Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
50 Contoh Kalimat Konjungsi Pengecualian beserta Penjelasannya
19 Februari 2024 19:57 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Indonesia untuk menghubungkan antar kalimat menjadi lebih berkesinambungan dan serasi dapat menggunakan kata hubung yang disebut dengan konjungsi.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penjelasan konjungsi dan beberapa contoh kalimat konjungsi pengecualian.
Konjungsi pengecualian masuk ke dalam jenis konjungsi yang digunakan untuk mengungkapkan perbedaan informasi yang sudah disampaikan sebelumnya dalam sebuah kalimat.
Pengertian Konjungsi dalam Bahasa Indonesia
Pengertian konjungsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring di kbbi.kemdikbud.go.id adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa dan antarkalimat, sedangkan dikutip dari it.telkomuniversity.ac.id konjungsi berdasarkan ahli linguistik adalah sebagai kata-kata yang menghubungkan satuan sintaksis dari satu kata dengan lainnya.
Jadi dapat disimpulkan konjungsi merupakan kata hubung untuk menyatakan suatu unsur satu dengan yang lainnya baik setara maupun tidak.
Konjungsi tidak memiliki arti leksikal melainkan hanya memiliki arti gramatikal. Artinya konjungsi adalah arti kata yang dikatakan atau dirangkai dalam frasa sesuai dengan konteksnya.
ADVERTISEMENT
Macam-Macam Konjungsi
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII, Idda Ayu Kusrini (2007:110), konjungsi terdiri dari beberapa macam, yaitu:
1. Konjungsi Aditif
Konjungsi aditif merupakan konjungsi koordinatif yaitu konjungsi yang menggabungkan dua kata, frasa, klausa atau kalimat yang berstatus sama. Contohnya: dan, lagi, serta, lagipula.
Contoh dalam kalimat: Bagaskara mencoba naik sepeda lagi, meski ia gagal berulang kali.
2. Konjungsi Disjungtif
Konjungsi disjungtif merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur yang sama dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih. Contohnya atau, atau….atau, baik….maupun, baik…baik, dan entah…entah.
Contoh dalam kalimat: Tiap pekan pertama di awal bulan, seluruh warga baik tua maupun muda, berkumpul untuk kerja bakti.
3. Konjungsi Temporal
ADVERTISEMENT
Contoh dalam kalimat: Banjir bandang menghantam kampung itu tatkala hujan tak kunjung mereda.
4. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan adalah konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sama dengan mempertentangkan kedua bagian tersebut. Contohnya tetapi, melainkan, sebaliknya, dan namun.
Contoh dalam kalimat: Aku selalu berbuat baik padamu, tapi kamu selalu mengabaikannya.
5. Konjungsi Pembenaran
Konjungsi pembenaran adalah konjungsi yang menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui satu hal dan menolak hal lain yang ditandai konjungsi tersebut. Contohnya meskipun, walaupun, biarpun, kendatipun, dan sekalipun.
Contoh dalam kalimat: Hari ini saya tetap masuk sekolah kendatipun cuaca sangat panas.
6. Konjungsi Pembatasan
Konjungsi pembatasan menjelaskan batas suatu hal atau perbuatan yang dapat dikerjakan. Biasanya ditemui dalam kalimat yang mempunyai klausa tak terikat yang bergantung pada klausa utama. Contohnya: kecuali, selain, asal.
ADVERTISEMENT
Contoh dalam kalimat: Aku dan keluargaku sudah mengunjungi seluruh tempat di Pulau Jawa, kecuali Madura dan Purwokerto.
7. Konjungsi Sebab
Konjungsi sebab menjelaskan pertistiwa terjadi karena sebab tertentu. Contohnya: sebab atau karena.
Contoh dalam kalimat: Agam sangat bahagia ketika memakan kue tar, sebab itu ia terlihat sangat lahap.
8. Konjungsi Akibat
Konjungsi akibat menjelaskan peristiwa terjadi akibat suatu hal yang lain. Contohnya: sehingga, sampai, dan akibatnya.
Contoh dalam kalimat: Adine terlalu malas belajar, akibatnya ia tak lulus ujian.
9. Konjungsi Perbandingan
Konjungsi perbandingan menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan kedua hal tersebut. Contohnya: sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, dan seakan-akan.
Contoh dalam kalimat: Lampu itu terang, bagaikan bulan di malam hari.
10. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menyatakan tujuan dilakukannya tindakan pada klausa pertama. Contohnya: agar, supaya, guna, dan untuk.
ADVERTISEMENT
Contoh dalam kalimat: Dita berangkat pagi supaya tidak terkena macet di jalan.
11. Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat adalah konjungsi yang dipakai untuk menjelaskan suatu hal yang terjadi, jika sebuah atau beberapa syarat terpenuhi. Contohnya: manakala, asalkan, kalau, jika, andai kata, asal, dan andai.
Contoh dalam kalimat: Kalau ingin pergi, selesaikan dulu pekerjaan rumahmu!
12. Konjungsi Penegas
Konjungsi penegas adalah konjungsi yang menegaskan atau menguatkan. Contohnya: bahkan, apalagi, lagipula, hanya, itupun, begitu juga dan demikian pula.
Contoh dalam kalimat: Ayah sangat menyukai tanaman hias, apalagi anturium.
13. Konjungsi Penjelas
Konjungsi penjelas adalah konjungsi koordinatif yang menjelaskan. Klausa kedua berlaku sebagai penjelas keadaan, peristiwa ataupun hal pada klausa pertama. Contohnya: bahwa.
Contoh dalam kalimat: Yogi mengatakan bahwa ia sangat menyesali perbuatannya
ADVERTISEMENT
14. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa dan klausa yang kedua katanya adalah subjek. Contohnya: baik..maupun; tidak hanya…tetapi; jangankan…, …pun; bukan hanya…melainkan; entah…entah.
Contoh dalam kalimat: Baik bersama ibu, maupun bersama ayah pergi ke taman bermain tetap terasa menyenangkan.
15. Konjungsi Situasi
Konjungsi pertentangan adalah konjungsi yang berfungsi untuk menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi dalam waktu tertentu. Contohnya: sedang, sedangkan, sambil, padahal.
Contoh dalam kalimat: Cilla tetap ke rumah nenek padahal kakinya masih sakit.
16. Konjungsi Pengantar Kalimat
Konjungsi pengantar kalimat fungsinya memulai suatu kalimat atau merangkaikan kalimat tersebut dengan kalimat sebelumnya. Contohnya: akan, bahwasanya, adapun, syahdan, hatta, dan arkian.
Contoh dalam kalimat: Sebelum Damar berangkat, dia mengatakan bahwasanya dia akan pulang lebih cepat.
Contoh Kalimat Konjungsi Pengecualian
Berikut adalah beberapa contoh kalimat konjungsi pengecualian yang merupakan bagian dari konjungsi pembatasan: kecuali, selain, asal.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa contoh kalimat konjungsi pengecualian beserta penjelasannya yang dapat dipahami dan dijadikan referensi ketika belajar materi konjungsi di sekolah. (Mit)