Konten dari Pengguna

9 Contoh Puisi Islami tentang Ramadhan yang Bermakna

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
23 Februari 2025 19:13 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Iustrasi contoh puisi islami tentang Ramadhan. Foto: Pexels/Suzy Hazelwood
zoom-in-whitePerbesar
Iustrasi contoh puisi islami tentang Ramadhan. Foto: Pexels/Suzy Hazelwood
ADVERTISEMENT
Contoh puisi Islami tentang Ramadhan menggambarkan keindahan dan keberkahan bulan suci yang dinanti oleh seluruh umat Islam.
ADVERTISEMENT
Dalam bait-baitnya, puisi ini menyampaikan makna ibadah puasa, ketakwaan, serta amalan kebaikan yang dilipatgandakan pahalanya. Bulan Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga untuk memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Allah Swt.
Dengan membaca contoh puisi Islami tentang Ramadhan, seseorang semakin memahami hakikat bulan suci ini sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia.

9 Contoh Puisi Islami tentang Ramadhan yang Bermakna

Ilustrasi Contoh puisi islami tentang ramadhan. Foto: Pexels/Rumeysa Nur Çelik
Contoh puisi Islami tentang Ramadhan sering kali menggambarkan keagungan bulan suci yang penuh berkah dan ampunan.
Dikutip dari laman fkip.umsu.ac.id, puisi adalah sebuah bentuk seni sastra yang menggunakan bahasa dan kata-kata secara kreatif untuk menyampaikan perasaan, gagasan, atau pengalaman melalui ritme, suara, makna, dan citra.
Dalam dunia sastra, puisi memiliki kebebasan ekspresi yang luas, memungkinkan penyair untuk merangkai kata-kata dengan indah dan mendalam.
ADVERTISEMENT
Setiap bait dalam puisi sering kali mengandung makna tersembunyi, simbolisme, serta emosi yang dapat menggugah perasaan pembaca.
Puisi juga dapat menjadi media refleksi spiritual, seperti dalam puisi Islami yang menggambarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
Salah satu contohnya adalah puisi Islami tentang Ramadhan, yang mencerminkan suasana bulan suci, kesucian ibadah puasa, serta harapan akan ampunan dan keberkahan dari Allah Swt.
Dalam puisi-puisi ini, tersirat makna ibadah puasa, keutamaan berbagi, serta perjuangan menahan hawa nafsu demi meraih ketakwaan. Ramadan menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Melalui contoh puisi Islami tentang Ramadhan, nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, serta harapan akan ampunan Allah diwujudkan dalam bait-bait yang indah dan menyentuh hati.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai ungkapan syukur, puisi-puisi ini juga menjadi pengingat bahwa Ramadan adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri.
Untuk menyemarakkan suasana Ramadan, berikut adalah tujuh contoh puisi Islami yang sarat makna, ditulis oleh berbagai penyair dengan keindahan bahasa yang menyentuh hati.

1. Cahaya Ramadhan

Kala senja berbisik lembut,
bulan suci datang menyambut.
Menyinari hati yang redup,
membawa rahmat tiada surut.
Lapar dan dahaga teruji,
nafsu dunia kita kendali.
Mencari ridha Ilahi,
dengan amal suci dan hati berseri.
Ramadhan cahaya abadi,
menuntun jiwa yang haus kasih.
Di setiap sujud dan doa sunyi,
semoga surga jadi pengakhir kasih.

2. Lantunan Doa Ramadhan

Di sepertiga malam yang tenang,
kumandang doa lirih menggema.
Lidah berdzikir, hati pun lapang,
memohon ampun, dosa terlepas semua.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, di bulan mulia,
kami datang penuh harap.
Sucikan hati, kuatkan raga,
agar iman tak lagi redup.
Ramadhan datang bagai tamu,
mengajak ruh kembali suci.
Bimbinglah kami di jalan lurus,
hingga Syawal tiba dengan hati berseri.

3. Ramadhan, Bulan Penuh Berkah

Ramadhan hadir membawa cahaya,
menghapus gelap di dada yang lara.
Setiap sujud adalah doa,
mengharap rahmat-Nya tak terkira.
Puasa menahan lapar dahaga,
bukan sekadar tubuh yang diuji.
Namun hati juga ikut serta,
agar lebih dekat kepada Ilahi.
Ya Allah, berkahilah bulan suci,
jadikan kami hamba yang taat.
Hingga nanti tak hanya di sini,
tapi di surga-Mu tempat kami menetap.

4. Suara Sahur di Fajar Ramadhan

Di hening malam yang masih pekat,
suara sahur mulai mengingat,
membangunkan jiwa yang terlelap,
ADVERTISEMENT
mengajak hati untuk mendekap.
Tabuhan bedug menggema riang,
lantunan suara penuh sayang,
"Bangunlah sahur, wahai teman,
rahmat Allah tak terhitung zaman."
Di dapur ibu menyiapkan hidangan,
ayah tersenyum penuh kesyukuran,
anak-anak mengusap wajah,
bersiap sahur dengan hati ramah.
Tak sekadar mengisi raga,
tetapi ladang pahala terbuka,
di setiap suapan penuh makna,
berkah Ramadhan mengalir nyata.
Fajar pun perlahan menyapa,
azan subuh mulai berkumandang,
kita bersujud penuh cinta,
mengharap rida Tuhan nan lapang.

