Arti Bhinneka Tunggal Ika, Sejarah, dan Maknanya bagi Bangsa Indonesia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
2 April 2024 5:59 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Arti Bhinneka Tunggal Ika. Foto: Unsplash/Lighten Up
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Arti Bhinneka Tunggal Ika. Foto: Unsplash/Lighten Up
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Arti Bhinneka Tunggal Ika bagi Indonesia merupakan hal penting yang diketahui seluruh masyarakat Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang mengakar kuat dalam jati diri bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bhinneka Tunggal Ika disebut sebagai ikrar yang menggugah jiwa untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa.

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Ilustrasi Arti Bhinneka Tunggal Ika. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika bermula pada abad ke-14 Masehi di pulau Jawa, Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali ditemukan dalam prasasti Tugu yang ditemukan di desa Ciaruteun Ilir, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Prasasti ini berasal dari masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1356 Masehi. Prasasti Tugu menyampaikan pesan tentang persatuan dan kerukunan di tengah perbedaan dalam beragama.
Prasasti ini berisi kutipan dari kitab Sutasoma, salah satu karya sastra dari pengarang Jawa Kuno, Mpu Tantular. Kutipan tersebut berbunyi “Wan wengi, windu sinunggal, winuwus bhinneka tunggal ika” yang berarti “Walaupun berbeda-beda, dalam perbedaan itu tetap ada kesatuan.”
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, pesan Bhinneka Tunggal Ika dalam prasasti Tugu menegaskan pentingnya toleransi dan persatuan di antara berbagai kepercayaan dan keyakinan yang ada di Nusantara.
Semboyan ini menggarisbawahi nilai-nilai pluralisme dan harmoni dalam kehidupan beragama.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika diadopsi sebagai semboyan nasional. Pada 18 Agustus 1950, semboyan ini secara resmi dijadikan semboyan negara dan dituangkan dalam pasal 36A Undang-Undang Dasar 1945.
Bhinneka Tunggal Ika menjadi prinsip yang melandasi kerukunan dan persatuan di Indonesia, menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan budaya sebagai sumber kekayaan bangsa.

Arti Bhinneka Tunggal Ika

Ilustrasi Arti Bhinneka Tunggal Ika. Foto: Unsplash/Dikaseva
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Negara Indonesia. Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang diambil dari buku/kitab Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular yang berbunyi "Bhinneka tunggal ika, tan hana dharma mangrwa (Berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua)".
ADVERTISEMENT
Secara mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna bahwa walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan ragam lainnya, tetapi tetap satu kesatuan. yang sebangsa dan setanah air.
Pada tahun 1951, Bhineka Tunggal Ika ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai semboyan resmi Negara Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No.66 tahun 1951.
Istilah Bhinneka Tunggal Ika pertama kali dimunculkan oleh seorang cendekiawan yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 yang bernama Mpu Tantular. Istilah tersebut terdapat dalam buku karangan Mpu Tantular, yaitu Kakawin Sutasoma.
Dikutip dari buku 99% Diterima Jadi CPNS Tenaga Pendidik 2015, Sartono, S.Pd. SI, (2015, 41), kalimat Bhinneka Tunggal Ika diambil dari bagian naskah Sutasoma yang menggambarkan beragamnya masyarakat di Kerajaan Majapahit pada masa itu, berikut petikannya:
ADVERTISEMENT
Rwaneka dhatu winuwus wara Buddha Wiswa,
bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, mangkang Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
bhinneka tunggal ika tan hana dharmma mangrwa
Artinya:
Konon katanya bahwa Wujud Budha dan Siwa itu berbeda.
Namun, bagaimana bisa mengenali perbedaannya dalam selintas pandang? Karena kebenaran yang diajarkan Buddha dan Siwa itu sesungguhnya satu jua. Mereka berbeda tetapi hakikatnya satu jua, karena tidak ada kebenaran yang mendua.

