Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu MBTI dalam Ilmu Psikologi? Ini Jawabannya
16 Oktober 2024 21:03 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu MBTI? Pertanyaan seperti itu seringkali muncul dalam benak diri. MBTI merupakan singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator. Istilah tersebut sering digunakan dalam ilmu Psikologi .
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmmiah, Zubaidah, dkk. (2024), tes kepribadian merupakan tes psikologi yang penting dan memiliki banyak manfaat. Tes ini dirancang untuk mengukur tingkah laku, kebiasaan, norma yang tujuannya untuk mengukur kepribadian.
Tes kepribadian memiliki memiliki banyak jenis. Salah satunya adalah MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator. Tes kepribadian ini banyak digunakan dalam dunia kerja, tepatnya untuk perekrutan tenaga kerja. Tak hanya itu, terkadang juga digunakan dalam pendaftaran sekolah.
Apa Itu MBTI dalam Ilmu Psikologi?
Dalam perekrutan tenaga kerja di suatu perusahaan, biasanya diharuskan untuk melakukan tes kepribadian yang sering disebut dengan tes MBTI. Lantas, apa itu MBTI? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Tes MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator adalah salah satu tes yang dirancang untuk mengetahui gambaran umum kepribadian, kekuatan, dan preferensi seseorang.
ADVERTISEMENT
Tes ini dirancang dan dikembangkan oleh seorang psikolog yang bernama Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers berdasarkan teori Carl Jung, pada tahun 1940 an.
Tujuan utama MBTI adalah untuk mengidentifikasi mana dari dua kategori berlawanan yang lebih disukai pada masing-masing dari empat dikotomi.
MBTI membagi kepribadian menjadi 16 tipe berdasarkan empat preferensi dikotomi, yaitu: sikap (Extrovert vs. Introvert), fungsi persepsi (Sensing vs. Intuition), fungsi penilaian (Thinking vs. Feeling), gaya hidup (Judging vs. Perceiving).
1. Extrovert vs Introvert (E vs I)
Dimensi extrovert melihat sumber energi seseorang berasal dari luar atau dari dalam dirinya sendiri. Individu dengan tipe kepribadian Extrovert ini cenderung menikmati interaksi sosial, aktif di dunia luar, dan suka beraktivitas bersama orang lain.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, dimensi introvert cenderung menikmati kehidupan dalam (diri sendiri). Mereka lebih suka menyendiri, merenung, membaca, dan kurang tertarik untuk bergaul dengan banyak orang. Mereka biasanya dapat bekerja sendiri dengan fokus dan konsentrasi penuh.
2. Sensing vs Intuition (S vs N)
Dimensi S vs N melihat cara individu memproses data. Tipe sensing memproses data berdasar fakta yang konkret, praktis, realistis dan melihat data secara apa adanya.
Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkret serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Tipe sensing berfokus pada masa kini.
Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.
Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan. Tipe intuition sangat inovatif, penuh inspirasi dan ide unik.
ADVERTISEMENT
3. Thinking vs Feeling (T vs F)
Dimensi ketiga memperhatikan bagaimana individu membuat keputusan. Thinking mengacu pada individu yang cenderung menggunakan logika dan analisis untuk membuat keputusan.
Thingking berfokus pada tugas dan tujuan, terkadang terlihat kaku dan teguh pendiriannya. Tipe thinking konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsipnya.
Di sisi lain, feeling mengacu pada individu yang mempertimbangkan perasaan, empati, dan nilai-nilai saat membuat keputusan. Mereka lebih memperhatikan hubungan dan cenderung subjektif.
Tipe feeling sering terlihat memihak, memiliki empati, dan mengutamakan harmoni.
4. Perceiving vs Judging (P vs J)
Dimensi terakhir mengamati tingkat fleksibilitas individu. Judging di sini tidak merujuk pada sifat yang suka menghakimi orang lain, melainkan menggambarkan orang yang cenderung mengandalkan rencana yang terstruktur dan berpikir serta bertindak dengan teratur.
Orang dengan tipe ini tidak menyukai ketidakpastian dan kejutan, lebih memilih untuk merencanakan dan mengikuti rencana yang telah dibuat.
ADVERTISEMENT
Orang dengan dimensi judging terampil dalam penjadwalan dan membuat struktur langkah demi langkah.
Di sisi lain, tipe perceiving adalah mereka yang lebih fleksibel, spontan, dan adaptif, serta cenderung merespons secara acak terhadap peluang-peluang yang muncul.
