Konten dari Pengguna

Arti Cinderamata dan Fungsinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
29 Oktober 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cinderamata atau souvenir di sebuah tempat wisata. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cinderamata atau souvenir di sebuah tempat wisata. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Istilah cinderamata atau cendera mata sudah pasti tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Dalam sekali seumur hidup, pasti seseorang pernah mendapatkan cinderamata dalam berbagai kesempatan.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa sebenarnya arti cinderamata itu? Apa saja fungsinya? Agar tidak lagi menjadi pertanyaan yang terus muncul di dalam benak, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengutip dalam situs kemdikbud.go.id milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, cinderamata adalah tanda mata atau pemberian sebagai kenang-kenangan, pertanda ingat, dan lain sebagiannya. Cinderamata juga dikenal dengan istilah suvenir.
Cinderamata dapat berwujud benda apa pun. Tidak ada aturan yang membatasi penggunaan barang apa saja yang dapat dijadikan sebagai cinderamata.
Meski demikian, terdapat beberapa barang yang sangat khas dijadikan sebagai cinderamata, seperti kipas, gantungan kunci, cangkir dan masih banyak lagi.
Sesuai dengan pengertiannya, fungsi cinderamata adalah sebagai kenang-kenangan atau pengingat suatu momen ataupun tempat. Namun, ternyata cinderamata juga memiliki fungsi lain, seperti media promosi hingga kampanye perusahaan.
Contoh cinderamata yang berfungsi sebagai kenang-kenangan. Foto: Pixabay

Fungsi Cinderamata

Dikutip melalui situs bikinidcard, cinderamata atau suvenir memiliki fungsi sebagai media promosi serta kampanye. Berikut ini masing-masing penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Media Promosi dan Branding
Cinderamata dapat dijadikan sarana promosi sekaligus branding untuk membangun image suatu tempat, daerah, perusahaan, hingga organisasi kelembagaan. Misalnya, cinderamata berupa gelas.
Pada bagian permukaan luar gelas, dapat dicetak suatu tulisan maupun gambar yang merepresentasikan ciri khas suatu tempat, daerah, perusahaan, maupun organisasi kelembagaan.
Sebagai contoh, gelas cinderamata yang permukaan luarnya dicetak foto dan nama tempat wisata Candi Borobudur. Lantas, bagaimana cinderamata berupa gelas tersebut dapat mempromosikan Candi Borobudur?
Ketika seorang turis berkunjung ke Candi Borobudur, ia membeli cinderamata berupa gelas. Gelas tersebut dapat dijadikan kenang-kenangan bagi dirinya sendiri, maupun kerabatnya yang tidak tahu sama sekali tentang Candi Borobudur.
Selanjutnya, kerabat sang turis tersebut pasti akan melihat gambar dan membaca tulisan yang dicetak pada gelas tersebut. Akhirnya, muncul kekaguman dalam benak mereka akan megahnya Candi Borobudur.
ADVERTISEMENT
Dari kekaguman inilah, akan menimbulkan ketertarikan bagi kerabat sang turis ini, untuk suatu saat dapat mengunjungi Candi Borobudur.
Contoh cinderamata yang memiliki ciri khas sebuah tempat yang dikunjungi para wisatawan. Foto: Pixabay
2. Media Kampanye
Selain sebagai kenang-kenangan, cinderamata dapat dimanfaatkan sebagai media kampanye. Kampanye yang dimaksud adalah segala kegiatan atau tindakan yang mengajak masyarakat untuk melakukan suatu perbuatan positif.
Misalnya, pada sebuah pesta pernikahan tamu undangan mendapatkan cinderamata berupa kipas yang salah satu sisinya dicetak nama pasangan pengantin. Di sisi lainnya, terdapat tulisan ajakan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Berkampanye menggunakan cinderamata dinilai lebih efektif, ketimbang berkampanye menggunakan brosur maupun selebaran lainnya.
Pasalnya, tamu undangan tidak hanya mendapatkan terpaan ajakan tidak membuang sampah sembarangan, tetapi juga senang karena memperoleh cinderamata yang berguna bagi dirinya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, orang-orang di keramaian belum tentu mau menerima brosur yang mereka dapatkan, dari penyebar brosur yang mereka anggap sebagai orang asing di jalanan.
(VIO)