Konten dari Pengguna

Affective Skill: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
30 Juli 2023 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak praremaja mudah emosi. Foto: BearFotos/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak praremaja mudah emosi. Foto: BearFotos/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Affective skill adalah kemampuan seseorang untuk memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan baik. Kemampuan ini melibatkan kesadaran emosi dan kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi masalah pada diri sendiri dan orang lain.
ADVERTISEMENT
Kemampuan ini membantunya mengelola dan menyesuaikan reaksi emosional dalam berbagai situasi. Selain itu, affective skill juga mencakup keterampilan sosial, seperti kemampuan untuk berempati, memahami perspektif orang lain, dan berkomunikasi dengan baik.
Mengutip American Journal Pharmaceutical Education, seseorang yang memiliki affective skill cenderung mampu memperoleh, mengembangkan, dan memperkuat kemampuan serta potensi dalam dirinya. Ia juga akan terlatih memiliki sikap empati dan simpati.
Affective skill sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Manfaat Affective Skill

Ilustrasi anak praremaja mudah emosi. Foto: LightField Studios/Shutterstock
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan seseorang jika mengembangkan affective skill dalam dirinya. Dikutip dari laman Option For Youth, berikut penjelasannya:

1. Sukses akademik

Jika memiliki affective skill, siswa akan sukses di bidang akademik dan non-akademiknya. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kemampuan ini mampu menaikkan skor prestasi siswa dengan peningkatan sebesar 11%. Affective skill dapat meningkatkan kinerja siswa di kelas.
ADVERTISEMENT

2. Minim risiko penyimpangan perilaku

Siswa yang memiliki affective skill cenderung berperilaku baik dan normal. Mereka menghindari penyimpangan-penyimpangan yang akan membawa dampak buruk seperti penyalahgunaan narkoba, minuman keras, judi, seks bebas, dan lainnya.

3. Sedikit tekanan emosional

Dengan keterampilan emosi yang dimilikinya, siswa akan terhindar dari depresi dan kecemasan. Mereka juga tidak berisiko terkena stres apabila mengalami tekanan saat proses pembelajaran.

4. Bijak dalam mengambil keputusan

Saat seseorang dapat mengenali dan mengelola emosi dengan baik, dia cenderung membuat keputusan yang lebih bijaksana dan rasional. Sehingga, keputusannya tidak akan membawa pada situasi yang rumit dan memusingkan.

5. Sehat secara fisik

Penelitian menunjukkan bahwa affective skill yang kuat dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan fisik, termasuk sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.

Cara Mengembangkan Affective Skill

Ilustrasi remaja memiliki affective skill. Foto: Plan International
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengembangkan affective skill dalam diri. Dikutip dari laman Inc, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
(MSD)