Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Latah dan Gejalanya dalam Ilmu Medis
8 Agustus 2023 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa orang mungkin sudah tidak asing dengan istilah latah. Secara umum, arti latah dikaitkan dengan perilaku meniru-niru ucapan atau tindakan orang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu medis, latah merupakan gangguan saraf yang dikenal dengan nama jumping frenchmen of maine disorder. Sindrom ini ditandai dengan reaksi yang tidak normal dan berlebihan saat pengidapnya merasa terkejut.
Apa Itu Latah Menurut Ilmu Medis
Jumping frenchmen of maine disorder atau latah adalah kelainan syaraf yang langka dan belum diketahui pasti penyebabnya. Melansir laman Rare Disease, kelainan langka ini pertama kali ditemukan pada 1878 oleh ahli syaraf New York, George M. Beard.
Beard mengamati keanehan tersebut pada sekelompok penebang hutan berkebangsaan Prancis-Kanada yang tinggal di Maine. Para penebang pohon itu akan menjadi sangat antusias dan hiperaktif saat terkejut. Reaksi kaget tersebut mencakup melompat, meniru perilaku orang di sekitar, atau melakukan gerakan secara spontan tanpa sadar.
ADVERTISEMENT
Hasil pengamatan Beard itu kemudian dilaporkan dalam makalah yang dibahas pada pertemuan American Neurological Association pada 1880 dan diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease serta Popular Science Monthly.
Menurut salah satu teori, gangguan jumping frenchmen of maine terjadi karena respon yang ekstrem akibat pengondisian operan (operant conditioning) suatu budaya.
Mengutip laman News Medical, operant conditioning adalah cara perilaku terbentuk berbasis hadiah atau hukuman. Beberapa peneliti mengklaim, kelainan tersebut menyebabkan neurologis somatik.
Gejala Latah
Gejala jumping Frenchmen of Maine atau latah biasanya muncul setelah pubertas atau selama masa remaja . Gejala utama gangguan ini adalah reaksi kaget berlebihan yang muncul secara spontan.
Reaksi spontan yang timbul bisa bermacam-macam, seperti melompat, berteriak, memukul, melempar benda, hingga mengucapkan kata-kata secara berulang.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari gejalanya, gangguan ini dibedakan menjadi tiga jenis, yakni echolalia, echopraxia, dan coprolalia.
Echolalia merupakan reaksi kaget dengan mengulangi kata atau frasa tertentu dengan gaya seperti burung beo. Gangguan latah echopraxia, cenderung meniru gerakan atau isyarat secara berulang-ulang tanpa sadar.
Sedangkan pengidap latah jenis coprolalia, akan mengumpat atau menggunakan kata-kata atau frase cabul secara tidak sadar.
Gejala-gejala tersebut umumnya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia dan terapi khusus. Tetapi, gejala bisa muncul kembali dan bertambah parah saat penderitanya mengalami stress dan kecemasan.
Saat ini belum ada terapi untuk mengobati latah, tetapi gejala kelainan ini dapat dikurangi dengan menghindari rangsangan kejutan.
(GLW)