7 Permainan Tradisional di Indonesia yang Seru untuk Dimainkan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
3 Juli 2024 11:18 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi permainan tradisional di Indonesia. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi permainan tradisional di Indonesia. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Permainan tradisional di Indonesia termasuk warisan budaya dan tradisi yang harus tetap dilestarikan. Permainan-permainan tersebut tak hanya memberikan hiburan dan kesenangan untuk anak-anak saja, tetapi juga menyimpan nilai moral dan pendidikan yang dapat dicontoh di kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Ada banyak permainan tradisional di Indonesia, beberapa di antaranya menggunakan alat dan sebagian tak perlu alat. Simak daftar lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Daftar Permainan Tradisional di Indonesia

Ilustrasi permainan tradisional di Indonesia. Foto: Shutter Stock
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh anak saat bermain. Bermain dapat membantu mengembangkan kreativitas, belajar memecahkan masalah, melatih kepercayaan diri, mengontrol fisik, dan lainnya, apalagi untuk permainan-permainan yang menyimpan nilai moral.
Selain itu, dengan tetap memainkan permainan tradisional dan mengenalkan pada anak, Anda telah melestarikan budaya bangsa. Berikut ini beberapa permainan tradisional di Indonesia yang seru dimainkan bersama anak-anak:

1. Gambreng

Ilustrasi gambreng atau hompimpa. Foto: pixabay
Gambreng atau hompimpa adalah salah satu permainan tradisional yang tak membutuhkan alat. Mengutip buku Permainan Tradisional Anak Nusantara oleh Rizky Yulita, permainan ini umumnya dilakukan untuk mengawali permainan lainnya.
ADVERTISEMENT
Cara memainkannya adalah masing-masing anak membalikan tangan antara telapak tangan (bagian putih) atau punggung tangan (bagian gelap) secara bersamaan. Warna yang paling sedikit adalah pemenangnya.
Tujuan permainan ini adalah untuk menentukan urutan permainan yang akan dilakukan dengan adil.
Dalam budaya Jawa, gambreng dilakukan dengan mengucapkan kalimat "hompimpa alaium gambreng." Sementara itu, dalam budaya Betawi, gambreng dilakukan dengan mengucapkan "hompimpa alaium gambreng, Mpok Ipah pakai baju rombeng."

2. Permainan Karet

Ilustrasi permainan karet. Foto: Shutter Stock
Permainan karet umumnya dilakukan anak perempuan, meskipun bisa juga dilakukan anak laki-laki. Karet yang digunakan merupakan karet gelang. Sebelum bermain, anak-anak harus mengepang terlebih dahulu karet yang telah dikumpulkan hingga menjadi tali.
ADVERTISEMENT
Permainan ini dapat dilakukan lebih dari dua orang, dengan dua orang yang mengayunkan karet, dan pemain lainnya melompati karet yang berputar. Pemain yang terkena karet saat melompat dianggap kalah dan bergantian mengayunkan karet.
Permainan karet memiliki pesan yang baik, yakni para pemain harus sportif dan kreatif. Dengan bermain ini, tubuh anak-anak akan bergerak seperti sedang berolahraga.

3. Engklek

Ilustrasi engklek. Foto: Unsplash/Mohammadreza
Permainan tradisional lainnya adalah engklek. Menurut buku Serunya Permainan Tradisional Anak Zaman Dulu oleh Andreas Supriyono, permainan tradisional engklek berasal dari Inggris.
Namun, beberapa pendapat lain mengatakan bahwa permainan tradisional ini lebih dahulu ditemukan pada masa kerajaan Romawi. Di Indonesia, permainan ini sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.
Permainan ini dapat dijalankan dengan jumlah pemain minimal dua orang. Sebelum bermain, anak-anak harus membuat denah petah sebagai media permainan. Lalu, setiap pemain menggunakan satu kakinya untuk menapak setiap petak yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Apabila jatuh ketika melompat atau menginjak garis-garis pada petak, pemain didiskualifikasi dan harus bertukar posisi dengan pemain lainnya. Selain memberikan hiburan pada anak-anak, engklek juga bisa melatih keseimbangan dan ketangkasan.

