Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Bajingan Menurut KBBI dan Sejarahnya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa
2 Agustus 2023 13:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski termasuk kata umpatan dan kerap digunakan dalam situasi tidak formal, arti bajingan rupanya tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Di sisi lain, masyarakat Jawa zaman dulu justru lebih mengenal bajingan sebagai penyebutan untuk sebuah profesi.
Untuk lebih memahami arti bajingan, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Arti Bajingan Menurut KBBI
Dalam KBBI , bajingan diambil dari kata bajing yang artinya tupai atau kiasan untuk pencoleng yang mencuri barang muatan dari atas kendaraan (seperti truk, bus) yang sedang berjalan.
Kemudian, kata bajing diturunkan menjadi kata bajingan yang didefinisikan secara spesifik sebagai penjahat atau pencopet. Istilah tersebut juga dikategorikan dalam adjektiva atau kata sifat kasar yang mengandung arti kurang ajar dan digunakan sebagai kata makian.
ADVERTISEMENT
Berikut contoh penggunaan kata bajingan dalam percakapan sehari-hari:
Sejarah Kata Bajingan
Selama ini, kata bajingan dikenal bermakna kasar dan kurang nyaman untuk didengar. Namun, sebelum menjadi kata umpatan, bajingan ternyata punya makna lain yang lebih positif.
Mengutip buku Mengulas yang Terbatas, Menafsir yang Silam tulisan Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Sejarah Sosial Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Angkatan 2015, dalam bahasa Jawa , arti bajingan adalah orang yang berprofesi sebagai sopir atau pengendali gerobak sapi. Ini adalah moda transportasi masyarakat Jawa pada zaman itu.
ADVERTISEMENT
Konon, kata bajingan muncul dan berkembang pertama kali di wilayah Jawa Tengah sebelum era kekuasaan Sultan Agung. Istilah itu diambil dari nama seorang tokoh pencetus gerobak sapi, yakni Mbah Jingan.
Mbah Jingan sendiri digambarkan sebagai sosok yang berani dan terampil dalam melakukan berbagai pekerjaan. Mulai dari petani buruh, pemanjat pohon kelapa, hingga pengendali gerobak sapi untuk mengangkut hasil panen pertanian digelutinya.
Nama Mbah Jingan kemudian berubah menjadi Bajingan karena lebih mudah disebut. Kata inilah yang lalu dikenal sebagai kata general untuk menyebut semua pengendara gerobak sapi.
Pada masanya, bajingan memegang peran yang sangat penting bagi kehidupan ekonomi masyarakat pedesaan Jawa yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Pasalnya, gerobak sapi menjadi satu-satunya transportasi yang bisa digunakan untuk mengangkut beban lebih besar.
ADVERTISEMENT
Saat ini, profesi bajingan sudah jarang ditemui di kota-kota besar yang sudah dipengaruhi oleh budaya modern. Namun, pengendara gerobak sapi dapat dijumpai di wilayah pedesaan Yogyakarta. Bahkan, ada sebagian masyarakat setempat yang masih memanggil mereka dengan sebutan bajingan.
(ADS)