5. Hikmah Puasa di Bulan Suci

Puasa datang membawa cahaya,
menyucikan hati, menenangkan jiwa.
Menahan lapar, menahan dahaga,
menjaga lisan dari dusta.
Bukan sekadar menahan rasa,
tapi mengasah iman di dada.
Melatih sabar, melawan nafsu,
agar jiwa tetap bersih selalu.
Lapar mengajarkan arti syukur,
ADVERTISEMENT
dahaga mengingatkan yang tak makmur.
Harta bukanlah segalanya,
tapi ridha Allah yang utama.
Dalam sunyi doa terucap,
memohon ampun dengan khusyuk mantap.
Malam dihiasi sujud mendalam,
menggapai rahmat yang kian tenggelam.
Hikmah puasa sungguhlah besar,
menguatkan hati, meneguhkan sabar.
Semoga Ramadan membimbing kita,
menjadi hamba penuh taqwa.

6. Indahnya Ramadhan di Hati

Ramadhan datang menyapa lembut,
membawa berkah yang tiada surut.
Langit tersenyum, bumi bertasbih,
rahmat Ilahi turun bersih.
Di pagi hari niat terucap,
menahan haus, menahan lapar.
Namun lebih dari itu semua,
puasa mengajar hati bersabar.
Lisan terjaga dari dusta,
hati dijauhkan dari nestapa.
Setiap langkah penuh taqwa,
mengharap ridha dari-Nya.
Kala senja mulai merona,
azan maghrib menyentuh jiwa.
Segelas air menghapus dahaga,
syukur mengalir dalam sukacita.
ADVERTISEMENT
Malam pun tiba dengan indah,
tarawih dan doa dipanjatkan sudah.
Ramadhan bukan sekadar ritual,
tapi perjalanan menuju nur Ilahi yang kekal.
Ya Allah, kuatkan hati ini,
agar Ramadhan tak sekadar pergi.
Biarkan cahaya-Nya tetap menyala,
hingga akhir hayat menyapa.

7. Indahnya Ramadhan di Hati

Ramadhan datang menyapa lembut,
membawa berkah yang tiada surut.
Langit tersenyum, bumi bertasbih,
rahmat Ilahi turun bersih.
Di pagi hari niat terucap,
menahan haus, menahan lapar.
Namun lebih dari itu semua,
puasa mengajar hati bersabar.
Lisan terjaga dari dusta,
hati dijauhkan dari nestapa.
Setiap langkah penuh taqwa,
mengharap ridha dari-Nya.
Kala senja mulai merona,
azan maghrib menyentuh jiwa.
Segelas air menghapus dahaga,
syukur mengalir dalam sukacita.
Malam pun tiba dengan indah,
ADVERTISEMENT
tarawih dan doa dipanjatkan sudah.
Ramadhan bukan sekadar ritual,
tapi perjalanan menuju nur Ilahi yang kekal.
Ya Allah, kuatkan hati ini,
agar Ramadhan tak sekadar pergi.
Biarkan cahaya-Nya tetap menyala,
hingga akhir hayat menyapa.

8. Ramadhan, Bulan Pengampunan

Ramadhan datang mengetuk hati,
membawa cahaya suci nan abadi.
Angin lembut berbisik mesra,
mengajak jiwa lebih bertaqwa.
Mentari pagi bersinar syahdu,
mengiringi niat yang telah terpadu.
Menahan haus, menahan lapar,
menjaga lisan, menjaga sabar.
Siang berlalu dengan ujian,
mengasah hati, menguatkan iman.
Lapar bukan sekadar cobaan,
tapi jalan menuju ketakwaan.
Saat senja mulai menjingga,
azan maghrib menyapa mesra.
Seteguk air, sepotong kurma,
syukur terucap dalam doa.
Malam tiba, tarawih didirikan,
tahajud dan doa dipanjatkan.
Tangis rindu jatuh di sajadah,
ADVERTISEMENT
memohon ampunan penuh pasrah.
Ya Allah, di bulan penuh ampunan,
hapuskan dosa, terangilah jalan.
Jadikan hati selalu suci,
hingga Ramadhan abadi di dalam diri.

9. Ramadhan, Tamu yang Dinanti

Ramadhan datang mengetuk pintu,
membawa rahmat yang tak pernah beku.
Angin berbisik dalam senyap,
mengajak hati untuk mendekap.
Mentari pagi bersinar teduh,
menyambut puasa dengan penuh patuh.
Lapar dan dahaga hanyalah ujian,
melatih hati dalam kesabaran.
Siang berlalu dengan dzikir,
menjaga lisan agar tak getir.
Bukan sekadar menahan rasa,
tetapi membersihkan jiwa yang lara.
Saat senja perlahan turun,
azan maghrib menyentuh kalbu.
Segelas air dan sebutir kurma,
menjadi nikmat tak terkira.
Malam bersinar dalam sujud,
doa mengalun dalam kidmat.
Ramadhan bukan sekadar bulan,
tapi jalan menuju keimanan.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, terimalah puasa kami,
ampuni dosa yang telah terpatri.
Jadikan Ramadhan cahaya abadi,
hingga akhir hayat nanti.
Demikianlah contoh puisi Islami Ramadan yang bermakna. Semoga puisi-puisi ini dapat menjadi inspirasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan, serta meraih berkah di bulan suci ini.
Ramadhan adalah momen yang berharga untuk memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, dan menebar kebaikan kepada sesama. Semoga bulan penuh rahmat ini membawa kedamaian dan keberkahan bagi setiap hati yang beriman. (Yln)