Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Bagaimana Cara Bambu Berkembang Biak? Ini Penjelasannya
19 Agustus 2021 17:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bambu atau sering disebut dengan rumput raksasa hampir tumbuh di seluruh belahan dunia, kecuali daerah Australia dan Eropa. Saat ini, jumlah bambu yang ada di dunia telah mencapai lebih dari 1600 spesies. Jumlah terbanyak tumbuh pada daerah China Selatan, India, dan Afrika.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan bambu sangat cepat dan tidak memerlukan perawatan khusus untuk menanamnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi yang basah dengan iklim tropis maupun subtropis.
Beberapa spesies bambu tumbuh merambat dalam buku-buku dengan arah pertumbuhannya horizontal. Akan tetapi, hampir keseluruhan bambu memiliki arah pertumbuhan secara vertikal.
Lalu, bagaimana cara bambu berkembang biak? Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkap berikut ini.
Cara Bambu Berkembang Biak
Cara bambu berkembang biak adalah dengan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa melalui perkawainan.
Selama proses reproduksi ini, hanya dibutuhkan satu induk. Hasil keturunan pada reproduksi vegetatif sama persis dengan induknya.
Sementara itu, mengutip dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar 6A oleh Tim Sains Quadra (2007: 83), perkembangbiakan vegetatif yang dilakukan bambu adalah dengan menggunakan tunas. Umumnya, tunas akan keluar dari bagian pangkal batang tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Bambu mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Beberapa spesies dapat mencapai tinggi maksimum hanya dalam waktu empat bulan. Sebagian spesies bambu mampu menghasilkan bunga setiap tahunnya.
Ada bambu yang berbunga secara sporadik dan ada pula yang secara serempak dalam siklus tahunan. Saat berbunga, bambu berada pada kondisi pertumbuhan yang lemah dan tidak baik untuk dipanen.
Batang bambu berbentuk bulat dan berlubang. Diameter dan ketebalan dindingnya bervariasi, bergantung pada jenis spesies tertentu.
Tinggi bambu diketahui berkisar 50 kali dari diameter bambu. Bahkan di daerah Columbia, Amerika terdapat bambu yang tingginya mencapai 800 meter.
Tanaman bambu juga memiliki cara tersendiri saat beradaptasi di lingkungannya. Lantas bagaimana cara tumbuhan bambu beradaptasi?
Cara Adaptasi Bambu
Sama halnya dengan tanaman lain, bambu juga melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar. Dirangkum dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas 5 karya Jaka Wismono dkk (2010: 83), bentuk adaptasi bambu yaitu dengan memiliki bulu halus yang menempel pada bagian batang pohon.
ADVERTISEMENT
Jika bulu ini disentuh, akan menimbulkan rasa gatal pada kulit. Bulu halus yang kerap ditemui pada bambu yang masih muda berfungsi untuk menjauhkan diri dari ancaman musuh yang mencoba merusaknya.
Bulu halus ini tumbuh saat bambu masih kecil dan akan berkurang seiring pertumbuhannya. Bambu juga memiliki akar panjang yang berguna untuk menyerap air sebanyak mungkin dan menjadikannya sebagai cadangan makanannya.
Menariknya, bambu bisa tumbuh sepanjang 60 cm per hari atau lebih, tergantung pada kondisi tanahnya. Pertumbuhan bambu ini memudahkannya untuk mendapatkan sinar matahari saat melakukan proses fotosintesis.
(VIO)