Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
50 Nama Bayi dalam Bahasa Bugis Asli Penuh Makna
5 Juni 2024 15:48 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada berbagai nama bayi dalam Bahasa Bugis asli yang bisa jadi inspirasi. Bugis adalah salah satu suku resmi yang diakui pemerintah Indonesia. Suku ini mendiami wilayah Sulawesi Selatan, seperti Barru, Sidrap, Parepare, Soppeng, Bone, Wajo, dan Palopo.
ADVERTISEMENT
Nama bayi dalam Bahasa Bugis diambil dari berbagai kosa kata unik yang memiliki arti baik. Nama-nama tersebut dapat ditulis dengan aksara lontrak, atau aksara khas suku Bugis yang berasal dari bahasa Sansekerta.
Orang tua yang ingin memberi nama untuk sang buah hati dengan bahasa bugis asli dapat menyimak artikel ini sampai habis. Akan diungkap puluhan nama bayi dalam bahasa Bugis dengan berbagai makna pada uraian berikut ini.
Kumpulan Nama Bayi Bahasa Bugis Asli dan Artinya
Berdasarkan buku Refleksi Budaya dan Kearifan Lokal Suku Bugis yang disusun oleh Khaedir Makkasau, dalam tradisi suku Bugis pemberian nama anak merupakan hal yang sakral. Pemberian nama seorang anak dalam konteks budaya menjadi hal yang sangat esensial.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, nama dianggap sebagai harapan dan doa yang dititipkan orang tua agar kelak setelah dewasa si anak akan mengikuti arti nama yang diberikan.
Mayoritas suku Bugis adalah pemeluk agama Islam. Jadi, budaya pemberian nama bayi dalam suku Bugis sangat kental dengan ajaran Islam.
Dikutip dari buku Terlengkap Nama -Nama Bayi Nusantara; 10.000 Nama-Nama Bayi yang disusun oleh Ari Wulandari, berikut daftar nama bayi bahasa Bugis asli lengkap dengan artinya.
Nama-nama di bawah ini dapat digunakan untuk bayi laki-laki maupun perempuan yang bisa dipadukan dengan nama-nama dari bahasa lain.
1. Akko artinya campuran
2. Akku artinya kepunyaan saya
3. Ambo artinya nama umum untuk laki-laki
4. Ambo Mase artinya Anak Laki-laki
ADVERTISEMENT
5. Ambo Lalo artinya hidupnya selalu mudah.
6. Ambo Uleng artinya bercahaaya Bagai bulan
7. Ambo Unr uartinya Yang Handal
8. Ampa artinya terlihat dan terpandang
9. Andi artinya gelar untuk bangsawan
10. Atu artinya tinggi atau tunggal
11. Benga artinya dikagumi dengan heran
12. Bombang artinya ombak laut
13. Cenning artinya manis
14. Daeng artinya gelar penghormatan
15. Eja artinya kemerahan
16. Enre artinya hidupnya meningkat terus
17. Esa artinya ada atau berada
18. Gatta artinya berombak
19. Gau artinya orang yang giat bekerja
20. Indo artinya nama umun bagi perempuan, atau ibu
21. Kasii artinya dikasihani disayangi
22. Keteng artinya sinar bulan purnama
23. Lalo artinya hidup yang mudah
ADVERTISEMENT
24. Makatenga artinya berada ditengah-tengah atau adil
25. Malomo artinya mudah hidupnya
26. Marauleng artinya cahaya bulan
27. Mapparenta artinya pemimpin
28. Mappatoba artinya artinya orang yang bertaubat
29. Nyompa artinya sadar atau tobat
30. Ola artinya memberi jalan atau tetap maju
31. Pada artinya sama atau serupa
32. Palalo artinya pemberi arah atau panutan
33. Pallawarukka artinya penghalan keributan
34. Panrengi artinya orang yang menuntun ke jalan yang benar
35. Putri Ayu artinya Gadis cantik
36. Rawallangi artinya dibawah langit
37. Sanna artinya terduga
38. Sompa artinya pemberian Ilahi
39. Takko artinya tanpa disangka
40. Tang artinya kuat, kokoh, teguh
41. Tenri artinya nama putri bangsawan, atau bisa juga diartikan "tidak"
ADVERTISEMENT
42. Tinro artinya motivator
43. Tunrung artinya tandang
44. Tuo artinya sampai tua, panjang umur
45. Uleng artinya bercahaya bagai Bulan
46. Uleng artinya bulan
47. Unru artinya handal
48. Upe artinya keberuntungan
49. Wellang artinya memberi pencerahan
50. Were artinya nama bayi asal Bugis Makassar yang artinya "memiliki kharomah"
Faktor yang Memengaruhi Nama Bayi Bahasa Bugis Jarang Dipakai
Dikutip dari jurnal berjudul Penggunaan Nama Diri Masyarakat Bugis karya Syamsul Rijjal, ada fenomena menarik pada masyarakat Bugis terkait dengan bahasa dalam memilih nama. Masyarakat Bugis tetap menggunakan Bahasa Bugis asli dalam pergaulan sehari-hari.
Namun, mereka memiliki pandangan kurang baik atau sikap negatif dalam penggunaan bahasa Bugis asli sebagai bentuk pemberian nama anak. Adapun berbagai faktor yang mempengaruhi nama bayi Bahasa Bugis jarang digunakan pada generasi saat ini, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Agama
Faktor agama menjadi salah satu pertimbangan pertama masyarakat Bugis dalam memberi nama anak. Karena mayoritas masyarakat Bugis beragama Islam, penggunaan nama-nama dari Bahasa Arab lebih banyak dari pada bahasa Bugis asli.
