Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Buzzer? Ini Cara Kerja dan Dampaknya di Media Sosial
25 Agustus 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Buzzer media sosial bekerja dengan cara menciptakan, mengatur, dan mendistribusikan konten secara massal di berbagai platform seperti Twitter, Instagram, Facebook, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Konten ini biasanya dirancang untuk menarik perhatian publik, memicu diskusi, dan sering kali memanipulasi persepsi publik terhadap suatu isu atau produk.
Dikutip dari Pasukan Buzzer (Comment Corps) oleh Chang Kang-Myoung, 2021 , dapat mengetahui apa itu buzzer dan bagaimana cara kerjanya.
Pengertian Buzzer
Apa itu buzzer? Kata "buzzer" adalah salah satu istilah yang sering muncul dalam percakapan di media sosial, terutama ketika membahas topik yang sedang trending atau viral.
Istilah ini kerap dikaitkan dengan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan popularitas suatu isu, produk, atau individu melalui penyebaran informasi secara masif di berbagai platform digital.
Fenomena ini sering terlihat dalam konteks kampanye politik, pemasaran produk, hingga diskusi mengenai isu-isu sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi sehari-hari, istilah "buzzer" bisa memiliki konotasi yang berbeda-beda, tergantung pada konteksnya. Misalnya, dalam dunia politik, buzzer sering kali dianggap sebagai aktor yang berperan dalam mempengaruhi opini publik, baik dengan cara yang positif maupun negatif.
Di sisi lain, dalam pemasaran, buzzer mungkin lebih diakui sebagai bagian dari strategi promosi yang sah, meskipun tetap ada perdebatan mengenai etika di balik penggunaan taktik ini.
Buzzer menjadi sangat relevan di era digital karena kemampuan mereka untuk memanfaatkan algoritma media sosial guna memperbesar jangkauan pesan yang ingin mereka sampaikan.
Dengan banyaknya pengguna media sosial yang terlibat dalam sebuah diskusi, buzzer dapat memanipulasi trending topic dan membuat isu tertentu menjadi lebih terlihat oleh publik.
ADVERTISEMENT
Hal ini sering kali dilakukan dengan menggunakan akun-akun palsu atau bot untuk meningkatkan engagement, sehingga pesan yang mereka promosikan terlihat lebih populer dan mendapatkan perhatian yang lebih luas.
Karena itu, buzzer sering kali menjadi subjek perbincangan yang kontroversial, terutama ketika digunakan untuk menyebarkan disinformasi atau mempengaruhi persepsi publik secara manipulatif.
Seiring dengan berkembangnya media sosial, pemahaman masyarakat terhadap peran dan dampak buzzer juga semakin meningkat, menjadikan diskusi seputar fenomena ini terus berkembang dan menjadi topik yang menarik untuk diikuti.
Cara Kerja Buzzer Media Sosial
Buzzer bekerja dengan cara menyebarkan pesan atau konten tertentu melalui berbagai platform media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Mereka dapat beroperasi secara individu atau dalam jaringan yang terorganisir, di mana satu pesan yang sama dapat disebarkan oleh banyak akun dalam waktu yang bersamaan untuk menciptakan ilusi popularitas atau dukungan yang luas.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa strategi yang sering digunakan oleh buzzer dalam menyebarkan pesan mereka:
ADVERTISEMENT
Peran Buzzer dalam Politik
ADVERTISEMENT
Buzzer dalam Pemasaran
Di luar politik, buzzer juga digunakan dalam dunia pemasaran untuk mempromosikan produk atau merek tertentu. Dalam konteks ini, buzzer sering bekerja dengan cara yang mirip dengan influencer, namun dengan skala yang lebih besar dan lebih terorganisir.
Mereka dapat mempromosikan produk melalui postingan media sosial, ulasan, atau bahkan dengan menciptakan tren atau tantangan di media sosial.
Salah satu contoh penggunaan buzzer dalam pemasaran adalah kampanye viral. Buzzer dapat digunakan untuk menciptakan tren tertentu yang berkaitan dengan produk atau merek, yang kemudian diikuti oleh banyak orang.
Misalnya, sebuah merek pakaian dapat menggunakan buzzer untuk mempromosikan tantangan mode tertentu, yang kemudian diikuti oleh banyak pengguna media sosial.
Dampak Buzzer Media Sosial
Keberadaan buzzer media sosial memiliki dampak yang sangat luas, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, mereka dapat membantu meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap isu, produk, atau kandidat tertentu.
ADVERTISEMENT
Namun, di sisi lain, mereka juga dapat menyebabkan penyebaran informasi yang menyesatkan, manipulasi opini publik, dan polarisasi sosial.
Dampak Positif
ADVERTISEMENT
Dampak Negatif
ADVERTISEMENT
Upaya Penanggulangan
Menyadari dampak negatif dari buzzer, berbagai pihak telah berusaha untuk menanggulangi fenomena ini. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memperketat aturan dan kebijakan terkait penggunaan media sosial.
Beberapa platform media sosial, seperti Facebook dan Twitter, telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mendeteksi dan menghapus akun-akun palsu atau aktivitas yang mencurigakan.
Selain itu, beberapa negara juga telah mengadopsi undang-undang yang lebih ketat terkait penyebaran disinformasi atau penggunaan buzzer dalam politik.
Di Indonesia, misalnya, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang melarang penyebaran berita palsu dan mengatur penggunaan media sosial selama kampanye pemilu.
Namun, upaya ini tidak selalu mudah. Buzzer sering kali menemukan cara-cara baru untuk menghindari deteksi atau memanipulasi aturan yang ada.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tantangan juga muncul dalam menyeimbangkan antara mengendalikan aktivitas buzzer dengan menjaga kebebasan berekspresi di media sosial.
Baca Juga : 50 Contoh Program Kerja Osis di Berbagai Bidang