Konten dari Pengguna

Bacaan Doa Maryam agar Mudah Melahirkan, Amalan, dan Keutamaannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
9 Juli 2024 20:15 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Doa Maryam agar Mudah Melahirkan. Foto: Pexels/Leah Newhouse
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Doa Maryam agar Mudah Melahirkan. Foto: Pexels/Leah Newhouse
ADVERTISEMENT
Saat akan melahirkan, banyak hal yang harus dipersiapkan. Selain mempersiapkan segala hal tersebut dengan baik, seorang wanita muslim yang akan segera melahirkan bisa membaca doa Maryam agar dimudahkan segala prosesnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Persalinan Perspektif Mufassir Dan Ilmu Kebidanan (Kajian Surat Maryam Ayat 22-26), oleh Ati Hidayati, 2020, dalam situs repository.iiq.ac.id, proses persalinan dalam Surat Maryam ayat 22-26 dikatakan, setelah Maryam mengetahui dirinya hamil.
Lalu, ia mengasingkan diri ke tempat yang jauh. Dan ketika persalinan itu sudah dekat, Maryam merasakan rasa sakit kontraksi yang sangat luar biasa yang memaksanya ia bersandar pada pangkal pohon kurma.

Bacaan Doa Maryam agar Mudah Melahirkan

Ilustrasi Doa Maryam agar Mudah Melahirkan. Foto: Pexels/Rene Terp
Saat akan melahirkan, banyak ketakutan dan ketegangan yang dirasakan oleh seorang ibu. Agar terus mengingat Allah disaat-saat seperti ini, dan memohon untuk dilancarkan persalinan, bacalah doa Maryam agar mudah melahirkan.
Mengutip dari buku yang berjudul Dzikir, Wirid, Doa, dan Shalawat Sehari-hari Sepanjang Tahun, oleh Sayyid M. Dzikri H., berikut adalah bacaan doa Maryam agar mudah melahirkan:
ADVERTISEMENT
حَنَّةٌ وَلَدَتْ مَرْيَمَ، مَرْيَمُ وَلَدَتْ عِيسَى، أَخْرُجْ أَيُّهَا الْمَوْلُودُ بِقُدْرَةِ الْمَلِكِ الْمَعْبُودِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ سَهِّلْ وَيَسِّرْ مَا تَعَسَّرَ.
Hannah waladat maryam, maryam waladat 'iisaa, ukhruj ayyuhal mauluudu bi qudratil malikil ma'buud. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammadin sah- hil wa yassir maa ta'assar.
Yang artinya: "Hanah melahirkan Maryam, Maryam melahirkan Isa. Wahai anak yang akan dilahirkan, lahirlah dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Menguasai, Yang Disembah."
"Ya Allah, semoga rahmat senantiasa tercurah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, gampangkanlah dan mudahkan sesuatu yang sulit."
Selain doa di atas, dalam Surat Maryam ayat ke-14 ada juga bacaan doa yang dianjurkan untuk dibacakan agar anak-anak yang akan dilahirkan nanti menjadi anak yang memiliki akhlak baik dan soleh atau solehah. Bacaan doanya yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
وَ بَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَ لَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا
Wabarran biwaalidaihi walam yakun jabbaran 'ashii-yan.
Yang artinya: "Dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya dan dia bukan seseorang yang sombong dan bukan pula seseorang yang durhaka." - Al-Quran Maryam: 14.

