Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Kumari Senyum yang Viral di TikTok, Bagaimana Tradisinya?
5 Oktober 2023 12:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Belakangan ini, TikTok sedang diramaikan dengan meme dan unggahan video yang bertajuk “Kumari Tersenyum". Banyak pengguna TikTok, khususnya orang awam yang bertanya-tanya, sebenarnya Kumari senyum artinya apa?
ADVERTISEMENT
Mengutip beberapa keterangan di TikTok, ternyata ketika melihat Kumari senyum, seseorang dipercaya akan tertimpa musibah. Hal terparahnya yaitu bisa meninggal dunia.
Bagi yang belum tahu, Kumari merupakan seorang gadis muda yang dipercaya oleh masyarakat Nepal sebagai reinkarnasi dari Dewi Taleju. Dijelaskan dalam buku Jelajah 50 Negara karya Muti Sutojo (2016), Kumari juga merupakan bentuk manifestasi dari Dewi Durga.
Kumari dipilih oleh Masyarakat Nepal yang menganut kepercayaan Hindu dan Buddha. Bagaimana mitos dan hal unik tentangnya? Simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut.
Tradisi dan Mitos tentang Dewi Kumari
Secara bahasa, kata Kumari diambil dari bahasa Tamil yang berarti gadis yang belum memasuki masa remaja atau belum pubertas. Kumari dipilih oleh masyarakat setempat sejak usianya menginjak 4 tahun.
ADVERTISEMENT
Lalu, ia akan melepaskan titelnya sebagai Kumari dan kembali ke keluarganya pada usia remaja, tepatnya saat memasuki masa pubertas. Rentang usianya berbeda-beda, berkisar antara 9-15 tahun.
Prosesi pemilihan Kumari menurut tradisi masyarakat Nepal cukup kompleks. Ada kriteria, syarat, dan ketentuan yang ditetapkan oleh masyarakat dan pemangku adat setempat.
Karena Kumari merupakan titisan dari Dewi Taleju, maka anak gadis yang dipilih harus berparas cantik. Selain itu, ada 32 karakteristik lainnya yang mesti dimiliki oleh gadis yang akan dipilih menjadi Kumari, salah satunya memiliki garis keturunan sebagai penerus Dewi Kumari.
Tradisi pemilihan Kumari ini sudah berlangsung secara turun-temurun, tepatnya sejak 100 tahun lalu. Oleh karena itu, prosesinya begitu melekat di kalangan masyarakat Nepal.
ADVERTISEMENT
Saat dipilih menjadi Kumari, anak gadis tersebut harus bersedia untuk tinggal di dalam kuil. Mereka dilarang untuk keluar kuil, baik sekedar untuk menyapa ataupun menemui orang lain.
Kumari juga dilarang untuk menyentuh tanah. Oleh karena itu, orangtua dan pemangku adat setempat harus siap untuk menggendong dan mengangkat Kumari kemana pun ia pergi.
Misalnya, saat festival atau acara keagamaan Hindu dan Buddha digelar, Dewi Kumari akan digendong atau dinaikkan ke kereta khusus. Ia akan diarak mengelilingi kampung untuk memberikan berkat kepada semua orang.
Selama bertemu dengan masyarakat luar, Kumari dilarang berbicara sama sekali. Ia hanya dibolehkan untuk menatap dan berdiam diri, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Bahkan, ia juga harus menunjukkan ekspresi yang datar.
ADVERTISEMENT
Karena alasan itulah, ada mitos yang berkembang dan mengatakan bahwa apabila Kumari tersenyum, maka akan terjadi hal buruk pada orang lain. Orang yang diberikan senyum olehnya bisa meninggal dunia.
Namun, hal itu belum dapat dibuktikan secara pasti. Meski begitu, masyarakat Nepal masih mempercayainya hingga kini. Mereka masih menganggap bahwa Kumari merupakan perwujudan Dewi Taleju yang amat disakralkan.
(MSD)