Konten dari Pengguna

Apa itu Margin Call dalam Saham? Ini Pengertian dan Cara Menghindarinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
14 Maret 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa itu Margin Call? sumber: pexel.com/lukas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa itu Margin Call? sumber: pexel.com/lukas
ADVERTISEMENT
Memahami apa itu margin call, mengapa terjadi, dan bagaimana cara menghindarinya adalah kunci bagi investor untuk menjaga portofolio investasi mereka tetap aman dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Margin Call adalah istilah yang sering kali menjadi momok bagi para investor saham, terutama bagi yang menggunakan leverage dalam perdagangan saham.

Apa itu Margin Call dalam Saham?

Ilustrasi Apa itu Margin Call? sumber: pexel.com/pixabay
Lalu, apa itu margin call?
Berikut adalah pengertian dan cara menghindarinya:
Dikutip dari repository.unisula.ac.id, Jenis margin call mirip dengan marjin sela, yaitu jumlah dana yang harus disetor kembali oleh investor. Hanya saja, dalam margin call, setoran dana harus dilakukan jika dana yang outstanding (total aset) sudah berada di bawah maintenance margin, bukan initial margin.
Jika investor mendapat margin call, berarti investor harus menambah dananya ke level initial margin. Kalau tidak dilakukan, posisinya akan ditutup oleh perusahaan efek. Kalau menggunakan contoh di atas, maka saldo yang tersedia di rekening investor sudah di bawah Rp3.750.ooo - Rp4.000.000.
ADVERTISEMENT

Pengertian Margin Call

Margin Call terjadi ketika nilai portofolio investasi seorang investor jatuh di bawah batas minimum yang ditetapkan oleh pialang atau perusahaan pialang.
Ini terjadi ketika investor menggunakan margin, yang memungkinkan mereka untuk meminjam uang dari pialang untuk membeli saham lebih dari yang mereka miliki secara langsung.
Jika seorang investor tidak dapat atau tidak mau menambahkan dana tambahan ke akun mereka untuk memenuhi panggilan margin, pialang memiliki hak untuk menjual sebagian atau seluruh posisi investasi dalam akun margin untuk melunasi pinjaman.
Ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi investor, terutama jika posisi dijual pada saat nilai investasi sedang turun. Margin call adalah salah satu risiko yang terkait dengan penggunaan margin dalam investasi saham.
ADVERTISEMENT
Sangat penting bagi investor yang menggunakan margin untuk memahami risiko-risiko ini dan memastikan bahwa mereka memiliki rencana yang tepat untuk mengelola margin call jika terjadi.
Hal ini juga menunjukkan pentingnya pengawasan yang cermat terhadap posisi investasi dan perubahan dalam nilai ekuitas akun.

Mengapa Margin Call Terjadi?

Margin Call terjadi karena saham yang dibeli menggunakan margin menjadi tidak sepadan dengan dana yang dipinjam dari pialang. Jika harga saham turun dan nilai portofolio investasi menurun, risiko bagi pialang meningkat karena investasi menjadi kurang aman sebagai jaminan atas pinjaman.
Beberapa alasan mengapa margin call dapat terjadi antara lain:
1. Penurunan Nilai Investasi
Salah satu penyebab utama margin call adalah ketika nilai investasi yang dibeli dengan uang pinjaman turun. Jika harga saham atau aset lainnya yang dibeli dengan margin mengalami penurunan tajam, nilai ekuitas dalam akun juga akan turun.
ADVERTISEMENT
Jika penurunan ini cukup besar, akun bisa saja mencapai atau bahkan melewati batas minimum yang ditentukan oleh pialang, memicu margin call.
2. Perubahan Persyaratan Margin
Pialang dapat mengubah persyaratan margin kapan saja. Ini bisa terjadi karena perubahan dalam kebijakan internal pialang, perubahan dalam regulasi, atau kondisi pasar yang tidak stabil.
Jika persyaratan margin ditingkatkan, investor mungkin perlu menambahkan lebih banyak dana ke akun mereka untuk memenuhi persyaratan baru, atau mereka dapat dipanggil margin.
3. Pertumbuhan Pinjaman
Jika investor menggunakan margin untuk membeli lebih banyak saham atau aset lainnya dan nilai portofolio mereka tumbuh, pinjaman yang mereka gunakan juga akan tumbuh.
Jika nilai investasi turun atau jika persyaratan margin berubah, hal ini dapat menyebabkan rasio pinjaman terhadap nilai investasi meningkat, memicu margin call.
ADVERTISEMENT
4. Volatilitas Pasar
Pasar keuangan seringkali tidak stabil dan berfluktuasi. Volatilitas pasar yang tinggi dapat menyebabkan perubahan harga saham yang tajam dalam waktu singkat.
Ini bisa mengakibatkan nilai investasi turun secara signifikan dalam waktu singkat, memicu margin call jika nilai ekuitas dalam akun turun di bawah batas minimum yang ditetapkan.
5. Kondisi Ekonomi yang Buruk
Ketika terjadi kondisi ekonomi yang buruk secara umum, pasar saham cenderung mengalami tekanan turun. Penurunan ekonomi yang signifikan dapat menyebabkan penurunan nilai investasi secara luas di pasar saham.
Jika investor menggunakan margin untuk membeli saham di tengah kondisi ekonomi yang buruk, mereka menjadi lebih rentan terhadap margin call karena penurunan nilai investasi yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Semua faktor ini berkontribusi terhadap risiko margin call dalam penggunaan margin dalam investasi saham. Oleh karena itu, penting bagi investor yang menggunakan margin untuk memahami risiko-risiko ini dan mengelola posisi mereka dengan hati-hati.