Makna Bhinneka Tunggal Ika

Ilustrasi Arti Bhinneka Tunggal Ika. Foto: Unsplash/Nick Agus Arya
Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang wilayahnya sangat luas. Banyaknya pulau yang ada di Indonesia mengakibatkan banyak suku bangsa yang mendiami pulau-pulau tersebut. Aneka ragam suku bangsa akan mengakibatkan keragaman adat dan budaya.
Keanekaragaman suku bangsa dan adat istiadat bukan merupakan penyebab perpecahan, tetapi membuat semakin kokoh dan kuat bangsa.
ADVERTISEMENT
Hal itu terlukis dalam semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika, yang mengandung makna meskipun berbeda-beda suku, adat, budaya, dan bahasa tetapi tetap satu, yaitu bangsa Indonesia.
Kalimat Bhinneka Tungal Ika diambil dari buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, pujangga pada masa Majapahit. Kalimat lengkap semboyan negara kita adalah Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa.
Artinya walaupun berbeda tetapi tetap satu jua, karena tidak ada agama yang tujuannya berbeda. Dengan demikian, kerukunan hidup bangsa telah tercipta dan berkembang sejak dahulu.
Dalam bekerja sama, tiap daerah mempunyai khas dan istilah sendiri-sendiri namun maknanya sama, sesuai dengan istilah berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Ciri khas daerah seperti gugur gunung dari Jawa, Minahasa, dan Sika Roban dari Palembang.
ADVERTISEMENT
Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dapat di implementasikan melalui toleransi dan rasa kemanusiaan dalam kehidupan bernegara.
Pemahaman Bhinneka Tunggal Ika membuat kita menjalankan sikap saling menghargai, memahami perbedaan, tenggang rasa, dan serta tidak melakukan diskriminasi atau membeda bedakan seseorang berdasarkan status dalam kehidupan sehari hari karena hal ini dapat mempererat tali persaudaraan.
Di lingkungan saat merantau, tidak ada perbedaan yang sangat menonjol antara pemeluk agama Islam ataupun agama lain, mereka tetap menjaga toleransi dan silaturahmi.
Sebagai contoh, di lingkungan saat merantau selalu ada orang orang yang menghantarkan makanan baik itu dari kalangan pemeluk agama Islam ataupun pemeluk agama lain karena di lingkungan saya merantau tidak memandang agama satu dengan agama yang lainnya, begitu juga ketika hari raya, pemeluk agama lain akan menghormati hari raya orang yang merayakan dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Hal itu sebagai bentuk kekeluargaan dan menjalin tali silaturahmi antar tetangga.
Tidak hanya menjaga toleransi tetapi di lingkungan saya merantau juga menerapkan rasa kemanusiaan yang tinggi, contohnya ketika menjenguk orang yang sedang sakit secara bersama sama dengan satu perumahan.

Fungsi Bhinneka Tunggal Ika

Ilustrasi Arti Bhinneka Tunggal Ika. Foto: Unsplash/Fikri Rasyid
Bangsa Indonesia sudah lama hidup dalam keanekaragaman, tetapi hal ini tidak pernah menampilkan perseteruan antar rakyat Indonesia. Keberagaman yang ada dipakai untuk membentuk suatu negara yang besar.
Keberagaman yang terjadi baik itu di dalam segi kepercayaan, warna kulit, suku bangsa, agama, bahasa, menjadikan bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang besar dan berdaulat.
Sejarah mencatat bahwa semua anak bangsa yang tergabung dalam berbagai macam suku turut serta memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan mengambil peran masing-masing.
ADVERTISEMENT
Para tokoh bangsa yang bergerak dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah menyadari tantangan yang harus dihadapi oleh karena kemajemukan yang ada di dalam bangsa ini.
Keberagaman menjadi sebuah realitas yang tidak bisa dihindari dalam negeri ini.
Pemikiran dan tindakan yang diperbuat tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menunjukkan pada dunia bahwa cita-cita bangsa akan terwujud dengan keanekaragaman. Ke-Bhinneka-an adalah sebuah hakikat realitas yang sudah ada dalam bangsa Indonesia, sedangkan ke-Tunggal-Ika-an adalah sebuah cita-cita kebangsaan.
Semboyan inilah yang menjadi jembatan emas penghubung menuju pembentukan negara berdaulat serta menunjukkan kebesarannya di mata dunia.
Konsep Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah semboyan yang dijadikan dasar Negara Indonesia. Oleh sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi selanjutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan mudah, haruslah bersungguh-sungguh dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan dapat saling menghargai dengan masyarakat tanpa saling memikirkan percampuran suku bangsa, ras, agama, bahasa, dan keanekaragaman lainnya.
Tanpa adanya kesadaran dalam diri rakyat Indonesia, maka pantaslah Indonesia akan hancur dan terpecah belah.

