Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
8 Hal yang Membatalkan Puasa Menurut Islam yang Perlu Diperhatikan
7 Maret 2025 21:16 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hal yang membatalkan puasa menurut Islam adalah sesuatu yang perlu dipahami dengan baik oleh setiap Muslim yang menjalankan ibadah puasa, terutama di bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melibatkan berbagai aspek lain yang bisa membatalkan keabsahannya.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan puasa agar ibadah yang dilakukan tetap sah dan diterima oleh Allah.
Hal yang Membatalkan Puasa Menurut Islam
Dikutip dari laman baznas.go.id, hal yang membatalkan puasa menurut Islam adalah hal yang perlu dipahami dengan baik oleh setiap umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, khususnya selama bulan Ramadan.
Puasa Ramadan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang sudah baligh dan berakal sehat.
Ibadah puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa agar ibadah tersebut sah di mata Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Puasa yang sempurna adalah puasa yang tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi, tetapi juga menjaga kesucian hati dan pikiran dari hal-hal yang tidak sesuai dengan tuntunan agama.
Puasa dalam Islam memiliki makna yang lebih mendalam daripada sekadar menahan lapar dan dahaga. Tujuan dari puasa adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt meningkatkan ketakwaan, dan memperbaiki akhlak.
Dengan demikian, menjaga kualitas puasa tidak hanya berkaitan dengan menjaga fisik dari makan dan minum, tetapi juga menjaga diri dari segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa serta menghindari dosa dan perilaku yang merusak ibadah tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami dengan baik hal-hal yang dapat membatalkan puasa, agar puasa yang dilakukan dapat diterima dan mendatangkan pahala.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa hal yang membatalkan puasa menurut Islam yang perlu diperhatikan dengan baik oleh setiap Muslim:
Memasukkan Sesuatu ke Dalam Tubuh dengan Sengaja
Salah satu hal yang paling jelas yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke dalam tubuh dengan sengaja, baik itu makan, minum, atau benda lain yang bisa masuk ke dalam tubuh.
Dalam Al-Qur'an, Surat Al-Baqarah ayat 187 disebutkan, "Makan dan minumlah hingga jelas bagimu perbedaan antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam."
Oleh karena itu, jika seseorang makan atau minum dengan sengaja pada siang hari saat berpuasa, puasanya akan batal. Hal ini berlaku untuk semua jenis makanan dan minuman, meskipun dalam jumlah yang kecil.
Tidak hanya itu, jika seseorang memasukkan benda lain seperti obat-obatan atau cairan melalui mulut, hal ini juga membatalkan puasa.
ADVERTISEMENT
Memasukkan sesuatu ke dalam tubuh tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman, tetapi juga meliputi segala bentuk substansi yang dapat menyerap ke dalam tubuh, seperti inhalasi (pernafasan) gas atau uap yang mengandung zat tertentu.
Oleh karena itu, pemahaman tentang hal ini sangat penting untuk mencegah kesalahan dalam menjalankan ibadah puasa.
Memasukkan Sesuatu ke Dalam Kubul atau Dubur
Selain memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui mulut, memasukkan sesuatu melalui saluran tubuh lainnya, seperti dubur atau kubul, juga dapat membatalkan puasa.
Ini bisa terjadi meskipun tujuan dari tindakan tersebut adalah untuk pengobatan, seperti ketika seseorang harus menerima obat melalui dubur untuk meredakan demam atau kondisi medis lainnya.
Dalam hal ini, puasa orang tersebut tetap batal. Jadi, setiap tindakan yang memasukkan benda atau zat ke dalam tubuh melalui saluran tubuh tersebut, seperti obat suppositoria, juga dapat membatalkan puasa.
ADVERTISEMENT
Hal ini seringkali menjadi pembahasan yang agak rumit, namun pemahaman yang tepat tentang mekanisme tubuh akan sangat membantu agar tidak terjadi keraguan dalam melaksanakan ibadah puasa.
Meski demikian, jika hal tersebut dilakukan dengan tujuan medis, seperti pengobatan atau terapi, tidak ada dosa yang diperoleh, namun tetap saja puasa harus diganti pada hari lain.
Muntah dengan Sengaja
Muntah dengan sengaja adalah hal lain yang membatalkan puasa.
Rasulullah saw bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Barang siapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya menqadha puasanya. Dan barang siapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya menqadha puasanya." (HR. Abu Daud).
Hal ini menunjukkan bahwa jika seseorang sengaja memuntahkan isi perutnya, maka puasanya batal, dan orang tersebut diwajibkan untuk mengganti puasanya pada hari lain.
ADVERTISEMENT
Namun, jika muntah itu terjadi tanpa disengaja atau karena faktor tertentu seperti bau atau rasa tertentu yang tidak dapat ditahan, maka puasa tidak batal.