Cara Menghindari Margin Call

1. Perencanaan Keuangan yang Matang
Sebelum menggunakan margin, investor harus memiliki rencana keuangan yang matang dan memahami risiko yang terlibat.
Sebelum menggunakan margin dalam investasi, penting untuk sepenuhnya memahami cara kerja margin, risikonya, dan persyaratan yang terkait. Investor harus memahami konsep seperti rasio pinjaman terhadap ekuitas, persyaratan margin, dan potensi margin call.
2. Pemahaman Risiko
Investor harus memahami risiko menggunakan margin, termasuk potensi margin call, sebelum memutuskan untuk menggunakan leverage.
Sebelum melakukan investasi dengan margin, buatlah rencana manajemen risiko yang jelas. Ini termasuk menetapkan batas atas untuk jumlah margin yang akan digunakan, mempertimbangkan risiko potensial dari setiap investasi, dan menetapkan stop-loss untuk mengurangi kerugian jika investasi bergerak melawan Anda.
ADVERTISEMENT
3. Monitor Portofolio dengan Cermat
Penting untuk terus memonitor nilai portofolio investasi dan memperhitungkan potensi perubahan harga saham.
Sebisa mungkin, diversifikasikan portofolio investasi Anda. Jangan hanya fokus pada satu saham atau sektor saja. Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi, Anda dapat mengurangi risiko terkait dengan penurunan nilai aset tertentu yang dapat menyebabkan margin call.
4. Gunakan Margin dengan Bijak
Hindari menggunakan margin lebih dari yang benar-benar diperlukan dan hanya dalam situasi yang tepat.
Gunakan margin dengan bijaksana dan hanya jika Anda yakin dapat mengelola risikonya. Jangan terlalu bergantung pada uang pinjaman untuk memperbesar potensi keuntungan, karena hal ini juga memperbesar potensi kerugian.
5. Membuat Rencana Darurat
Memiliki rencana darurat dan cadangan dana untuk mengatasi situasi Margin Call jika terjadi.
ADVERTISEMENT
Miliki cadangan dana darurat yang cukup untuk menanggapi keadaan darurat, termasuk kemungkinan margin call. Dengan memiliki cadangan dana yang mencukupi, Anda dapat dengan mudah menanggapi panggilan margin tanpa harus menjual posisi investasi Anda pada harga yang tidak menguntungkan.
6. Memantau Portofolio secara Teratur
Lakukan pemantauan teratur terhadap portofolio investasi Anda. Perhatikan perubahan dalam nilai investasi dan perubahan dalam persyaratan margin. Dengan memantau secara aktif, Anda dapat mengidentifikasi potensi risiko margin call lebih awal dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
7. Pendidikan dan Konsultasi Profesional
Jika Anda masih merasa kurang yakin atau tidak yakin tentang penggunaan margin, pertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan tambahan tentang topik ini atau berkonsultasi dengan profesional keuangan yang dapat memberikan saran dan panduan yang tepat.
ADVERTISEMENT
8. Menggunakan Leverage dengan Bijak
Leverage, seperti yang diberikan oleh margin, dapat memperbesar potensi keuntungan tetapi juga memperbesar risiko kerugian. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan leverage dengan bijaksana. Pertimbangkan untuk menggunakan margin hanya untuk kesempatan investasi yang sangat menjanjikan dan memiliki risiko yang terukur.
9. Memonitor Kondisi Pasar
Perhatikan kondisi pasar secara keseluruhan dan tren yang mungkin mempengaruhi investasi Anda. Jika terjadi volatilitas yang tinggi atau kondisi pasar yang tidak stabil, pertimbangkan untuk mengurangi eksposur Anda terhadap margin untuk mengurangi risiko margin call.
10. Mengelola Emosi dengan Baik
Salah satu kunci untuk menghindari margin call adalah mengelola emosi dengan baik. Jangan biarkan keputusan investasi Anda dipengaruhi oleh emosi, seperti ketakutan atau keserakahan. Tetaplah rasional dan disiplin dalam mengikuti rencana investasi dan manajemen risiko yang telah Anda tetapkan.
ADVERTISEMENT
Dengan melakukan perencanaan keuangan yang matang dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko margin call dalam investasi saham.
Margin Call adalah risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor saham yang menggunakan margin dalam perdagangan mereka.
Dengan memahami apa itu Margin Call, mengapa terjadi, dan bagaimana cara menghindarinya, investor dapat melindungi portofolio investasi mereka dan mengurangi risiko keuangan dari saham yang tidak diinginkan.
Penting untuk selalu melakukan riset dan konsultasi dengan profesional keuangan sebelum membuat keputusan investasi yang penting.(AI)