Selain itu, bahasa Arab dianggap menjadi cerminan apa yang dituliskan dalam Al-Quran. Dalam Ajaran Islam, nama seseorang akan digunakan sampai akhirat dan orang tualah yang akan mempertanggung jawabkan baik-buruknya nama anak-anaknya.
2. Tren
Tren yang muncul di berbagai media massa juga menjadi faktor masyarakat Bugis mencari nama untuk nama anak mereka kelak. Banyak masyarakat Bugis yang juga mengadopsi nama-nama bahasa Asing seperti Inggris, Jepang, India, hingga Korea.
Sehingga bermunculan nama-nama baru seperti Azizah, Ronal, Ibrahimovich, Saddam Husain, Karina, Bunga, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
3. Kebanggaan
Bagi sebagian masyarakat Bugis, nama adalah sesuatu yang dapat memberikan sebuah wibawa tersendiri bagi pemiliknya. Contohnya, jika dalam sebuah keluarga telah sukses dan dikenal masyarakat luas, nama menjadi simbol pertama yang dikenal.
Beberapa nama Bugis menjadi salah satu simbol keturunan kelas bangsawan. Misalnya, nama Andi menjadi salah satu tanda sebagai keluarga bangsawan kerajaan seperti Andi Balla Sada, Andi Potangi, Andi Mappatoba, dan Andi Panuguringseng.
Sebagian masyarakat Bugis juga masih menggunakan kata Ambo dan Indo kemudian dikombinasikan dengan kata-kata lain, seperti Ambo Upe, Ambo Awe, Ambo Rareng, dan lain-lain.
Selain bahasa Bugis, ada juga nama-nama dari bahasa lain yang memberikan wibawa tersenduru bagi pemiliknya, seperti Arya, Cakra, Dimas, Duta, Ayu, Sri, Putri, Ika, Dirga, Budi, Dewi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
4. Gengsi
Sebagian orang tua generasi saat ini dalam masyarakat Bugis menganggap nama-nama yang masih kental biasanya dianggap sebagai suatu yang kuno. Selain itu, nama-nama tersebut dianggap tidak cocok lagi dengan zaman saat ini.
Pertimbangan lainnya yaitu kondisi psikologis anak ketika bergaul dengan teman-temannya. Anak-anak biasanya mengejek teman-temannya jika memiliki nama yang masih menggunakan bahasa lama seperti bahasa Bugis.
Faktor inilah yang membuat orang tua tidak memberikan nama anak dengan bahasa Bugis asli untuk menjaga gengsi anaknya kelas setelah dewasa.
5. Keturunan
Seperti yang dijelaskan dalam poin sebelumnya, gelar kebangsawanan juga memengaruhi pemberian nama seorang anak dalam masyarakat Bugis. Nama-nama kebangsawanan umumnya diwariskan secara turun-temurun dari garis keturunan ayah.
Misalnya, seseorang bernama Andi Paddaitu memberikan nama kepada anaknya dnegan mengikutkan namanya dan menjadi Anda Latto Paddaitu.
ADVERTISEMENT
Setelah Andi Latto memiliki anak, nama Andi Latto ini diikutkan lagi di belakang nama anaknya, bisa menjadi Andi Akibe Laatto dan Andi Kubade Latto.
Pada sisi lain, orang-orang Bugis yang tidak termasuk dalam silsilah keluarga bangsawan kadang-kadang merasa malu menggunakan nama-nama bernuansa bangsawan.
Nama mereka biasanya ditandai dengan prefiks atau kata sandang La dan I dalam kelas sosial masyarakat. Kata sandang La dan I inilah yang sering dikombinasikan dengan kata-kata lain seperti, La Upe, La Cilaleng, La Beddu, I Sennang, I Rejja, dan lain-lain.
6. Pemertahanan identitas
Dalam budaya Bugis, masyarakat yang menggunakan nama bahasa Bugis asli bertujuan untuk mempertahankan identitas. Faktor ini juga dipengaruhi oleh faktor gensi atau faktor keturunan.
ADVERTISEMENT
Kadang keluarga bangasawan memberikan nama anaknya, tidak bermaksud mempertahankan tradisi tetapi bertujuan untuk menyambung silsilah keluarga.
7. Kondisi atau Keadaan
Sering kali pemberian nama anak bagi orang Bugis mengandung makna yang sangat filosofis. Makna nama tersebut biasanya disesuaikan dengan kondisi atau keadaan yang melatarbelakangi proses kelahiran seorang anak.
Misalnya, seorang bernama Andi Nissi Purnama, ternyata proses kelahirannya dibelakangi oleh beberapa peristiwa. Pertama, orang tersebut lahir di bulan Purnama.
Kedua beberapa hari sebelum Ibu Andi Nissin Purnama melahirkannya, orang tuanya sempat membeli mobil bermerek Nissan.
Ketujuh faktor inilah yang mempengaruhi masyarakat Bugis dalam memilih untuk anaknya. Baik nama-nama yang asalnya dari kota kata bahasa lain, maupun nama-nama yang berasal dari Bahasa Bugis itu sendiri.
ADVERTISEMENT
(IPT)