Konten dari Pengguna

Arti Ahlan Wa Sahlan Ya Syahru Maulid dalam Bahasa Arab

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
20 September 2023 11:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ahlan wa sahlan ya syahru maulid dalam bahasa Arab. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ahlan wa sahlan ya syahru maulid dalam bahasa Arab. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ahlan wa sahlan ya syahru maulid dalam bahasa Arab adalah ucapan yang berhubungan dengan Maulid Nabi. Kalimat ini cocok diucapkan saat memasuki bulan Rabiul Awal atau bulan kelahiran Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Kalimat ahlan wa sahlan ya syahru maulid mengandung makna sebagai penyambutan kedatangan bulan yang penuh keberkahan. Misalnya, untuk menyambut bulan Ramadan, umat Muslim bisa mengucapkan ahlan wa sahlan ya syahru Ramadan atau marhaban ya Ramadan.

Ahlan Wa Sahlan Ya Syahru Maulid dalam bahasa Arab

Ilustrasi bahasa Arab. Foto: Unsplash
Kalimat ahlan wa sahlan ya syahru maulid dalam bahasa Arab terdiri dari dua frasa, yaitu ahlan wa sahlan dan ya syahru maulid. Dikutip dari buku Kamus Bahasa Arab lengkap & Akurat Bonus Percakapan terbitan Pusat Pengkajian Bahasa Populer (P2BP) (2019), penjelasan dari masing-masing kata dan frasa tersebut sebagai berikut:
Berasal dari dua kata, yaitu ahlun (أهْلَ) yang artinya keluarga, dan sahlun (سَهْل) yang artinya mudah.
ADVERTISEMENT
Berasal dari tiga kata, yaitu yaa (يا) yang artinya wahai, syahru (شَهْرٌ) yang artinya bulan, dan miilaad (مِيلَادْ) yang artinya hari kelahiran atau ulang tahun.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa arti kalimat أَهْلًا وَسَهْلًا يَا شَهْرَ الْمَوْلِدِ (ahlan wa sahlan ya syahru maulid) adalah “Selamat datang bulan maulid atau bulan kelahiran”. Ungkapan ini mempunyai makna penyambutan terhadap peringatan kelahiran seseorang dengan penuh suka cita.

Makna Maulid Nabi

Ilustrasi maulid nabi. Foto: Unsplash
Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahun Hijriah. Dalam buku Sirah Nabawiyah: Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah yang disusun oleh sejarawan Ibnu Hisyam, dijelaskan bahwa sebenarnya tidak ada kepastian mengenai tanggal lahir Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, beberapa sumber menyatakan bahwa Nabi Muhammad dilahirkan pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Sebab, saat Nabi lahir, penanggalan Hijriah belum diberlakukan.
Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan sebagai momentum bagi umat Islam untuk mengenang kembali perjuangan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Selain itu, umat Muslim juga dapat memperdalam rasa cinta kepada Rasulullah sebagai utusan Allah.
Tujuan Allah mengutus Nabi Muhammad adalah untuk memberi petunjuk dan peringatan agar umat manusia dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Karenanya, umat Islam harus senantiasa melaksanakan ibadah dengan sempurna, berbuat baik kepada sesama, dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
(TAR)