Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Apa Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik? Inilah Penjelasannya
1 November 2024 22:09 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat membuang sampah , setiap orang pasti pernah membedakan antara sampah organik dan anorganik. Memilah sampah menjadi dua jenis ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam pengelolaan sampah. Apa perbedaan sampah organik dan anorganik?
ADVERTISEMENT
Masih banyak orang yang masih belum bisa membedakan antara keduanya. Padahal, memahami perbedaan ini sangat krusial untuk menjaga lingkungan hidup. Sampah organik dan anorganik memiliki karakteristik, asal, dan cara pengelolaan yang berbeda.
Apa Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik?
Sudahkah mengetahui apa perbedaan sampah organik dan anorganik? Sampah organik dan anorganik adalah dua jenis sampah yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua sampah memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi asal-usul, proses pembusukan, maupun cara pengelolaannya. Perbedaan sampah organik dan anorganik ini sangat penting untuk dipahami agar kita dapat melakukan pemilahan sampah dengan benar.
Apa itu Sampah Organik?
Dikutip dari https://dlh.bulelengkab.go.id/, sampah organik adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan dapat terurai secara alami tanpa campur tangan manusia.
ADVERTISEMENT
Sampah organik termasuk jenis sampah yang ramah lingkungan, bahkan bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna jika dikelola dengan baik. Namun, jika tidak dikelola dengan benar, sampah organik dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi sumber penyakit akibat proses pembusukannya yang cepat.
Apa itu Sampah Anorganik?
Sampah anorganik adalah limbah yang sudah tidak digunakan lagi dan sulit terurai secara alami. Jika sampah anorganik menumpuk di tanah, hal ini bisa menyebabkan pencemaran karena limbah tersebut membutuhkan waktu lama untuk terurai, sehingga dapat merusak lapisan tanah.
Ciri-ciri Sampah Organik
Berikut ini adalah ciri-ciri dari sampah organi:
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Sampah Anorganik
Berikut adalah beberapa ciri-ciri sampah anorganik:
Jenis-Jenis Sampah Organik
Sampah organik dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.
Sampah Organik Basah
Sampah organik basah adalah limbah organik yang memiliki kandungan air tinggi, seperti sisa sayuran, kulit pisang, buah busuk, dan kulit bawang. Sampah jenis ini lebih cepat membusuk dan sering menimbulkan bau tidak sedap karena kadar airnya yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Sampah Organik Kering
Sampah organik kering adalah limbah organik yang mengandung sedikit air, seperti potongan kayu, ranting, dan daun kering. Jenis sampah ini sering lebih sulit untuk diolah kembali dan biasanya dimusnahkan dengan cara dibakar.
Jenis-Jenis Sampah Anorganik
Sampah anorganik terbagi menjadi dua jenis, yaitu sampah anorganik mudah didaur ulang dan sampah anorganik sulit didaur ulang.
Sampah Anorganik yang Mudah Didaur Ulang
Sampah anorganik jenis ini dapat diolah kembali untuk dijadikan produk baru, contohnya adalah botol plastik, kaleng, kardus, dan kertas. Sampah ini sering dikumpulkan untuk didaur ulang, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Sampah Anorganik yang Sulit Didaur Ulang
Sampah ini lebih sulit diolah atau didaur ulang karena bahan-bahannya tidak mudah terurai secara alami, seperti styrofoam, kantong plastik, dan beberapa jenis bahan karet. Sampah jenis ini membutuhkan waktu lama untuk terurai di tanah dan dapat merusak lapisan tanah jika tidak dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik
Berikut adalah perbedaan sampah organik dan anorganik:
Mengapa Memilah Sampah Sangat Penting?
Mengapa Memilah Sampah Sangat Penting? Memilah sampah organik dan anorganik memiliki banyak manfaat, antara lain:
ADVERTISEMENT
Cara Mengelola Sampah Organik dan Anorganik
Untuk mengelola sampah organik dan anorganik dengan baik, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:
ADVERTISEMENT
Dampak Sampah Terhadap Lingkungan
Berikut adalah dampak sampah organik dan anorganik terhadap lingkungan:
Sampah Organik
Jika dibiarkan membusuk tanpa pengelolaan yang tepat, sampah organik bisa menarik serangga dan hewan pengerat, serta menimbulkan bau tidak sedap. Gas metana yang dihasilkan dari pembusukan juga berkontribusi terhadap pemanasan global.
Sampah Anorganik
Sampah anorganik yang tidak terurai, seperti plastik, dapat mencemari tanah dan air. Plastik yang terurai menjadi mikroplastik berpotensi merusak kehidupan laut, dan pencemaran dari sampah anorganik bisa mengganggu kesehatan manusia.
Prinsip 3R
Beikut ini adalah cara mengelola sampah berdasarkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle):
Reduce (Mengurangi)
Reduce berarti mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan sejak awal. Ini dilakukan dengan cara menggunakan barang-barang secukupnya dan menghindari penggunaan produk sekali pakai. Contohnya adalah:
ADVERTISEMENT
Reuse (Menggunakan Kembali)
Reuse berarti menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai daripada langsung membuangnya. Dengan cara ini, setiap orang dapat mengurangi kebutuhan akan barang baru dan menekan jumlah sampah. Contohnya adalah:
Recycle (Mendaur Ulang)
Recycle berarti mendaur ulang sampah menjadi barang baru yang berguna. Proses daur ulang biasanya melibatkan pabrik yang mengolah sampah tertentu, seperti plastik, kertas, dan logam, menjadi produk baru. Contohnya adalah:
ADVERTISEMENT
Pengelolaan sampah dengan 3R sangat bermanfaat, karena membantu mengurangi volume sampah, menghemat sumber daya alam, mengurangi polusi, dan mendorong kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Apa perbedaan sampah organik dan anorganik? Setelah membaca artikel diharapkan dapat memahami perbedaan antara keduanya. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat melakukan pemilahan sampah dengan benar dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan untuk masa depan yang lebih baik. (Mit)