Konten dari Pengguna

Apa yang Dimaksud dengan Peta Pikiran? Ini Penjelasannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
15 September 2021 13:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 10 April 2023 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peta pikiran. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peta pikiran. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Ada banyak metode yang dapat digunakan saat belajar agar materi lebih mudah dipahami, salah satunya dengan peta pikiran. Sederhananya, peta pikiran adalah penyajian atau penyampaian ide, konsep, maupun informasi secara visual.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, informasi pada peta pikiran atau yang lebih dikenal dengan sebutan mind mapping ini lebih banyak disajikan dalam bentuk gambar ataupun diagram ketimbang tulisan.

Apa yang Dimaksud dengan Peta Pikiran?

Ilustrasi membuat peta pikiran. Foto: Pexels
Peta pikiran merupakan alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja otak. Secara umum, peta pikiran adalah catatan yang berisi ide penting berupa kata kunci yang disertai dengan garis penghubung dan ilustrasi antara satu kata kunci dengan kata kunci lainnya.
Peta pikiran dikenal juga sebagai peta konsep, peta gagasan, atau mind map. Dikutip dari Media Pembelajaran oleh Rahmi Mudia Alti, dkk., (2022: 58), peta pikiran biasanya berbentuk denah sederhana dengan garis yang disertai ilustrasi untuk mengatur suatu informasi.
ADVERTISEMENT
Peta pikiran biasanya digunakan untuk mencatat suatu informasi, sehingga lebih mudah diingat. Beberapa jenis media pembelajaran peta pikiran di antaranya peta pikiran tentang suatu bab, peta pikiran tentang suatu paragraf, peta pikiran tentang suatu silabus, dan lain sebagainya.
Peta pikiran dibuat dengan tujuan untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri, sehingga informasi tersebut dapat lebih mudah dipahami.
Sebagai contoh, daripada membuat tulisan "Pencemaran Lingkungan", membuat gambar mobil yang mengeluarkan asap kendaraan sudah mewakili tulisan tersebut, bahkan lebih mudah diingat dan dimengerti.
Peta pikiran banyak menggunakan simbol-simbol sebagai penanda, seperti tanda panah, garis, garis melengkung, garis putus-putus, dan lain-lain.
Itulah sebabnya, peta pikiran menjadi salah satu metode belajar yang cukup sering digunakan para guru. Dengan menggunakan peta pikiran, kegiatan belajar jadi lebih menarik dan menyenangkan. Murid pun dapat memahami konsep dengan lebih mudah.
ADVERTISEMENT

Contoh Peta Pikiran

Ilustrasi contoh peta pikiran. Foto: Kemdikbud.go.id
Dalam contoh peta pikiran di atas, dijelaskan mengenai kronologi proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Peta pikiran tersebut menjabarkan bagaimana proses terjadinya proklamasi kemerdekaan yang disertai dengan keterangan waktu kapan peristiwa terjadi.
Untuk memudahkan mengingat kapan dan bagaimana peristiwa terjadi, peta pikiran tersebut menjelaskan secara berurutan peristiwa proklamasi kemerdekaan, mulai dari tanggal 6 Agustus 1945 hingga 18 Agustus 1945 ketika PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara.

Cara Membuat Peta Pikiran

Ilustrasi membuat peta pikiran. Foto: Pexels
Mengutip jurnal Menulis dan Mencatat dengan Menggunakan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) oleh Tri Riya Anggraini, peta pikiran dapat dibuat dengan langkah-langkah berikut.
ADVERTISEMENT

Manfaat Peta Pikiran

Ilustrasi peta pikiran. Foto: Learning Fundamentals

1. Konsep Lebih Mudah Dipahami

Dalam peta pikiran, terdapat pengelompokan informasi yang disampaikan dengan kata kunci. Hal ini membuat konsep atau materi pelajaran yang disajikan lebih mudah diingat dan dipahami dibanding mengingatnya dalam bentuk susunan kalimat.

2. Memudahkan Mengingat

Ketimbang melihat satu halaman teks yang tersusun rapi, akan lebih mudah mengingat gambar atau diagram pada sebuah mind map. Pasalnya, mengutip Menyeimbangkan Otak Kiri dan Otak Kanan oleh Pangkalan Ide, otak kiri dan otak kanan memiliki peran berbeda.
Otak kanan lebih berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut kreativitas, imajinasi, dan visual, seperti gambar, diagram, atau simbol. Sedangkan, saat membaca teks, sisi otak kirilah yang berperan lebih dominan.
ADVERTISEMENT

2. Menyenangkan dan Tidak Membosankan

Seperti yang telah disebutkan, belajar menggunakan peta pikiran terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Sebab, alih-alih menggunakan teks, poin-poin penting yang dipelajari disajikan dalam peta pikiran yang penuh warna dan gambar.
(ADS & SFR)