Konten dari Pengguna

Apa Tujuan Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia? Ini Penjelasannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
9 September 2021 10:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelayaran Spanyol menuju Indonesia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelayaran Spanyol menuju Indonesia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Spanyol termasuk salah satu negara yang mengusung paham kolonialisme. Kolonialisme adalah upaya yang dilakukan sebuah negara penguasa dalam rangka menguasai suatu daerah atau wilayah untuk mendapatkan sumber daya.
ADVERTISEMENT
Upaya kolonialisme yang dilakukan Bangsa Spanyol salah satunya dengan menduduki Indonesia. Berlabuhnya beberapa Bangsa Eropa ke wilayah Indonesia pun tidak terjadi begitu saja.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani yang merupakan pusat perdagangan Eropa membuat Bangsa Eropa memutar otak untuk mencari pusat perdagangan di daerah Asia, salah satunya Indonesia.
Sebelum Bangsa Spanyol, Portugis adalah Bangsa Eropa pertama yang menguasai jalur pelayaran serta pelabuhan di Indonesia. Setelah jatuhnya Malaka pada 1511, Bangsa Portugis mulai meluaskan pengaruhnya di Indonesia, khususnya di daerah Kepulauan Maluku.
Namun, monopoli perdagangan yang dilakukan Bangsa Portugis harus mampu bersaing dengan kedatangan Bangsa Spanyol. Kehadiran Bangsa Spanyol turut melemahkan kedudukan Bangsa Portugis di Indonesia.
Lantas apa sebenarnya tujuan kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Ilustrasi Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia. Foto: Pinterest

Tujuan Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia

Mengutip buku Intisari Ilmu Pengetahuan Sosial SMP karya Eryadi S,Pd (2007: 06), Bangsa Spanyol datang di Indonesia memiliki tujuan mewujudkan semangat 3G, yaitu:
ADVERTISEMENT
Pelayaran Bangsa Spanyol mendapat izin dari Paus Julius II dan telah menandatangani Perjanjian Tordesilas pada 7 Juni 1494, yang isinya membagi dunia menjadi dua wilayah kekuasaan dengan garis yang membentang dari Kutub Utara menuju Kutub Selatan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, wilayah pelayaran Bangsa Spanyol melewati jalur barat. Salah satu pelayar termasyur yang dimiliki Bangsa Spanyol adalah Christoper Colombus yang menemukan benua Amerika.
Dengan misi Bangsa Spanyol, yaitu merebut pusat perdagangan rempah-rempah, akhirnya membawa mereka mengarahkan tujuannya menuju Asia, di bawah pimpinan Ferdinan Magelhaens dengan kaptennya Sebastian Del Cano tiba di Pulau Cebu, Filipina.
ADVERTISEMENT
Tidak ketinggalan, Magelhaens juga menyebarkan agama Katolik yang menimbulkan perlawanan dari penduduk setempat yang mengakibatkan Magelhaens terbunuh. Akhirnya, Bangsa Spanyol bergegas meninggalkan Filipina menuju Maluku di bawah pimpinan Sebastian Del Cano.
Kedatangan Bangsa Spanyol di Maluku ditentang oleh Bangsa Portugis karena dinilai melanggar Perjanjian Tordesillas tahun 1494. Bangsa Spanyol mulai mendekati musuh Ternate untuk meminta bantuan, yaitu Tidore.
Oleh karena itu, permusuhan antara Ternate dan Tidore bertambah ramai. Tidore dibantu Bangsa Spanyol, sedangkan Ternate dibantu Bangsa Portugis. Dalam perang itu, Ternate yang dibantu Bangsa Portugis keluar sebagai pemenang.
Akibatnya, sejak tahun 1535, Bangsa Spanyol tersisih dari persaingan merebut dominasi perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Namun, penyebab utama pengunduran diri Bangsa Spanyol dari Indonesia adalah Perjanjian Saragosa tahun 1535.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dalam buku Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Eliana Yunitha dkk (2021: 111), Perjanjian Saragosa berisi tentang kesepakatan antara Bangsa Portugis dan Bangsa Spanyol dalam pembagian wilayah operasi perdagangan.
Dalam perjanjian tersebut, ditentukan bahwa Bangsa Spanyol berhak beroperasi kembali di Filipina dan Bangsa Portugis di Kepulauan Maluku. Melalui Perjanjian Saragosa tersebut, maka menandai berakhirnya masa pendudukan Bangsa Spanyol di Indonesia yang terbilang cukup singkat.
(VIO)