Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Aliran Diagram Arus Ekonomi: Permintaan, Penawaran, dan Tidak Lewat Pasar
2 Desember 2021 19:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Simak penjelasan diagram arus ekonomi yang terdiri aliran permintaan, aliran penawaran, dan aliran tidak lewat pasar di dalam pembahasan berikut ini. Dalam kegiatan perekonomian sehari-hari, produsen dianggap sebagai rumah tangga produksi, sedangkan konsumen dianggap sebagai rumah tangga konsumsi.
ADVERTISEMENT
Rumah tangga produksi dalam menghasilkan barang selalu menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi. Sementara itu, rumah tangga konsumsi akan memperoleh imbalan atau kompensasi atas penggunaan faktor produksi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka seluruh aktivitas ekonomi sebagaimana dikemukakan oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul Tableua Economique, dapat dirumuskan dalam bentuk “The Circular Flow of Economic Activity” atau disebut dengan arus lingkaran kegiatan ekonomi.
Diagram arus ekonomi ini terdiri dari arus barang, arus uang, dan komponen lainnya. Lantas, apa yang dimaksud dengan kedua komponen diagram ini?
Apakah ada hubungannya dengan aliran permintaan, aliran penawaran, dan aliran tidak lewat pasar? Selengkapnya ada di bawah ini.
Komponen Diagram Arus Ekonomi
Dikutip berdasarkan buku Modul Ringkasan SBMPTN Ekonomi terbitan Tim King Eduka (2018: 32), komponen diagram arus ekonomi melibatkan empat komponen utama, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Aliran Arus Barang
Semula, rumah tangga konsumsi memiliki faktor produksi, yang digunakan oleh rumah tangga produksi, sehingga menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan tersebut, diperdagangkan atau dijual kepada rumah tangga produksi.
2. Aliran Arus Uang
Dari barang yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi, akan dijual kepada rumah tangga konsumsi, sehingga rumah tangga produksi memperoleh penghasilan atas penjualan barang tersebut.
Hasil penjualan barang tersebut diberikan atau dibayarkan kepada para pemilik faktor produksi atau rumah tangga konsumsi, yang berwujud sewa, upah dan gaji, bunga, hingga laba.
3. Aliran Pasar Faktor Produksi/Pasar Input
Adanya hubungan antara penggunaan faktor produksi dan pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi, aliran ini disebut sebagai pasar atau tempat ditawarkannya faktor produksi.
ADVERTISEMENT
4. Aliran Pasar Hasil Produksi/Pasar Barang
Dengan dihasilkannya barang oleh rumah tangga produksi, maka barang tersebut dijual kepada konsumen, sehingga diperoleh hasil berupa uang. Aliran ini disebut sebagai pasar atau tempat ditawarkannya barang hasil produksi.
Hubungan Aliran Permintaan, Aliran Penawaran, dan Aliran Tidak Lewat Pasar dalam Diagram Arus Ekonomi
Berdasarkan buku Ekonomi untuk SMA Kelas X oleh Losina Purnastuti (2010: 52), hubungan antara aliran permintaan, aliran penawaran, dan aliran tidak lewat pasar digambarkan dalam diagram arus ekonomi sebagai berikut.
Dari gambar diagram arus lingkaran ekonomi di atas, dilihat adanya aliran permintaan, aliran penawaran, dan aliran tidak lewat pasar. Perhatikan nomor-nomor yang menunjukkan kegiatan ekonomi pada diagram di atas.
Aliran permintaan dalam diagram arus ekonomi meliputi kegiatan sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga
2. Belanja barang oleh pemerintah
3. Investasi oleh pemerintah
4. Ekspor ke luar negeri
5. Kebutuhan tenaga kerja oleh pemerintah
6. Kebutuhan tenaga kerja oleh perusahaan
7. Kebutuhan uang tunai
8. Kebutuhan rumah tangga akan uang tunai
9. Kebutuhan perusahaan-perusahaan asing akan rupiah
Sementara itu, aliran penawaran meliputi kegiatan berikut ini.
10. Hasil produksi dalam negeri
11. Impor dari luar negeri
12. Tenaga kerja yang disediakan oleh rumah tangga
13. Suplai uang kartal
14. Tabungan rumah tangga
15. Suplai uang giral
16. Suplai dana luar negeri
(VIO)