Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
6 Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Hari Pendidikan Nasional 2025
1 Mei 2025 20:51 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hari Pendidikan Nasional adalah momen penting untuk merefleksikan peran pendidikan dalam kehidupan bangsa. Refleksi ini juga terkandung dalam contoh amanat pembina upacara tentang Hari Pendidikan Nasional.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari lldikti3.kemdikbud.go.id, tema Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 ini adalah “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”.
Setiap tahun, masyarakat memperingati hari ini dengan penuh semangat dan harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Hari Pendidikan Nasional 2025
Berikut adalah beberapa contoh amanat pembina upacara tentang Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 yang dapat menjadi inspirasi.
1. Amanat Pertama
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, hari ini kita dapat melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 dalamkeadaan sehat walafiat.
Hari Pendidikan Nasional selalu menjadi momen penting untuk merefleksikan kembali tujuan utama pendidikan: membentuk manusia Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, tema Hardiknas adalah “Pendidikan untuk Peradaban yang Berkelanjutan”. Tema ini mengajak kita semua pendidik, peserta didik, dan seluruh elemen bangsa untuk melihat pendidikan bukan hanya sebagai proses mengajar dan belajar, tetapi sebagai jalan membangun masa depan bangsa yang adil, makmur, dan lestari.
Anak-anakku sekalian,
Sebagai generasi penerus bangsa, kalian memiliki tanggung jawab besar. Pendidikan bukan hanya tentang meraih nilai tinggi, tetapi tentang membentuk akhlak mulia, semangat pantang menyerah, dan kemampuan berkontribusi bagi masyarakat.
Mari kita jadikan Hari Pendidikan Nasional ini sebagai momentum untuk lebih giat belajar, lebih sopan dalam bersikap, lebih tekun dalam beribadah, dan lebih aktif dalam berkarya. Karena masa depan Indonesia ada di tangan kalian.
Kepada para guru, mari terus kita kobarkan semangat mendidik dengan hati, menuntun dengan keteladanan, dan membimbing dengan kasih sayang. Sebab guru bukan sekadar pengajar, tetapi pelita dalam kegelapan.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, mari kita teruskan semangat Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional kita:
“Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”
2. Amanat Kedua
Hari ini, 2 Mei 2025, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional. Hari ini bukan sekadar seremoni tahunan, tapi momentum untuk mengingat kembali betapa pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan bangsa.
Kita mengenang sosok Ki Hajar Dewantara, pahlawan pendidikan Indonesia. Beliau mengajarkan bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk memerdekakan manusia bukan hanya dari kebodohan, tapi juga dari ketidakadilan dan ketertinggalan.
Anak-anakku,
Di zaman sekarang, kalian hidup di era digital, teknologi berkembang cepat, informasi datang dari segala arah. Namun ingatlah, teknologi boleh canggih, tapi karakter dan budi pekerti tetap harus menjadi dasar dari setiap langkah kita.
ADVERTISEMENT
Belajar bukan hanya duduk di kelas dan mencatat pelajaran. Belajar adalah proses panjang untuk menjadi manusia yang lebih baik: jujur, disiplin, kreatif, dan peduli terhadap sesama.
Gunakan waktumu sebaik mungkin. Hormati gurumu, sayangi orang tuamu, dan hargai teman-temanmu. Karena nilai tinggi tanpa akhlak mulia akan kehilangan makna.
Bapak/Ibu Guru yang saya hormati,
Terima kasih atas dedikasi yang tak pernah padam. Di tangan para pendidiklah masa depan negeri ini dibentuk. Mari terus menjadi teladan dalam segala hal.
Mari kita jadikan Hari Pendidikan Nasional ini sebagai pengingat bahwa pendidikan bukan tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama orang tua, guru, masyarakat, dan tentu saja, siswa
3. Amanat Ketiga
Hari ini, kita berdiri bersama di lapangan ini untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Sebuah hari yang penting bukan hanya karena tertulis di kalender, tapi karena hari ini adalah momen untuk bertanya kepada diri kita masing-masing:
ADVERTISEMENT
“Apa arti pendidikan bagi hidup saya?”
Anak-anakku,
Pendidikan bukan hanya soal buku, nilai, atau ujian. Pendidikan adalah proses membentuk dirimu menjadi pribadi yang tangguh, jujur, dan bertanggung jawab. Pendidikan mengajarkan kita untuk berpikir kritis, menghargai perbedaan, dan tak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan.
Di era yang terus berubah seperti sekarang, kalian tidak cukup hanya menjadi pintar. Kalian harus mampu beradaptasi, bekerja sama, punya semangat untuk terus belajar, dan yang paling penting: punya karakter yang kuat.
