Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Apa Arti dari Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban? Ini Jawabannya
5 November 2021 18:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kalimat “fabiayyi ala irobbikuma tukadziban” nampaknya sudah tidak asing lagi bagi umat Islam. Kalimat ini memiliki arti dan makna yang sangat dalam. Namun, apakah kamu tahu secara rinci kalimat fabiayyi ala irobbikuma tukadziban artinya apa?
ADVERTISEMENT
Kalimat itu merupakan salah satu kalimat yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an. Tepatnya tercantum sebagai ayat di dalam surah Ar-Rahman. Surah tersebut termasuk ke dalam surah makiyyah. Dalam Al-Qur’an, surah Ar-Rahman merupakan surah ke-55 dan terdapat pada juz ke-27.
Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban Artinya?
Sebagaimana dalam Al-Qur’an, berikut ini adalah arti dari kalimat fabiayyi ala irobbikuma tukadziban.
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Fabiayyi'ala irobbikuma tukadziban"
Artinya:
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Ada juga yang mengartikannya sebagai berikut.
"Maka nikmat-nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua (jin dan manusia) dustakan?"
Pengulangan Ayat yang mengandung Kalimat Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban
Dalam surah Ar-Rahman, ayat yang berisi kalimat “fabiayyi ala irobbikuma tukadziban” diulang sebanyak 31 kali. Di antaranya terdapat pada surah berikut ini:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Makna Pengulangan dalam Al-Qur-an
Pengulangan dalam Al-Qur’an merupakan fenomena yang menarik. Sejumlah pendapat mengemukakan bahwa pengulangan dalam kitab suci Al-Qur’an tidak berpengaruh apa-apa. Sedangkan, pandangan lainnya mengatakan bahwa terdapat makna dan tujuan dalam suatu pengulangan, misalnya, untuk memperindah kalimat.
Mengutip dari penelitan dalam Jurnal Hermeneutik Volume 8 Nomor 1 yang ditulis Khoridatul Mudhiah, Az-Zamakhsyari mengemukakan pemahaman lebih dalam mengenai bentuk pengulangan dalam Al-Qur’an.
ADVERTISEMENT
(AMP)