Konten dari Pengguna

Bacaan Doa Takbiratul Ihram beserta Penjelasan Selengkapnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
10 Juli 2024 13:43 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Doa Takbiratul Ihram, Pexels/ Yasir Gürbüz
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Doa Takbiratul Ihram, Pexels/ Yasir Gürbüz
ADVERTISEMENT
Ketika salat, doa takbiratul ihram merupakan bacaan wajib yang harus ada setelah niat. Artinya, seseorang telah masuk dalam rukun salat dan tidak diperbolehkan melakukan sesuatu yang dapat membatalkannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Buku Pintar Salat, Doa, dan Zikir sesuai Tuntunan Rasulullah, Darul Insan (2019:8), takbiratul ihram dilakukan saat memulai salat dengan mengangkat kedua tangan sembari mengucapkan takbir.
Sebagaimana sabda Rasulullah dalam Hadis Riwayat Al-Baihaqi daro Abu Hurairah, bahwasanya setiap sesuatu memiliki inti, dan inti dari salat adalah takbir pertama.

Bacaan Doa Takbiratul Ihram

Ilustrasi Doa Takbiratul Ihram, Pexels/ Thirdman
Berdasarkan laman islam.nu.or.id, takbiratul ihram merupakan rukun qauli (rukun berupa ucapan) sehingga, ketika seseorang telah masuk dalam rangkaian ibadah salat, maka diharamkan baginya melakukan perkara yang dapat membuat salatnya batal.
Hal ini merujuk pada sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Abu Dawud, dan perawi lainnya:
مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
Artinya: “Kuncinya salat adalah suci, tahrimnya (yang mengharam melakukan apa pun) adalah takbir, dan tahlilnya (yang menghalalkan melakukan apa pun) adalah salam.”
ADVERTISEMENT
Adapun bacaan doa takbiratul ihram adalah sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ
Allaahu Akbar
Artinya: “Allah Mahabesar”
Adapun setelah membaca doa ini, biasanya dilanjutkan dengan zikir atau yang biasa disebut dengan doa iftitah, berikut bunyi dan terjemahannya:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: “Allah Mahabesar, Mahasempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku pada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya, salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim.”
ADVERTISEMENT

Tata Cara dan Ketentuan Takbiratul Ihram

Setelah mengetahui bagaimana bunyi kalimat takbiratul ihram, dalam pelaksanaan pengucapannya kalimat tersebut juga terdapat beberapa yang harus dipenuhi, berikut ketentuannya berdasarkan islam.nu.or.id:
ADVERTISEMENT
Menurut buku Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab Al-Adzkar Imam An-Nawawi, Imam Nawawi (2018:62), ada beberapa pendapat mengatakan bahwa takbiratul ihram dibaca panjang dan sebagian mengatakan tidak.
Berdasarkan pendapat yang sahih dan muhktar mengatakan, bahwasanya bacaan takbiratul ihram tidak dibaca panjang namun dibaca sedang. Jika seseorang membaca panjang pada tempat bacaan pendek salatnya tetap sah, akan tetapi mengurangi keutamaannya.
Selain itu, perlu diketahui bahwa bacaan yang dibaca panjang hanya pada huruf lam lafal jalalah (lafaz Allah) saja. Setiap orang dianjurkan untuk sangat menjaga dalam bacaan takbirnya dengan benar.
Yang dimaksud benar adalah dengan tidak membaca panjang pada bacaan yang tidak panjang, dan jika memanjangkan huruf alif pada lafaz Allah, atau memanjangkan harakat huruf ba’, sehingga terbaca akbar, maka salatnya tidak sah.
ADVERTISEMENT
Dalam redaksi lain, seperti dalam kitab Safinatun Najah karangan Syekh Salim bin Sumair disebutkan secara rinci ketentuan takbiratul ihram yang harus dipenuhi saat salat, berikut penjelasannya:
Dalam redaksi lain, seperti dalam kitab Safinatun Najah karangan Syekh Salim bin Sumair disebutkan secara rinci ketentuan takbiratul ihram yang harus dipenuhi saat salat, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT

Perbedaan Takbiratul Ihram dan Takbir Intiqal

Dalam salat, ada istilah takbiratul ihram dan takbiratul intiqal. Kedua takbir tersebut memiliki bunyi kalimat yang sama, yaitu Allaahu akbar. Lalu, apa perbedaannya?
Mengutip dari nu.or.id, takbiratul ihram adalah takbir yang dibaca pada permulaan salat. Sedangkan takbiratul intiqal adalah takbir yang dibaca ketika berpindah dari satu rukun fi’li salat (gerakan salat) ke rukun fi’li lainnya.
Perbedaan mencolok ada pada takbiratul ihram yang menjadi bacaan penggaris dan menjadi penyebab diharamkannya sesuatu yang sebelumnya dihalalkan. Maksudnya, apa-apa yang diperbolehkan sebelum bacaan takbiratul ihram menjadi haram ketika kalimat takbir itu telah dibacakan.
Sebagai contoh, bercakap-cakap dan makan adalah hal yang diperbolehkan, namun ketika takbiratul ihram sudah dibaca di awal salat, berbicara dan makan menjadi haram.
ADVERTISEMENT

Hikmah Membaca Takbiratul Ihram

Selain menjadi rukun salah, membaca takbiratul ihram juga terkandung hikmah di dalamnya, yakni agar seorang mushalli dapat menyadari kehadiran dan keagungan Allah sebagai sesembahannya.
Allahu akbar, memiliki pengertian bahwa Allah baik zat, sifat, atau asma-asma-Nya merupakan Mahabesar (akbar), tidak ada sesuatu yang dapat sebanding dengan-Nya, mencakup semua hal dan di atas segala-galanya.
Adapun posisi tangan saat melakukan takbiratul adalah disunahkan mengangkat keduanya dan menghadapkan telapak tangannya ke arah kiblat, karena sesungguhnya Allah ada di depannya.
Saat takbiratul ihram, mushalli (orang yang salat) disunahkan mengangkat kedua tangan setinggi (kira-kira) di atas pundak atau sejajar dengan telinga, seraya membuka telapak tangan dan merengangkan jari-jarinya.
Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram juga disebutkan memiliki hikmah sebagai cara mengagungkan Allah Swt. yang dilakukan dengan berkumpulnya antara keyakinan di hati, ucapan lisan, dan perbuatan oleh anggota badan.
ADVERTISEMENT
Pendapat lain mengatakan bahwa hikmah mengangkat kedua tangan juga sebagai simbol orang yang salat untuk menyingkirkan sesuatu selain Allah dan menghadap pada-Nya secara penuh dan khusyuk dalam salatnya.
Selain itu gerakan salat satu ini juga berkaitan erat dengan kesehatan, di mana saat mengangkat tangan dan merenggangkan sepuluh jari dan memposisikannya sejurus dengan telinga, merupakan salah satu bentuk refleksi urat siku dan pergelangan lengan.
Jika hal tersebut dilakukan berkali-kali setiap salat lima waktu sehari, maka pergelangan tangan akan senantiasa terjaga.
Sungguh, hanya satu rukun dalam salat terkandung hikmah yang luar biasa, baik dalam konteks ibadah maupun di luarnya, seperti tata cara takbiratul ihram yang jika dilakukan dengan benar dalam salat akan memberikan efek yang baik untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT
Demikian uraian bacaan doa takbiratul ihram lengkap dengan tata cara dan ketentuan pelaksanaannya ketika salat, hingga hikmah yang terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat! (fat)