Konten dari Pengguna

7 Karakteristik Ilmu Biologi: Memiliki Objek Kajian hingga Verifikatif

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
21 Januari 2022 18:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mempelajari ilmu Biologi untuk menemukan sebuah fakta. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mempelajari ilmu Biologi untuk menemukan sebuah fakta. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebagai ilmu pengetahuan, biologi lahir dari suatu rangkaian akal sehat dan aktivitas manusia yang disusun secara sistematis. Karena dikatakan sebagai ilmu, biologi memiliki karakteristik. Lalu, apa saja karakteristik ilmu biologi? Simak ulasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios dan logos. Bios artinya kehidupan dan logos artinya ilmu.
Jadi, dapat diartikan bahwa biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup, baik makhluk hidup yang berukuran besar (dapat dilihat dengan mata telanjang) maupun makhluk hidup berukuran sangat kecil atau mikroskopis (tidak dapat dilihat dengan mata telanjang).
Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi adalah makhluk hidup. Oleh sebab itu, karakteristiknya lebih mudah dirumuskan, jika dibandingkan dengan objek sains lainnya.
Ilmu Biologi memiliki objek kajian yang dibatasi dengan ilmu-ilmu lain. Foto: Pixabay

Karakteristik Ilmu Biologi

Menyadur dalam buku Biologi SMA Kelas X terbitan Yudhistira (2009: 56), ilmu Biologi memiliki karakteristik yang jumlahnya ada tujuh, yaitu:
1. Memiliki Objek Kajian
Setiap ilmu umumnya membatasi diri pada segi kajian tertentu. Sebagai contoh, matematika mengkaji objek angka-angka, fisika mempelajari benda-benda fisik, kimia berupa zat-zat penyusun dan reaksi yang terjadi, dan biologi memfokuskan pada objek makhluk hidup yang ada maupun yang pernah ada di dunia ini.
ADVERTISEMENT
2. Memiliki Metode
Berkembangnya ilmu pengetahuan tidak dapat terjadi secara kebetulan ataupun asal-asalan, melainkan mengikuti metode tertentu. Dalam mempelajari objek kajian biologi, digunakan metode ilmiah untuk menemukan kebenaran.
Metode tersebut telah dibakukan, agar dapat digunakan dan dilaksanakan oleh siapa saja. Ilmu yang dikembangkan dengan menggunakan metode ini, kebenarannya telah diakui secara ilmiah.
3. Bersifat Sistematis
Agar mudah dikaji, ilmu pengetahuan harus tersusun mulai dari yang paling sederhana hingga lebih kompleks. Konsep yang mendasari pun harus mengandung hubungan yang saling mendukung dan bukan saling bertentangan.
Contohnya, dalam biologi disajikan konsep sel, jaringan, organ, sistem organ, dan individu yang menunjukkan adanya hierarki hubungan yang saling memperkuat objek kajian. Inilah yang dinamakan tersusun secara sistematis.
Penelitian ilmu Biologi harus bersifat universal, objektif, dan verifikatif. Foto: Pixabay
4. Bersifat Universal
ADVERTISEMENT
Kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum, termasuk ilmu biologi. Misalnya, kaidah tentang reproduksi generatif merupakan cara reproduksi organisme yang harus didahului dengan peleburan dua sel (gamet jantan dan betina). Hal ini berlaku pula pada semua jenis organisme.
5. Bersifat Objektif
Pernyataan dalam suatu ilmu pengetahuan harus bersifat jujur, yaitu menggambarkan kondisi apa adanya, mengandung data atau informasi yang sebenarnya, bebas dari prasangka, kesenjangan, atau kepentingan pribadi.
Bila ilmu tidak bersifat objektif, maka akan sulit berkembang, apalagi untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia.
6. Bersifat Analitis
Untuk memahami hal yang bersifat khusus, perlu pengkajian secara khusus pula, sehingga terdapat hubungan antar bagian yang dikaji sebagai hasil analisa.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, sebuah ilmu akan terbagi menjadi berbagai cabang ilmu dengan kajian yang lebih khusus. Contohnya, Biologi mempunyai cabang ilmu seperti zoologi, botani, fisiologi, anatomi, genetika, dan embriologi.
7. Bersifat Verifikatif
Kebenaran dalam sebuah ilmu bukanlah bersifat mutlak, tetapi bersifat terbuka atau verifikatif, yang lebih dikenal dengan istilah kebenaran ilmiah. Artinya, sesuatu yang semula dianggap benar suatu saat mungkin menjadi salah, bila ditemukan bukti-bukti baru yang menentang kebenaran sebelumnya.
(VIO)