Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Apa yang Dilakukan Saat Wukuf di Arafah? Ini Sunnahnya Menurut Rasulullah SAW
27 Juni 2023 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun dalam ibadah haji. Waktu wukuf dimulai sejak terbit fajar hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga terbit fajar hari nahar (10 Dzulhijjah).
ADVERTISEMENT
Sebagaimana disebutkan oleh Jabir bin Abdillah ra dalam riwayatnya: “Haji tidak terlewat hingga terbit fajar malam jam’ (malam mabit di Muzdalifah, yaitu malam nahr).”
Pendapat tersebut berbeda dengan ketentuan yang ditetapkan mazhab Maliki dan Syafi’i. Mengutip buku Fiqh Ibadah karya Prof. Dr. Abdul Aziz Muhammad (2009), kedua mazhab tersebut mengatakan bahwa awal waktu wukuf sebaiknya dimulai sejak tergelincirnya matahari (ba’da dzuhur) di hari Arafah, bukan saat fajar.
Sama seperti ibadah lainnya, ada sejumlah ketentuan ketika jemaah haji melakukan wukuf. Apa yang dilakukan saat wukuf di Arafah?
Ibadah yang Dilakukan Saat Wukuf di Arafah
Mengutip Buku Pintar Muslim dan Muslimah karya Rina Ulfatul Hasanah (2015), yang dimaksud wukuf di Arafah adalah tinggal dan berdiam diri di Arafah meskipun hanya beberapa saat. Wukuf dimulai setelah tergelincirnya matahari pada hari Arafah sampai terbitnya fajar pada hari nahar.
ADVERTISEMENT
Wukuf termasuk rukun haji, sehingga apabila tidak dipenuhi, maka ibadah haji seseorang menjadi batal. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Haji adalah wukuf di Arafah. Barang siapa datang pada malam pertemuan itu (malam tanggal 10 Dzulhijjah sebelum terbit fajar), maka sesungguhnya ia telah mendapatkan haji.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Nasa’i).
Saat wukuf, muhrim atau orang yang berihram, harus menetap di sana dalam waktu yang ditentukan. Dalam menjalani ibadah ini, muhrim harus memiliki ahliyah (kemampuan) untuk beribadah.
Sesampainya di Arafah, jamaah haji dianjurkan untuk membaca doa. Dikutip dari buku Pintar Agama Islam Panduan Lengkap Berislam Secara Kafah karya Abu Aunillah Al-baijury, berikut bacaannya:
Allahumma ilaika tawajjahtu wa bika’tashamtu wa ‘alaika tawakkaltu. Allahummaj’alnii mimman tubaahii bihil yauma malaa-ikataka innaka ‘alaa kuli syai’in qadiir.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Ya Allah, hanya kepada Engkau-lah aku menghadap, dengan Engkaulah aku berpegang teguh, dan kepada Engkau-lah aku menyerah diri. Ya Allah, jadikanlah aku di antara orang yang hari ini Engkau banggakan di hadapan malaikat-Mu. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Setelah itu, lanjutkan dengan mengerjakan sholat Dzuhur dan Ashar dengan cara jamak taqdim. Maksudnya adalah mengerjakan sholat Dzuhur dan Ashar sekaligus di waktu Dzuhur.
Jamaah haji bisa memperbanyak amalan ibadah mulai dari dzikir, membaca Alquran, berdoa, dan lainnya. Ini dilakukan semata-mata untuk meraih keutamaan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sunnah Wukuf di Arafah
Selain rangkaian ibadah yang disebutkan di atas, ada juga sejumlah sunnah yang bisa dilakukan jamaah haji saat wukuf di Arafah.
ADVERTISEMENT
(MSD)