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Ilustrasi Arti Bhinneka Tunggal Ika. Foto: Unsplash/Hugo Matilla
Ada beberapa prinsip dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu sebagai berikut:

1. Common Denominator

Di Indonesia, berbagai macam keanekaragaman yang ada tidaklah membuat bangsa ini menjadi pecah. Terdapat 5 agama yang ada di Indonesia dan hal tersebut tidak membuat agama-agama saling mencela.
Maka, sesuai dengan prinsip pertama dari Bhinneka Tunggal Ika, maka perbedaan- perbedaan di dalam agama tersebut haruslah dicari common denominator-nya, atau dengan kata lain haruslah mencari sebuah persamaan dalam perbedaan itu, sehingga semua rakyat yang hidup di Indonesia dapat hidup di dalam keanekaragaman dan kedamaian dengan adanya kesamaan di dalam perbedaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Begitu juga halnya dengan dengan aspek lain yang mempunyai perbedaan di Indonesia, seperti adat dan kebudayaan yang terdapat di tiap daerah.
Semua macam adat dan budaya tetap diakui konsistensinya sebagai adat dan budaya yang sah di Indonesia, tetapi segala macam perbedaan tersebut tetap bersatu di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Tidak Bersifat Sektarian dan Enklusif

Makna yang terkandung di dalam prinsip ini adalah semua rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan menganggap bahwa dirinya atau kelompoknya adalah yang paling benar, paling hebat, atau paling diakui oleh yang lain.
Pandangan-pandangan sektarian dan enklusif haruslah dihilangkan pada segenap tumpah darah Indonesia.
Karena ketika sifat sektarian dan enklusif sudah terbentuk, maka akan banyak suatu konflik yang terjadi dikarenakan kecemburuan, kecurigaan, sikap yang berlebihan, dan kurang memperhitungkan keberadaan kelompok atau pribadi lain.
ADVERTISEMENT
Bhinneka Tunggal Ika sifatnya inklusif. Dengan kata lain, segala kelompok yang ada haruslah saling memupuk rasa persaudaraan, kelompok mayoritas tidak memperlakukan sebuah kelompok minoritas ke dalam posisi terbawah, tetapi haruslah hidup berdampingan satu sama lain.
Kelompok mayoritas juga tidak harus memaksakan kehendaknya kepada kelompok lain.

3. Tidak Bersifat Formalistis

Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat formalistis, yang hanya menunjukkan sebuah perilaku semu dan kaku. Namun, Bhinneka Tunggal Ika sifatnya universal dan menyeluruh.
Hal ini dilandasi oleh adanya rasa cinta mencintai, rasa hormat menghormati, saling percaya memercayai, dan saling rukun antarsesama. Karena dengan cara inilah keanekaragaman bisa disatukan dalam bingkai keindonesiaan.

4. Bersifat Konvergen

Bhinneka Tunggal Ika sifatnya konvergen dan tidak divergen. Segala macam keanekaragaman yang ada bila terjadi masalah, tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi haruslah dicari satu titik temu yang bisa membuat segala macam kepentingan menjadi satu.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa dicapai bila terdapatnya sikap toleran, saling percaya, rukun, nonsektarian, dan inklusif.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa arti Bhinneka Tunggal Ika adalah "kesatuan dalam keragaman".
Bhineka Tunggal Ika adalah sebuah konsep yang merayakan keunikan tradisi budaya, bahasa, dan etnis dari masyarakat Indonesia yang beragam, sekaligus menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas nasional. (glg)