan Wahyu kepada Umat

Perbedaan selanjutnya adalah pada kewajiban menyampaikan wahyu kepada umat. Nabi tak memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu kepada orang lain. Sebab wahyu yang diberikan kepada nabi hanya untuk dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sementara, rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-An'am ayat 48 yang berbunyi:
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ۝٤٨
Artinya: "Dan tidaklah Kami utus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (QS Al-An'am: 48)

4. Tujuan Diutusnya

Ada perbedaan tujuan nabi dan rasul diutus Allah SWT. Nabi diutus Allah SWT untuk membuat syariat yang telah ada sebelumnya menjadi lebih kokoh. Sementara, rasul diutus Allah SWT untuk mengajarkan syariat baru. Adapun hal tersebut tercantum dalam Al-Quran surat An-Nisa' ayat 165.
ADVERTISEMENT
رُسُلًا مُّبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّٰهِ حُجَّةٌ ۢ بَعْدَ الرُّسُلِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا ۝١٦٥
Artinya: "Kami mengutus) rasul-rasul sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu (diutus). Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS An-Nisa': 165)

5. Tingkat Kedudukan

Tingkat kedudukan rasul lebih tinggi dibandingkan nabi. Dapat dikatakan bahwa nabi belum tentu adalah rasul, akan tetapi rasul sudah pasti seorang nabi. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa rasul yang mendapatkan gelar Ulul Azmi, yaitu rasul-rasul dengan keteguhan yang tinggi saat menyampaikan agama Allah SWT.

Sifat Wajib Rasul

Ilustrasi memahami sifat wajib rasul. Foto: Unsplash/Masjid Pogung D.
Rasul adalah utusan Allah SWT yang memiliki sifat-sifat wajib. Tanpa sifat-sifat di bawah ini, ia tak bisa disebut sebagai rasul. Merangkum buku Mari Mengenal Rasul-Rasul Allah terbitan cendikia.kemenag.go.id, berikut ini sifat wajib rasul:
ADVERTISEMENT

1. Sidiq

Sidiq artinya selalu jujur dan benar. Maksudnya, semua hal yang disampaikan rasul adalah benar karena ajarannya berasal dari Allah SWT.

2. Amanah

Para rasul selalu memiliki sifat amanah atau dapat dipercaya. Rasul dipercaya Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya dengan benar dan penuh tanggung jawab, tak mengurangi atau menambahkan apa yang telah diwahyukan kepada mereka.

4. Tablig

Kemudian, rasul bersifat tabligh atau selalu menyampaikan wahyu Allah SWT meskipun menghadapi tantangan yang berat. Sebab kewajibannya adalah menyampaikan wahyu kepada umatnya.

5. Fatanah

Sifat terakhir adalah fatanah atau cerdas. Setiap rasul adalah orang-orang terpilih yang dibekali kecerdasan untuk menghadapi umat dan para penentangnya.

Daftar 25 Nabi dan Rasul yang Perlu Diimani

Ilustrasi mengimani 25 nabi dan rasul dalam Al-Quran. Foto: Unsplash/T Foz
Ada 25 nabi dan rasul yang disebutkan di dalam Al-Quran. 25 nabi dan rasul tersebut perlu diketahui dan diimani. Menyadur buku Kisah 24 Nabi dan Rasul, berikut ini daftar 25 nabi dan rasul:
ADVERTISEMENT
(NSF)