Jangan pernah malu untuk bermimpi besar. Jadilah siswa yang punya visi. Ingat, banyak tokoh besar Indonesia lahir dari ruang-ruang kelas sederhana. Mereka sukses bukan karena fasilitas mewah, tapi karena kerja keras dan semangat belajar yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Bapak/Ibu Guru yang saya hormati,
Kami tahu, mendidik itu tidak mudah. Namun dari setiap kata, nasihat, dan pelajaran yang Bapak/Ibu sampaikan—masa depan Indonesia sedang dibentuk. Terima kasih atas semua dedikasi dan pengabdian.
Akhir kata, mari kita semua guru, siswa, dan seluruh warga sekolah terus bergandeng tangan, menjaga semangat belajar, dan menjadikan pendidikan sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik.
4. Amanat Keempat
Hari ini, 2 Mei 2025, kita bersama memperingati Hari Pendidikan Nasional. Sebuah momen penting untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan kita yang mengajarkan bahwa pendidikan bukan hanya mengisi kepala dengan pengetahuan, tetapi membentuk hati dan karakter.
Anak-anakku yang saya cintai,
Di tengah kemajuan zaman, kalian ditantang untuk menjadi pelajar yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beretika. Jangan hanya kejar nilai tinggi, tapi kejarlah nilai kehidupan.
ADVERTISEMENT
Jangan hanya ingin menjadi hebat untuk diri sendiri, tapi berusahalah bermanfaat untuk orang lain. Ingat, pendidikan bukan tentang siapa yang paling cepat berhasil, tapi siapa yang paling konsisten berproses.
Bagi para guru dan pendidik, mari terus kita semai semangat belajar di hati setiap siswa. Tugas kita bukan hanya mengajar, tetapi membentuk manusia seutuhnya.
Mari kita rayakan Hari Pendidikan ini dengan semangat baru. Semangat untuk terus belajar, semangat untuk saling menghargai, dan semangat untuk membangun negeri ini dengan ilmu dan akhlak.
5. Amanat Kelima
Hari ini, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional—hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, pahlawan yang mengajarkan bahwa pendidikan adalah cahaya peradaban. Tanpa pendidikan, bangsa akan kehilangan arah. Tanpa pendidikan, masa depan hanya tinggal angan.
ADVERTISEMENT
Anak-anak Indonesia hari ini hidup di era serba cepat, serba instan. Tapi ingatlah, tidak ada jalan pintas untuk menjadi orang hebat. Keberhasilan butuh proses. Butuh kerja keras, dan yang paling penting: kemauan untuk terus belajar.
Kalian semua punya potensi. Tapi potensi tidak akan menjadi prestasi jika kalian tidak mau melatihnya. Belajarlah bukan karena disuruh. Belajarlah karena kalian tahu masa depan sedang menunggu.
Kepada para guru,
Terima kasih karena tak pernah lelah menyalakan api semangat di dada para siswa. Di tangan Bapak Ibu, masa depan negeri ini sedang dipersiapkan.
Mari kita jadikan Hari Pendidikan Nasional ini sebagai pengingat: bahwa pendidikan bukan hanya soal gedung, kurikulum, atau teknologi—tapi tentang nilai, keteladanan, dan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
6. Amanat Keenam
Hari ini, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kita mengenang kembali perjuangan Ki Hajar Dewantara yang tidak hanya memperjuangkan hak untuk belajar, tetapi juga hak untuk berpikir merdeka.
Tema Hardiknas tahun ini, “Pendidikan untuk Peradaban yang Berkelanjutan”, bukan hanya slogan. Ini adalah panggilan. Bahwa masa depan bangsa ini bergantung pada seperti apa kalian, para pelajar, dibentuk hari ini.
Anak-anakku,
Kalian bukan hanya murid di ruang kelas. Kalian adalah calon pemimpin bangsa.
Negeri ini menunggu generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga peduli. Tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga menjunjung etika. Tidak hanya cepat menyerap ilmu, tetapi juga bijak menggunakannya.
Pendidikan bukan hanya tentang angka di rapor, tetapi tentang seberapa besar kontribusi kalian untuk sesama. Pendidikan sejati membebaskan manusia dari kemiskinan pikiran dan ketidakadilan sosial.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, teruslah belajar. Teruslah tumbuh. Jangan pernah puas dengan apa yang sudah diraih. Dan jangan takut gagal—karena dari kegagalan, keberhasilan dibentuk.
Untuk para guru, teruslah menyalakan lentera harapan di hati para siswa. Karena di balik setiap anak yang percaya diri, ada guru yang percaya pada kemampuannya.
Mari kita jadikan Hari Pendidikan ini bukan hanya sebagai peringatan, tapi sebagai kebangkitan. Kebangkitan semangat untuk menjadikan pendidikan sebagai fondasi masa depan Indonesia yang lebih adil, cerdas, dan beradab.
Itulah beberapa contoh amanat pembina upacara tentang Hari Pendidikan Nasional tahun 2025. Semoga contoh-contoh amanat ini dapat membantu dalam menyampaikan pesan yang inspiratif dan memotivasi kepada siswa. (Win)
ADVERTISEMENT