4. Gobak Sodor

Ilustrasi gobak sodor. Foto: Wikimedia Commons
Permainan gobak sodor membutuhkan strategi dan kerja sama. Permainan ini membutuhkan setidaknya 8 hingga 10 pemain yang nantinya dibagi menjadi dua tim. Setiap anggota tim dituntut harus lincah dan cepat melewati penjaga garis.
Sebelum bermain, para pemain harus membuat garis membentuk persegi sebagai media permainan. Setelah itu, tim yang berjaga memposisikan diri di beberapa titik untuk menjaga agar tim lawan tak bisa melewatinya. Sementara tim satunya harus bisa melewati garis hingga finis.
Arti kata 'gobak' dalam gobak sodor adalah bergerak, sementara 'sodor' artinya tombak. Sejarah permainan ini ternyata dahulu dimainkan para prajurit tanah air untuk melatih kemampuan berperang.
ADVERTISEMENT

5. Congklak

Ilustrasi congklak. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Congklak disebut sebagai salah satu permainan tertua di dunia. Permainan tradisional asli Indonesia ini menggunakan papan dengan lekukan melingkar di kedua sisi dan lekukan lebih besar di setiap ujungnya atau disebut dengan rumah.
Pemain harus menjalankan biji yang sudah diposisikan di tempatnya melewati lubang-lubang yang ada pada papan congklak. Pemenang permainan ini adalah mereka yang memiliki biji terbanyak di rumahnya.
Menyadur buku Olahraga dan Permainan Tradisional oleh Dr. Ari Wibowo Kurniawan, M.Pd, permainan ini memiliki nama yang berbeda-beda untuk setiap daerah di Indonesia. Di Jawa, congklak dikenal dengan nama dakon, kemudian di Lampung dikenal dengan dentuman lamban, sementara di Sulawesi dikenal dengan nama makaotan.

6. Bola Bekel

Ilustrasi bola bekel. Foto: Flickr
Bekel adalah jenis permainan adu ketangkasan. Permainan ini dapat dijalankan antara 2 sampai 4 anak yang dijalankan secara bergantian.
ADVERTISEMENT
Setiap pemain harus mengambil biji yang tersedia sembari memantulkan bola bekel. Bola bekel yang dipantulkan harus bisa diambil, apabila gagal, pemain tersebut kalah.
Manfaat dari permainan bola bekel adalah melatih dan meningkatkan koordinasi visual motorik, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kemampuan mengontrol gerakan pada jari-jari dan tangan, serta meningkatkan kemampuan pertahanan posisi tubuh.

7. Balap Karung

Ilustrasi balap karung. Foto: Amanaturrosyidah/kumparan
Balap karung adalah permainan adu cepat yang menggunakan karung goni. Permainan ini sering muncul di acara 17 Agustus. Konon, permainan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, di mana dimainkan anak-anak Belanda saat ada perayaan.
Peserta balap karung harus memasukkan tubuh bagian bawah ke dalam karung yang tersedia, kemudian berdiri di belakang garis awal. Lalu, ketika wasit meniup peluit, para pemain harus melompat hingga mencapai garis akhir. Pemain yang pertama kali mencapai garis akhir adalah pemenangnya.
ADVERTISEMENT
Memperkenalkan keberagaman Indonesia bisa dilakukan melalui cara sederhana, salah satunya dengan bermain. Melalui permainan tradisional, anak bisa belajar banyak hal termasuk lebih dekat dengan alam dan mengenal budaya Indonesia yang beragam.
Berbagai permainan tradisional akan dihadirkan di kumparanMOM Festival Hari Anak 2024 untuk mengajak anak untuk menjelajahi keberagaman budaya Indonesia.
Acara ini akan diselenggarakan pada 27-28 Juli 2024 di Taman Anggrek, GBK, Jakarta Pusat. Jangan lewatkan informasi selengkapnya di kum.pr/fha2024.
(NSF)