Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apakah Mandi sebelum Puasa Itu Wajib? Ini Penjelasannya
6 Maret 2024 21:09 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Maret 2024 17:55 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit orang yang melakukan mandi wajib sebelum Ramadan. Bagi sebagian orang, kegiatan ini sudah menjadi tradisi menjelang bulan Ramadan. Namun demikian, apakah mandi sebelum puasa itu wajib?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah dan Pendapat Para Ulama, Muhammad Al-Baqir (2015:61), mandi wajib juga disebut sebagai mandi besar, mandi junub atau mandi janabat.
Mandi merupakan salah satu cara bersuci dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh dan niat menghilangkan hadas besar atau janabat.
Ulasan tentang Apakah Mandi Sebelum Puasa Itu Wajib?
Apakah mandi sebelum puasa itu wajib? Pertanyaan ini masih sering ditanyakan dan jawabannya juga masih sering disalahartikan terutama bagi masyarakat awam.
Terlebih, banyak beredar tulisan dengan judul demikian yang menggiring opini bahwa sebelum memasuki bulan puasa diwajibkan mandi besar. Sayangnya lagi, banyak pembaca yang hanya melihat judul tanpa membaca isi tulisan secara keseluruhan.
Mengutip dari an-nur.ac.id, syarat wajib puasa adalah Islam, baligh, berakal, sehat dan mukim (tinggal di suatu tempat secara menetap atau lebih dari dua hari.
ADVERTISEMENT
Sedangkan syarat sah puasa yaitu niat dan menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari waktu imsak hingga terbenamnya matahari atau waktu maghrib.
Sehingga, perlu diketahui bahwa mandi sebelum puasa bukan suatu keharusan. Karena dari penjelasan sebelumnya mengenai definisi mandi besar, terdapat sebab dan alasan yang melatarbelakangi dilakukannya mandi besar.
Hal itu bisa dikarenakan hendak bersuci dari haid dan nifas bagi perempuan, wiladah, keluar mani bagi laki-laki, junub atau berhubungan suami-istri, dan meninggal dunia.
Bahkan, orang yang memiliki hadas saat malam bulan puasa, seperti karena mimpi basah atau karena melakukan hubungan badan antara suami dan istri, jika orang tersebut belum sempat mandi wajib sebelum waktu imsak, puasanya di siang hari tetap sah selama syarat dan rukun terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Hal ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’atul Fiqhiyyah (16/55) yang artinya berbunyi:
“Orang yang memiliki hadas junub (hadas besar), sah melaksanakan puasa meski ia belum sempat mandi besar sampai pagi puasa. Siti ‘Aisyah dan Ummu Salamah pernah berkata, ‘Kami melihat Nabi Muhammad saw pagi-pagi masih memiliki hadas junub yang bukan karena mimpi basah, lalu beliau mandi besar dan tetap melaksanakan puasa.”
Namun, orang dalam keadaan junub tersebut tetap harus mandi besar atau mandi keramas untuk bersuci dari hadas besar agar bisa melakukan ibadah salat.
Dalam Islam sendiri, mandi besar memiliki aturan dan tuntunan yang ketat dengan beberapa syarat yang dipenuhi.
Mandi wajib yang dilakukan merupakan sarana untuk menyucikan diri dari hadas besar sebagai syarat melakukan ibadah, seperti salat, membaca Al-Quran, tawaf, dan sebagainya, sebagaimana mengutip dalam buku Pintar Thaharah: Panduan Bersuci Sesuai Syar’i dan Petunjuk Nabi, Ahmad Reza (2015:64).
ADVERTISEMENT
Pendapat lain juga mengatakan, bahwa ketika seseorang tidak berada dalam keadaan hadas besar, mandi sebelum puasa Ramadan termasuk mandi yang dihukumi sunah. Hal ini berarti, jika mandi ini dilakukan akan mendapat pahala dan tidak berdosa jika ditinggalkan.
Mandi sebelum Ramadan dikategorikan sebagai mandi sunnah, karena mandi ini disertai dengan niat tertentu, seperti menambah kekhusyukan umat Islam dalam menyambut dan menjalankan puasa bulan Ramadan.
Sebagaimana penjelasan Syekh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitabnya, Al-Bajuri (1/81) yang artinya:
“Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah, dan setiap malam di bulan Ramadan. Imam al-Adzra’i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu.”
ADVERTISEMENT
Dari pengertian di atas, jelas disimpulkan bahwa mandi setiap malam bulan Ramadan termasuk salah satu amal sunnah. Jadi, tidak ada keharusan untuk melakukan mandi wajib saat memasuki bulan Ramadan karena tidak ada syarat atau rukunnya.
Niat Mandi Sebelum Puasa Ramadan
Mengenai niat mandi sebelum puasa adalah seperti berikut ini:
Nawaitu ada-al ghuslil masnuni li fi hadzihil lailatil min romadh lillahi taala.
Artinya: "Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadan karena Allah Ta’ala."
Setelah membaca niat, proses mandi dilakukan seperti biasanya yaitu mengaliri air dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Rukun Mandi Wajib
Ketika hendak melakukan mandi wajib, terdapat rukun yang menjadikan sempurnanya mandi wajib berdasarkan buku Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama, Muhammad Al-Baqir (2015:66-67), di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Niat
Sebelum melakukan mandi wajib, niat menjadi langkah yang pertama. Niat mandi besar cukup diucapkan dalam hati, yakni menyengaja untuk menghilangkan hadas besar.
Niat mandi wajib disesuaikan sebab dilakukan mandi ini, misalnya haid. Adapun niat mandi besar setelah hubungan badan suami dan istri sebagai berikut:
Bismillahirahmanirahim, nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal janabati fardhlon lillahi ta'ala.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta’ala.”
Sedangkan mandi besar yang dilakukan oleh perempuan karena keluar haid, berikut niatnya:
Bismillahirahmanirahim, nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal haidli fardhlon lillahi ta'ala.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haid, fardu karena Allah Ta’ala.”
ADVERTISEMENT
2. Mengalirkan Air ke Seluruh Tubuh
Saat mandi, seluruh anggota badan dari ujung kepala hingga ujung kaki harus terkena air, termasuk rambut dan bulu-bulu.
Pada bagian tubuh yang berambut, harus dipastikan bahwa air mengalir sampai bagian kulit atau pangkal rambut sehingga air menyiram tubuh secara merata.
Demi sempurnanya mandi, disunnahkan mengikuti langkah-langkah mandi Rasulullah saw. seperti yang diriwayatkan dalam beberapa hadis, berikut cara mandi Rasul:
ADVERTISEMENT
Tata Cara Mandi bagi Perempuan
Beberapa Hal Lain Berkaitan dengan Mandi Wajib
Berikut adalah hal-hal yang berkaitan dengan mandi wajib untuk menambah pengetahuan:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ulasan di atas, apakah mandi sebelum puasa itu wajib sudah terdapat jawabannya, yakni tidak.
Mandi sebelum bulan Ramadan merupakan sunah yang jika dilakukan bisa mendatangkan pahala dan menambah kekhusyukan dalam menjalani ibadah puasa. Wallahu a’lam. (fat)