Mereka tidak terganggu oleh perubahan mendadak dan justru merasa bersemangat dengan ketidakpastian. Orang dengan dimensi perceiving cenderung mahir dalam menghadapi perubahan dan situasi yang tidak terduga.
16 Tipe Kepribadian dalam MBTI
Berikut adalah sejumlah tipe kepribadian dalam MBTI.
1. ISTJ (Introverted, Sensing, Thinking, Judging)
Orang dengan tipe kepribadian ISTJ biasanya cenderung pendiam dan serius, namun sangat gigih, bertanggung jawab, dan dapat diandalkan.
Pribadi ISTJ umumnya juga selalu menginginkan ketertiban dan keteraturan dalam setiap aspek hidupnya. Oleh sebab itu, ia dijuluki sebagai ‘Si Perencana yang terorganisir’.
ADVERTISEMENT
2. ISTP (Introverted, Sensing, Thinking, Perceiving)
Pribadi ISTP umumnya sangat realistis, logis, spontan, dan berfokus pada masa kini. Orang dengan kepribadian ISTP juga memiliki kemampuan memecahkan masalah dan menghadapi krisis yang baik.
Tak heran, pribadi ISTP kerap dijuluki sebagai ‘Si Mekanik’ atau ‘Si Pengrajin’.
3. ISFJ (Introverted, Sensing, Feeling, Judging)
ISFJ adalah salah satu tipe kepribadian yang paling umum. Orang dengan kepribadian ISFJ biasanya dikenal sebagai pribadi yang penuh perhatian, kehangatan, dan aura positifnya yang bisa membawa ketenangan. Ini sebabnya, pribadi ISFJ dijuluki sebagai ‘Si Pelindung’.
4. ISFP (Introverted, Sensing, Thinking, Perceiving)
Pribadi ISFP biasanya adalah orang yang bisa membuat orang lain nyaman, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang lain, penuh semangat, dan kreatif.
Individu ISFP umumnya juga sangat berbakat dalam dunia seni. Oleh sebab itulah, ia dijuluki sebagai ‘Si Seniman’ di antara kepribadian lainnya.
ADVERTISEMENT
5. INFJ (Introverted, Intuitive, Feeling, Judging)
INFJ atau yang kerap dijuluki sebagai ‘Sang Penasihat’ adalah tipe kepribadian yang paling langka.
Pribadi INFJ biasanya sangat suportif, peka terhadap perasaan orang lain, dan suka menolong. Tidak hanya itu, ia juga terkenal dengan idealismenya untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang.
6. INFP (Introverted, Intuitive, Feeling, Perceiving)
Orang dengan tipe kepribadian INFP biasanya idealis, perfeksionis, dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi.
Ketika terdapat konflik, pribadi INFP biasanya sangat pandai menjadi mediator untuk menengahi konflik tersebut. Inilah mengapa pribadi INFP dijuluki sebagai ‘Si Mediator’.
7. INTJ (Introverted, Intuitive, Thinking, Judging)
Pribadi INTJ umumnya adalah individu yang kreatif dan analitik. Oleh sebab itu, ia sangat pandai membuat strategi dan perencanaan.
Selain itu, individu INTJ biasanya juga memiliki kemampuan untuk menciptakan berbagai solusi inovatif bagi setiap permasalahan. Maka dari itu, pribadi INTJ mendapat julukan ‘Si Ahli Strategi’.
ADVERTISEMENT
8. INTP (Introverted, Intuitive, Thinking, Perceiving)
Orang dengan kepribadian INTP mendapat julukan ‘Si Logis’ atau ‘Si Pemikir’ tentu karena ia adalah seorang pemikir yang logis, analitik, dan berwawasan luas.
Namun, pribadi INTP biasanya tidak menyukai aturan dan perencanaan. Sebaliknya, ia lebih suka memiliki banyak pilihan terhadap suatu hal.
9. ESTP (Extroverted, Sensing, Thinking, Perceiving)
Individu ESTP biasanya sangat ramah, antusias, dan pandai berteman.
Tipe ini biasanya juga sangat pandai memengaruhi orang lain, serta memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak cepat dalam situasi yang darurat. Oleh sebab itu, pribadi ESTP kerap dijuluki sebagai ‘Si Pembujuk’.
10. ESTJ (Extroverted, Sensing, Thinking, Judging)
Kepribadian ESTJ dijuluki sebagai ‘Si Pengarah yang tegas’ karena ia paling terkenal dengan kemampuannya dalam berorganisasi dan memimpin.
