Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Digunakan oleh Nelayan Tradisional untuk Menangkap Ikan?
10 Januari 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan? Sebelum membahas apa saja alat yang digunakan untuk menangkap ikan, ketahui terlebih dahulu apa itu nelayan dan perbedaan antara nelayan tradisional dengan nelayan modern.
ADVERTISEMENT
Menurut Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Pasal 1, nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan.
Dalam pengertian yang lebih luas, nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan penangkapan ikan di laut.
Dikutip dari Ketimpangan dalam Pembangunan (Bunga Rampai Realitas Sosial atas Ketimbangan Pembangunan di Indonesia) oleh Mahasiswa Sosiologi Pembangunan UMM 2014, nelayan tradisional adalah nelayan yang masih mempertahankan penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan, seperti jaring ikan.
Sementara, nelayan modern adalah nelayan yang menangkap ikan dan hewan laut dengan memakai peralatan modern. Simak perbedaan nelayan tradisional dan nelayan modern serta alat yang digunakan untuk menangkap ikan.
Perbedaan Nelayan Tradisional dan Nelayan Modern
Dikutip dari Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 4 oleh Christiana Umi, berikut beberapa perbedaan antara nelayan tradisional dan nelayan modern.
ADVERTISEMENT
1. Nelayan Tradisional
2. Nelayan Modern
ADVERTISEMENT
Pukat harimau adalah jaring sangat besar yang dapat menjaring berbagai makhluk hidup di laut, sedangkan bom ikan adalah bahan peledak untuk menangkap ikan. Cara ini dapat menyebabkan hancurnya terumbu karang dan habitat ikan.
Apa yang Digunakan oleh Nelayan Tradisional untuk Menangkap Ikan?
Alat apa saja yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan? Para nelayan tradisional dalam menangkap ikan umumnya menggunakan sampan dan jaring untuk berlayar.
Selain itu, ada beberapa alat lain yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan, antara lain:
1. Bubu
Dikutip dari Ensiklopedia Profesi Nelayan oleh T. Puji Rahayu, bubu adalah alat penangkap ikan yang umum dikenal oleh nelayan. Alat penangkap ikan ini memiliki berbagai variasi bentuk, ada yang seperti sangkar, silinder, gendang, bulat setengah lingkaran, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, bubu terbuat dari bahan anyaman bambu, yang terdiri dari bagian badan (body), mulut (funnel) dan pintu badan bubu berupa rongga tempat di mana ikan-ikan akan terkurung.
Bagian mulut yang berbentuk seperti corong merupakan tempat di mana ikan dapat masuk tapi tidak dapat keluar, sedangkan bagian pintu adalah tempat pengambilan hasil tangkapan.
Cara kerja bubu adalah dengan meletakkan alat penangkap ikan ini di dasar perairan dan ditutupi potongan-potongan karang (untuk daerah terumbu karang) sehingga akan mengecoh ikan.
Bubu dipasang di perairan dengan kedalaman kurang dari tiga meter selama dua sampai tiga hari. Pada perairan yang lebih dalam, digunakan bubu yang terbuat dari kerangka besi yang diberi jaring dari nilon maupun benang.
ADVERTISEMENT
2. Kelong
Kelong adalah alat penangkap ikan dan hasil laut lainnya yang dipasang di pesisir pantai. Kelong pada umumnya terbuat dari anyaman bambu (tanang) yang dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk dinding.
Kelong terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
3. Lukah
Lukah merupakan alat untuk menangkap ikan yang dipasang di dalam air yang tidak seberapa dalam. Lukah hanya dapat digunakan di sungai-sungai yang kecil.
Alat penangkap ikan ini terbuat dari bambu atau rotan dan dilengkapi dengan penutup. Saat ada ikan yang masuk ke dalam lukah, tutup lukah tersebut akan secara otomatis menutup.
ADVERTISEMENT
Lukah dibuat sedemikian rupa membentuk silinder dengan panjang sekitar 1,5 meter dan diameter 30 cm. Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkannya pada jalur yang biasa dilalui ikan.
Setelah diletakkan pada tempat yang strategis, lukah didiamkan selama sehari kemudian diambil kembali keesokan harinya.
(SFR)