Muntah yang terjadi secara alami tidak menyebabkan batalnya puasa, namun jika seseorang dengan sengaja merangsang muntah, maka puasanya akan terbatalkan.
Oleh karena itu, penting bagi seorang Muslim untuk menjaga diri agar tidak melakukan tindakan yang bisa mengganggu kesucian ibadah puasa.
Melakukan Hubungan Suami Istri di Siang Hari Selama Bulan Ramadan
Dalam Islam, melakukan hubungan suami istri di siang hari selama bulan Ramadan adalah tindakan yang membatalkan puasa.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 187, Allah Swt berfirman, "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka."
ADVERTISEMENT
Ini menunjukkan bahwa hubungan suami istri hanya diperbolehkan pada malam hari, setelah berbuka puasa. Jika hubungan intim dilakukan di siang hari saat puasa, maka puasanya batal.
Untuk mengganti puasa tersebut, terdapat beberapa ketentuan khusus. Jika seseorang melakukan hubungan suami istri saat berpuasa, ia diwajibkan untuk mengganti puasanya dengan memerdekakan budak mukmin, atau jika tidak mampu, ia harus berpuasa dua bulan berturut-turut.
Jika kedua hal ini tidak dapat dilakukan, maka orang tersebut harus memberi makan 60 orang miskin sebagai denda.
Oleh karena itu, menjaga kehormatan dan kesucian puasa adalah hal yang sangat penting bagi pasangan suami istri yang berpuasa.
Keluar Air Mani dengan Sengaja
Keluar air mani dengan sengaja juga membatalkan puasa. Hal ini mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, di mana Nabi Muhammad saw bersabda, "Sesungguhnya Allah memaafkan umatku apa yang terbayang dalam hati mereka, selama tidak melakukan atau mengungkapnya." (HR. Bukhari, Muslim).
ADVERTISEMENT
Jika seseorang sengaja mengeluarkan air mani, misalnya dengan beronani, maka puasanya batal.
Namun, jika seseorang hanya mengalami mimpi basah atau berkhayal tanpa melakukannya dengan sengaja, maka puasanya tidak batal, karena Allah Swt memaafkan apa yang terlintas dalam pikiran seseorang selama tidak melakukan tindakan tersebut.
Haid dan Nifas
Bagi wanita, haid dan nifas adalah kondisi alami yang membatalkan puasa. Ketika seorang wanita sedang mengalami haid atau nifas, puasa mereka batal meskipun mereka tidak dapat mengendalikan kondisi tersebut.
Rasulullah saw bersabda dalam hadis Bukhari, "Bukankah kalau wanita tersebut haid, dia tidak shalat dan juga tidak menunaikan puasa?" Maka, wanita yang sedang haid atau nifas diwajibkan untuk mengganti puasanya pada hari lain setelah kondisi tersebut selesai.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, wanita tersebut tidak perlu melakukan apa-apa selain mengganti puasa yang batal, dan tidak ada denda atau kafarat yang dikenakan atas kondisi alami ini.
Gila atau Hilangnya Akal
Puasa seseorang yang sedang mengalami gangguan mental atau kehilangan akal, baik karena penyakit mental atau sebab lainnya, akan batal.
Salah satu syarat wajib puasa adalah berakal sehat. Jika seseorang kehilangan akalnya, misalnya karena sakit gila, maka puasa orang tersebut batal.
Seorang yang gila atau tidak berakal tidak diwajibkan untuk berpuasa, dan puasa mereka tidak perlu diganti. Ini adalah salah satu pengecualian dalam hukum puasa yang berlaku dalam Islam.
Keluar dari Islam atau Murtad
Keluar dari Islam atau murtad juga merupakan salah satu hal yang membatalkan puasa.
Jika seseorang mengingkari keyakinannya dan melakukan tindakan yang menyatakan keluar dari Islam, seperti dengan menyatakan bahwa Allah bukan Tuhan atau Rasulullah saw bukan nabi, maka puasanya batal.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seseorang yang pada siang hari Ramadan mengingkari keesaan Allah atau mendukung ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam, maka puasa orang tersebut menjadi batal.
Murtad adalah tindakan yang sangat serius dalam Islam, dan setelah itu, seseorang harus kembali kepada Allah dengan taubat nasuha dan memperbaharui iman mereka.
Hal yang membatalkan puasa menurut Islam sangat penting untuk dipahami agar umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar.
Selain menahan diri dari makan dan minum, umat Islam juga harus menghindari hal-hal lain yang bisa membatalkan puasa seperti yang dijelaskan di atas.
Dengan mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa, seorang Muslim dapat menjaga kesucian ibadah puasa mereka dan memastikan bahwa puasa yang mereka jalani diterima oleh Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan pemahaman akan mendatangkan berkah dan pahala yang berlipat. Pahami dan amalkan ajaran Islam dengan baik untuk mencapai keberkahan puasa yang sesungguhnya. (KIKI)