Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Apa Penyebab Penyakit Emfisema?
22 Oktober 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Emfisema bukanlah kondisi yang terjadi secara mendadak, dalam artian pembengkakan paru-paru yang ada telah terjadi dalam waktu yang panjang.
Emfisema merupakan salah satu jenis penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) yang umum terjadi. Penyakit jenis ini dapat berkembang menjadi lebih parah seiring berjalannya waktu.
Untuk memahami lebih jelas terkait emfisema, berikut penjelasannya.
Apa Penyebab Penyakit Emfisema?
Dikutip dari Pembelajaran IPA Sekolah Dasar oleh Pariang Sonang Siregar, penyakit emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.
Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbon dioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap di dalamnya.
Darah menjadi sulit untuk mendapatkan oksigen dan menyingkirkan karbon dioksida. Akibatnya, rasa sesak napas yang dialami oleh penderita penyakit emfisema menjadi makin parah.
ADVERTISEMENT
Pada penyakit ini, bagian paru-paru yang telah rusak tidak dapat kembali ke kondisi sehat seperti sebelumnya.
Penyebab utama emfisema adalah asap rokok dan kekurangan enzim alpha-1-antitripsin. Pada beberapa kasus, orang yang menderita emfisema diakibatkan oleh kombinasi dari merokok dan alpha-1 antitripsin. Selain itu, emfisema juga bisa disebabkan karena kelainan genetik.
Gejala Penyakit Emfisema
Gejala-gejala emfisema antara lain sebagai berikut.
Pencegahan Penyakit Emfisema
Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah emfisema adalah dengan berhenti merokok atau menghindari asap rokok. Selain itu, asap-asap lain, seperti asap kendaraan, juga harus dihindari.
ADVERTISEMENT
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan masker untuk mengurangi paparan zat di udara yang dapat mengiritasi paru-paru, terutama jika bekerja atau menetap di lingkungan yang berisiko menyebabkan paparan zat tersebut dalam jangka waktu panjang.
Pengobatan Penyakit Emfisema
Pengobatan emfisema harus ditentukan oleh dokter tergantung seberapa parah penyakit yang dialami. Beberapa pengobatan emfisema yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut.
1. Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah bagian dari mengobati emfisema, jadi bukan hanya sekadar mengubah gaya hidup. Pasalnya, kebiasaan buruk ini terus dilakukan, paru-paru yang mengalami iritasi akan semakin parah.
2. Pemberian Obat
Obat yang biasanya dikonsumsi penderita emfisema adalah bronkodilator, steroid, dan antibiotik. Obat-obatan tersebut bekerja dengan mengendurkan otot di sekitar saluran udara dan mencegah munculnya infeksi bakteri pada bagian paru-paru yang iritasi.
ADVERTISEMENT
3. Terapi
Ada beberapa jenis terapi untuk meredakan gejala emfisema serta meningkatkan kemampuan penderita agar dapat beraktivitas dengan normal.
4. Operasi Pengurangan Volume Paru
Pada penderita emfisema berat, dapat dilakukan operasi pengurangan volume paru. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat sebagian jaringan paru-paru yang sudah rusak, sehingga jaringan yang tidak mengalami kerusakan dapat bekerja lebih efektif.
Selain operasi tersebut, transplantasi paru-paru juga dapat dilakukan pada pasien yang mengalami kerusakan paru-paru parah.
(SFR)