Kisah Maryam dan Kehamilannya, Serta Keutamaan di Dalamnya

Ilustrasi Doa Maryam agar Mudah Melahirkan. Foto: Pexels/Abdulmeilk Aldawsari
Siti Maryam sendiri adalah sosok yang disebut dalam Al-Quran, yaitu dalam surat Maryam. Maryam terlahir dari keluarga Imran, keluarga istimewa yang dikisahkan Allah dalam Al-Quran.
Dari lingkungan keluarga tersebut, sosok seorang perempuan yang bernama Maryam terlahir.
Dikutip dari Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur’an dan al-Hadits, oleh Siti Masykuroh, Ahmad Isnaeni, Rina Yana, dan Masruchin, dalam situs ejournal.radenintan.ac.id, Allah memilihnya sebagai perempuan terbaik diantara perempuan lain di seluruh alam. Sebagaimana disebut dalam Surat Ali Imran ayat 42 sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
وَإِذْ قَالَتِ الْمُلْئِكَةُ يَمَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفْكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفْكِ عَلَى نِسَاءِ الْعَلَمِينَ
"Dan ingatlah ketika para malaikat berkata: Wahai Maryam, sesungguhnya Allah SWT telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas perempuan di seluruh alam." (Al-Quran Ali Imran 42)
Demikianlah Al-Quran memberikan keistimewaan yang begitu tingginya kepada perempuan ini. Dialah perempuan terbaik sepanjang sejarah umat manusia, dan menjadi satu satunya perempuan yang disucikan oleh Allah.
Meskipun demikian, kehidupan Maryam ternyata juga penuh dengan kepahitan, Allah mengujinya dengan kepahitan hidup yang bisa jadi merupakan ujian yang jauh lebih berat daripada ujian yang dijalani oleh perempuan biasa.
Salah satunya yaitu ketika Maryam harus menjalani kehamilan tanpa suami. Seorang perawan Maryam yang tidak pernah bersentuhan dan berhubungan dengan laki laki manapun, harus menjalani masa masa kehamilan yang tentu saja tidak mudah.
ADVERTISEMENT
Saat menjalani kehamilan ini, Maryam menjauhkan diri dan keluarga ke suatu tempat di sebelah timur, dalam hal ini Ibnu Katsir menafsirkan bahwa Maryam mengasingkan diri dari kaumnya dengan pergi ke arah timur masjid Baitul Maqdis.
Maryam pergi ke arah timur Baitul Maqdis untuk mencari tempat yang jauh dari lingkungan masyarakatnya tersebut agar tidak diganggu dalam menunaikan ketaatannya kepada Allah.
Menurut Ibnu Jarir yang diterima melalui Ibnu Abbas, tempat yang jauh itu bernama Betlehem. Hal ini Maryam lakukan sebab harus menghadapi cacian dan tudingan kaum Bani Israel di sekitarnya saat itu.
Kisah kepahitan seorang Maryam masih terus berlanjut, hingga pada di masa-masa ketika kehamilan itu telah memberinya tanda tanda kelahiran seorang bayi. Fase ini pada umumnya menjadi puncak ketegangan dan kecemasan seorang ibu.
ADVERTISEMENT
Pada saat ingin melahirkan, Maryam bersandar pada pangkal pohon kurma. Karena dia khawatir bahwa kaumnya akan menganggapnya sebagai orang buruk dan tidak mentaati agamanya, maka ia berangan-angan untuk meninggal sebelum itu semua terjadi.
Al-Qur'an mengkisahkan tentang persalinan Maryam ini dalam Al-Quran Surat Maryam 23 berikut:
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَلَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَّنْسِيًّا
"Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, 'Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.'"
Dalam situasi seperti ini, Maryam merebahkan tubuhnya dengan bersandar di pokok pohon kurma, sambil memikirkan apa yang akan mungkin dilakukan nanti oleh kaumnya terhadap dirinya. Kaumnya yang dulu memberikan rasa hormat yang tinggi terhadap dirinya.
ADVERTISEMENT
Dirinya yang dikenal kaumnya sebagai perempuan suci penjaga Baitul Maqdis. Kini semua itu telah berubah. Dukungan kaumnya kini tidak lagi ia peroleh. Tidak satupun dari mereka yang mempercayai penjelasannya.
Kepahitan yang ditanggung Maryam pun tidak berhenti sampai disini. Sesaat setelah sang putra, yaitu Isa terlahir, dengan menggendong sang bayi, Maryam kembali kepada kaumnya Bani Israel dan harus menghadapi cemoohan.
Lalu, Allah memberikan pembelaan dengan isyarat kepadanya untuk bungkam, serta memberikan keistimewaan kepada sang bayi mampu berbicara dan memberikan jawaban atas cacian yang ditujukan kepada ibunya.
Meskipun Maryam Binti Imran mengalami rasa sedih sedemikian rupa, dan ucapannya menggambarkan kepahitan dan keputusasaan, Allah melalui malaikat Jibril datang dan memberikan jalan keluar dan penghiburan atas masalah berat yang dia alami.
ADVERTISEMENT
Jibril memanggilnya dari tempat yang rendah sambil berseru "Janganlah engkau bersedih, karena Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu." Sebagaimana tertulis dan Al-Quran Maryam ayat 24:
فَنَادَهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا وَهُزِّيَّ إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسْقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا
"Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, 'Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu'
'Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.'"
Kesedihan Maryam terobati dengan kedatangan Jibril yang membawa penghiburan baginya, membesarkan jiwanya, membawa kabar gembira dari Allah, serta memberi kekuatan kepadanya pada saat Maryam sedang dalam posisi psikologis terendahnya.
ADVERTISEMENT
Ketika membaca ayat ayat Al-Quran yang bercerita tentang kisah Maryam ini, tidak jarang pembaca ikut merasakan kesedihan karena ikut terlibat dalam emosi dan suasana psikologis yang dialami oleh Siti Maryam.
Maryam sendiri juga merupakan keponakan dari Nabi Allah, Nabi Zakaria. Maryam bertumbuh dan berkembang di bawah pengasuhan Nabi Zakaria. Sepanjang masa tumbuh kembang itu, Maryam menghabiskan hari harinya di sebuah Mihrab.
Mihrab yang dibangunkan Nabi Zakaria untuknya, yakni sebuah bilik yang terletak di Baitul Maqdis, dimana Maryam beribadah, berdzikir kepada Allah di dalam mihrab tersebut. Selama dalam pengasuhan Nabi Zakaria, Maryam lebih banyak menghabiskan waktu dalam mihrabnya.
Di sana ia melakukan ibadah, bersujud, dan berdoa memohon pengampunan kepada Allah. Sesekali ia keluar dari mihrabnya untuk melihat alam sekitar dan mengagumi ciptaan Allah. Semua ini dilakukan hingga rasa cinta kepada Allah Swt semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
Setiap kali Nabi Zakaria mengunjungi Maryam di mihrabnya, beliau selalu menunjukkan rasa kegembiraannya dan mendengarkan dengan antusias setiap kali Maryam menceritakan tentang kedatangan Jibril.
Malaikat Jibril selalu mengunjungi Maryam dan selalu menyampaikan kabar bahagia dari Allah. Karena hal ini, Nabi Zakaria merasa takjub dan bersyukur kepada Allah karena telah dipilih Allah untuk menjaga dan mengasuh Maryam.
Demikianlah bacaan doa Maryam agar mudah melahirkan beserta amalan dan keutamaanya. Dalam kisah Maryam di atas ada banyak keutamaan yang bisa kita ambil. Salah satunya tentang bagaimana Maryam yang memiliki keimanan luar biasa. (IF)