6 Penyakit yang Bisa Mengganggu Organ Peredaran Darah Manusia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
30 Agustus 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyakit sistem peredaran darah manusia. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit sistem peredaran darah manusia. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari sel disebut sistem peredaran darah. Organ-organ peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Fungsi utama jantung adalah sebagai pemompa darah, sedangkan pembuluh darah bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah manusia dapat mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor genetik, adanya kerusakan pada sistem peredaran darah, dan sebagainya.
Lalu, apa saja penyakit yang bisa mengganggu organ peredaran darah manusia? Berikut beberapa di antaranya.

Penyakit yang Bisa Mengganggu Organ Peredaran Darah Manusia

Ilustrasi sakit jantung. Foto: iStock
1. Hipertensi
Hipertensi dikenal juga sebagai penyakit darah tinggi. Mengutip buku IPA Terpadu Jilid 2A oleh Drs. Lutfi dkk, hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri.
Hipertensi terjadi apabila nilai ambang tekanan sistolik antara 140-200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastolik antara 90-11 mmHg atau lebih.
ADVERTISEMENT
Hipertensi dapat dikenali melalui beberapa gejala, seperti sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Hipertensi juga dipengaruhi oleh faktor usia, kegemukan, dan keturunan.
Penderita hipertensi dianjurkan tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, diet rendah garam dan rendah lemak, olahraga teratur, dan istirahat jika lelah atau tegang.
2. Anemia
Anemia atau penyakit kurang darah terjadi karena kandungan hemoglobin dalam sel darah merah rendah. Hal itu dapat disebabkan oleh makanan yang kurang mengandung zat besi.
Untuk menghindarinya, makanlah makanan yang kaya zat besi, seperti hati, daging, dan sayuran hijau.
3. Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku jika terjadi luka. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan atau faktor genetik.
ADVERTISEMENT
Hemofilia tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah dengan menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus-menerus.
4. Varises
Ilustrasi varises. Foto: iStock
Varises merupakan pelebaran pembuluh balik atau vena. Biasanya, varises terjadi di kaki, terutama di bagian betis. Sementara itu, varises yang terdapat di dekat anus disebut ambeien.
Varises tidak perlu diobati, tetapi jika sudah parah dapat dilakukan operasi. Jika harus berdiri atau duduk terlalu lama, penderita varises sebaiknya menggerak-gerakkan kaki sesering mungkin. Sementara bagi penderita ambeien, hindari terlalu sering mengejan saat buang air besar.
5. Leukimia
Leukimia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali. Belum diketahui secara pasti apa penyebab leukemia. Namun, para peneliti menduga penyebabnya antara lain radiasi energi tinggi dan keadaan genetika.
ADVERTISEMENT
Beberapa gejala leukimia, yaitu:
6. Koronariasis
Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk (arteri koronaria) pada jantung. Nadi tajuk merupakan organ peredaran darah yang berfungsi mengantarkan makanan dan oksigen ke jantung.
Nadi tajuk berukuran kecil. Jika tersumbat, denyut jantung dapat terganggu atau terhenti. Umumnya, penderita koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada (jantung).
Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan itu diakibatkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri.
(ADS)