Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Pergerakan Lempeng Subduksi? Ini Penjelasannya
29 November 2021 7:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pergerakan lempeng subduksi dapat terjadi baik antara dua lempeng benua, antara dua lempeng samudra, maupun antara lempeng benua dan samudra. Subduksi adalah salah satu dari beberapa cara lempeng tektonik berinteraksi satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Setiap pergerakan lempeng subduksi dapat menghasilkan bahaya alam, seperti gempa bumi , tsunami, gunung berapi, dan tanah longsor. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pergerakan lempeng subduksi, simak pembahasan berikut.
Apa Itu Pergerakan Lempeng Subduksi?
Dikutip dari Mini Book Masker Geografi dan Sosiologi SMA IPS Kelas X, XI, dan XII oleh Sapto Wasono dan Agus Bustanul, subduksi adalah tumbukan antara dua atau lebih lempeng tektonik yang salah satunya menghujam ke lempeng di bawah yang lain.
Pergerakan lempeng tektonik sendiri disebabkan oleh arus konveksi panas. Perbedaan massa jenis ini terjadi akibat dari jenis batuan yang ada pada kedua lempeng berbeda. Selain akibat pertemuan dua lempeng, aktivitas tektonik juga disebabkan oleh sesar.
Sementara itu, area di mana dua lempeng bertemu yang membentuk deretan gunung berapi dan gempa bumi disebut dengan zona subduksi. Daerah pertemuan antarlempeng di lokasi zona subduksi disebut sebagai patahan gempa.
ADVERTISEMENT
Subduksi menyebabkan terbentuknya palung laut, misalnya palung Mariana, serta menyebabkan terbentuknya pegunungan.
Zona subduksi terjadi di sekitar Samudra Pasifik, lepas pantai Washington, Kanada, Alaska, Rusia, Jepang, dan Indonesia.
Zona subduksi sering kali disebut sebagai Cincin Api karena bertanggung jawab atas gempa bumi terbesar di dunia, tsunami paling mengerikan, dan beberapa letusan gunung berapi terburuk sepanjang catatan sejarah.
Dampak Pergerakan Lempeng Subduksi
Ada beberapa dampak pergerakan lempeng subduksi, yaitu:
1. Gempa Bumi
Zona subduksi dapat menimbulkan gempa bumi. Lempeng tektonik yang bertabrakan, menyimpan energi yang dilepaskan saat gempa bumi.
Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat berada di zona subduksi adalah skala 9,5 di Chile pada tahun 1960 dan 9,2 di Alaska pada tahun 1964.
ADVERTISEMENT
2. Gunung Berapi
Zona subduksi juga dapat menimbulkan gunung berapi . Aktivitas vulkanik saat lempeng disubduksi oleh panas dan tekanan mengubahnya menjadi magma, lapisan yang lebih panas di bawah kerak bumi, dengan melepaskan cairan yang terperangkap di lempeng tersebut.
Cairan ini, seperti air laut dan karbon dioksida, naik ke lempeng atas dan sebagian dapat melelehkan kerak di atasnya, membentuk magma (batuan cair) yang akhirnya menciptakan gunung berapi.
Untuk mengungkapkan hubungan antara zona subduksi dan gunung berapi, bisa dilihat dari Cincin Api Pasifik.
3. Tsunami
Zona subduksi biasanya berada di sepanjang garis pantai. Saat gempa zona subduksi menghantam, kerak bumi melentur dan pecah.
Untuk gempa bumi yang lebih besar dari skala 7,5, hal ini dapat menyebabkan tsunami yang besar. Namun, tidak semua gempa di zona subduksi akan menimbulkan tsunami.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa gempa bumi memicu tsunami dengan memicu tanah longsor di bawah laut.
(SFR)