Kemampuan mengarahkannya ini didapatkan dari karakteristiknya yang tegas, teliti, disiplin, taat aturan, dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
11. ESFP (Extroverted, Sensing, Feeling, Perceiving)
Orang dengan kepribadian ESFP mungkin bisa disebut sebagai kepribadian yang paling extrovert. Pasalnya, ia sangat senang menghabiskan waktunya dengan orang lain dan suka menjadi pusat perhatian. Tak heran, pribadi ESFP dijuluki sebagai ‘Si Penghibur’.
12. ESFJ (Extroverted, Sensing, Feeling, Judging)
Pribadi ESFJ biasanya cenderung berhati lembut, setia, ramah, dan terorganisir. Ia sangat suka membantu orang lain, terutama orang-orang di sekitarnya. Nah, inilah alasan mengapa pribadi ESFJ disebut sebagai ‘Sang Pengasuh’.
13. ENFP (Extroverted, Intuitive, Feeling, Perceiving)
ENFP dijuluki sebagai ‘Si Motivator’ di antara tipe kepribadian lainnya.
Ini karena orang dengan tipe kepribadian ENFP sangat senang mengumpulkan berbagai ide positif untuk membantu orang lain dan mampu mengalirkan energi positif tersebut pada orang-orang di sekitarnya.
14. ENFJ (Extroverted, Intuitive, Feeling, Judging)
Pribadi ENFJ terkenal akan kemampuannya untuk menjalin persahabatan dengan hampir setiap kepribadian lainnya, bahkan dengan pribadi yang sangat tertutup.
ADVERTISEMENT
Biasanya, individu ENFJ juga memiliki empati yang tinggi, sehingga ia sangat senang membantu orang lain untuk mencapai tujuan mereka. Berkat karakteristiknya ini, pribadi ENFJ dijuluki sebagai ‘Si Protagonis’.
15. ENTP (Extroverted, Intuitive, Thinking, Perceiving)
Orang dengan kepribadian ENTP biasa dikenal sebagai pribadi yang logis, cerdas, kreatif, dan paling suka berargumen. Berkat sifat-sifatnya tersebut, pribadi ENTP mendapat julukan ‘Si Pendebat’.
16. ENTJ (Extroverted, Intuitive, Thinking, Judging)
Orang yang memiliki kepribadian ENTJ biasanya adalah sosok extrovert yang tegas, percaya diri, dan blak-blakan.
Umumnya, pribadi ini juga sangat visioner, yang artinya ia lebih fokus memikirkan masa depan daripada masa kini. Itulah mengapa pribadi ini kerap dijuluki sebagai ‘Sang Komandan’.
Manfaat Tes MBTI
Salah satu manfaat MBTI adalah membantu kita memahami diri sendiri dan mengenali potensi serta kelebihan yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Hal ini memungkinkan kita untuk memanfaatkannya dalam berbagai aspek, seperti mencari pekerjaan yang sesuai atau memilih jurusan pendidikan yang tepat.
Setelah menjalani tes kepribadian ini, seseorang akan mendapatkan salah satu dari 16 tipe kepribadian manusia. Berikut adalah manfaat dari pelaksanaan tes MBTI:
1. Mengenali Kepribadian Diri
Tes MBTI membantu memahami kelebihan dan kelemahan diri sendiri, memberikan panduan dalam bidang pendidikan dan pengembangan karir, serta membantu memahami orang lain dengan lebih baik.
2. Menemukan Pekerjaan atau Jurusan yang Cocok
Kepribadian dapat mencerminkan bagaimana perilaku seseorang, seperti ketelitian, kepuasan, atau hubungan sosial. Dengan mengetahuinya, kita bisa menentukan karier yang paling sesuai.
3. Mencari Teman yang Ideal
Tes MBTI dapat membantu kita mencari teman yang paling cocok untuk menunjang keberhasilan.
4. Mengevaluasi Diri
Setelah mengikuti tes, seseorang dapat mengetahui kepribadiannya dan melihat karakteristik, kelemahan, serta kelebihan yang ada dalam diri. Hal ini bisa menjadi ajang untuk mengevaluasi diri dengan memperbaiki kelemahan hingga menjadi pribadi yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui apa itu MBTI, setiap orang bisa melakukan tes MBTI secara online. (Nisa)
Baca juga: 15 Contoh Soal Suhu Kelas 7 dan Jawabannya