Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Perbedaan Patriotisme dan Nasionalisme dari Berbagai Aspek
3 Juli 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbedaan patriotisme dan nasionalisme dapat dilihat dari segala aspek, meski kedua arti kata tersebut sering dikaitkan dengan cinta dan pengabdian terhadap negara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, arti kata patriotrisme dan nasionalisme mungkin tampak sinonim satu sama lain. Namun sejatinya, kedua kata tersebut memiliki konotasi yang berbeda. Agar lebih jelas, simaklah perbedaan patriotisme dan nasionalisme pada uraian berikut ini.
Perbedaan Patriotisme dan Nasionalisme
Perbedaan patriotism dan nasionalisme dapat dilihat dari segi pengertian , sifat kata, fokus orientasi, hingga cakupan dan tujuannya. Berikut penjelasannya.
1. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, patriotisme berasal dari dua kata, yaitu patriot dan isme yang mempunyai arti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan. Pengorbanan tersebut dapat berupa harta benda atau jiwa raga seseorang.
Dalam buku Pendidikan Karakter di Era Digital terbitan Jejak Publisher, patriotism diartikan sebagai bentuk keterikatan seseorang pada kelompoknya seperti bangsa , suku, partai politik, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa makna tersebut, patriotisme merupakan sikap dan perilaku seseorang yang dilakukan dengan penuh semangat, rela berkorban untuk kemerdekaan, kemajuan, dan kemakmuran bangsa dan negara.
Adapun kata nasionalisme berasal dari dua kata nasional dan isme, yang diartikan sebagai paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan suatu bangsa.
Nasionalisme juga mengandung makna persatuan dan kesatuan. Dari beberapa makna tersebut, nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan konsep identitas bersama untuk suatu kelompok.
2. Sifat Kata
Kata patriotisme dan nasionalisme kerap digunakan dengan cara yang hampir sama. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Salah satunya memiliki konotasi yang jauh lebih positif dari yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman dictionary.com, kata patriotisme umumnya memiliki konotasi positif. Kata ini digunakan untuk berbagai sentimen, sikap, dan tindakan positif yang melibatkan cinta tanah air dan dedikasi terhadap negara dan rakyatnya.
Kata ini menyoroti komitmen terhadap nilai-nilai moral dan kehormatan dalam melayani sebuah negara. Sementara kata nasionalisme umumnya digunakan untuk ideologi dan gerakan politik yang menunjukkan bentuk cinta yang lebih ekstrem.
Selain itu, nasionalisme lebih merujuk pada rasa kebanggaan dan kesetiaan yang dalam terhadap identitas nasional dan kesatuan negara. Kata ini juga menekan sentimen dan semangat untuk memajukan dan mempertahankan kepentingan nasional.
3. Fokus Orientasi
Fokus kata patriotisme lebih cenderung memusatkan perhatian pada individu dan kewajiban pelaku terhadap negara. Kata ini mengakui bahwa kekuatan dan keberhasilan negara bergantung pada partisipasi aktif dan pengabdian dari setiap individu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, orientasi sentimennya fokus pada loyalitas prinsip dan suatu nilai yang melandasi negara. Sementara fokus dari kata nasionalisme, yaitu menekankan identitas kolektif dan kesatuan nasional.
Beberapa orang yang memiliki rasa nasionalisme terkadang memandang dirinya sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar yakni suatu bangsa.
Sentimen dari nasionalisme cenderung lebih kuat dan mencakup rasa bangga terhadap sejarah, budaya, dan tradisi yang dimiliki suatu bangsa.
4. Cakupan dan Tujuan
Dikutip dari laman ctpost.com, patriotisme bersifat inklusif dan dapat mencakup berbagai kelompok sosial dan budaya. Tujuannya untuk mendukung dan mencintai negara dan budaya tanpa menekan dominasi atas bangsa lain.
Sementara nasionalisme sering bersifat eksklusif dan menekan pada perbedaan dengan bangsa atau etnis yang lain dan sering kali mempertegas kepentingan dan keunggulan bangsa atau etnis tertentu.
ADVERTISEMENT
5. Dampak dan Implikasi
Dampak dari patriotisme cenderung mendorong solidaritas sosial, kepatuhan terhadap hukum, dan partisipasi aktif dalam pembangunan negara .
Sementara nasionalisme memiliki dampak yang kompleks dan lebih bervariasi tergantung pada sifat yang diungkapkan dan diterapkan.
Sisi positifnya, nasionalisme dapat memperkuat identitas nasional dan persatuan dalam membangun bangsa yang kuat. Namun, nasionalisme juga menimbulkan sentimen ekslusif, chauvinisme, dan konflik dengan bangsa lain.
Bentuk-Bentuk Patriotisme
Dikutip dari buku PKN: Kelas X terbitan Esis, bentuk patriotimse terdiri atas dua jenis, yaitu patriotism buta dan kontrusktif. Patriotisme buta adalah keterikatan pada negara dengan tidak mempertanyakan sesuatu, lebih bersifat loyal, dan tidak toleran terhadap suatu kritik.
ADVERTISEMENT
Contohnya, pernyataan pada kalimat “right or wrong is my country!” yang memiliki arti "benar atau salah itu adalah negaraku". Pernyataan ini memberikan implikasi bahwa apa pun yang dilakukan negara atau bangsa, haruslah didukung sepenuhnya, terlepas benar atau salah.
Sementara patriotisme kontrukstif adalah keterikatan pada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung adanya kritik dan pertanyaan dari anggotanya pada kegiatan yang dilakukan.
Jenis patriotisme ini menuntut kesetiaan anggota dan kelompok, tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Kritik dan evaluasinya bertujuan menjaga agar setiap anggota tetap pada jalur yang benar atau positif dan mencapai kesejahteraan bersama.
Bentuk-Bentuk Nasionalisme
Masih dari sumber yang sama, berikut bentuk-bentuk nasionalisme yang perlu diketahui.
1. Nasionalisme Sipil
Nasionalisme yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari partisipian aktif rakyatnya. Keanggotaan suatu bangsa bersifat sukarela.
ADVERTISEMENT
2. Nasionalisme Etnis
Nasionalisme yang dibentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis masyarakat. Misalnya, Andi bersuku Jawa karena orang tua dan nenek moyangnya berasal dari suku Jawa.
3. Nasionalisme Identitas
Nasionalisme yang terbentuk karena negara memperoleh kebenaran politik dari suatu yang alamiah dan merupakan ekspresi dari bangsa atau ras. Bentuk nasionalisme ini menitikberatkan pada budaya etnis yang sesuai dengan idealisme romantis.
4. Nasionalisme Budaya
Nasionalisme yang dibentuk karena memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun temurun seperti warna kulit atau bahasa.
Contohnya, rakyat Cina menganggap negara Cina berdiri berdasarkan persamaan budaya. Jadi, mengesampingkan unsur ras agar golongan minoritas tetap dianggap sebagai rakyat.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme kewarganegaraan sering dikombinasikan dengan nasionalisme etnis. Dalam bentuk nasionalisme ini, bangsa adalah komunitas yang memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan dan kekuatan negara.
ADVERTISEMENT
(IPT)