Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bagaimana Proses Pembentukan Tanah di Indonesia?
3 Desember 2021 14:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menurut sejarah geologi, proses pembentukan tanah di Indonesia diawali pada masa tergenangnya daratan. Tergenangnya daratan antara Malaya dan Aceh, serta Kalimantan dan Sulawesi pada sekitar 50 juta tahun yang lalu, membawa endapan-endapan lumpur.
ADVERTISEMENT
Endapan-endapan lumpur tersebut kemudian menjadi batuan sedimen, sebagai bahan induk tanah di Indonesia. Sebab adanya proses pengangkatan dari tenaga endogen dan eksogen yang berbeda-beda, jenis tanah di Indonesia menjadi berbeda-beda pula.
Tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis dan terletak di permukaan bumi paling atas. Tanah dapat terbentuk karena hasil dari pelapukan atau erosi batuan induk (anorganik), yang bercampur dengan bahan organik.
Agar lebih memahami proses pembentukan tanah di Indonesia, simak uraian komponen dan faktor-faktor yang memengaruhinya di pembahasan berikut ini.
Komponen Pembentukan Tanah
Dikutip dari buku Pasti Bisa Geografi SMA Kelas X susunan Tim Ganesha Operation (2017: 71), tanah tersusun atas lima komponen, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perbedaan perbandingan komponen di atas, akan menyebabkan adanya perbedaan tanah antartempat, khususnya perbedaan tingkat kesuburannya.
Selain karena perbandingan kelima komponen di atas, perbedaan jenis tanah juga terjadi karena pengaruh faktor lingkungan, mulai dari matahari, air, hingga serangga tanah.
Faktor yang Berperan dalam Pembentukan Tanah
Merangkum dalam buku Geografi SMA Kelas X oleh Yusman Hestiyanto (2007: 80), faktor lingkungan yang memengaruhi proses pembentukan tanah di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Matahari
Matahari adalah sumber energi yang paling besar, tetapi tidak semua energinya ditujukan ke bumi. Sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi, dapat menimbulkan adanya sirkulasi air ke angkasa, lalu diturunkan lagi ke bumi.
Matahari, baik penyinaran maupun peredarannya, dapat mengakibatkan keretakan, bahkan hancurnya batuan sebagai bahan induk tanah.
ADVERTISEMENT
2. Air dan Udara
Air menjadi faktor yang melunakkan butiran-butiran batuan yang telah hancur oleh panas matahari. Air hujan yang turun, selanjutnya akan mengangkut dan mengendapkan butiran-butiran batuan, hingga terbentuk lapisan-lapisan yang halus sebagai susunan tubuh tanah.
Unsur udara, selain berperan memindahkan debu-debu yang telah terbentuk, juga berperan dalam menggerakkan uap air di angkasa. Oleh sebab itu, sirkulasi air berlangsung secara teratur.
3. Bakteri
Bahan-bahan yang telah mengalami penghancuran akan bercampur dan membentuk lapisan bakal tanah. Lapisan bakal tanah merupakan substrat bagi pertumbuhan jasad renik yang berbentuk bakteri dan ganggang.
4. Cendawan
Cendawan memiliki daya lapuk yang kuat terhadap sisa-sisa tanaman, yang mengandung bahan karbohidrat, dan sulit dihancurkan oleh bakteri. Oleh sebab itu, cendawan berperan penting dalam proses pelapukan bahan induk tanah.
ADVERTISEMENT
5. Protozoa
Peran protozoa dalam pembentukan tanah adalah menambah kesuburan tanah melalui sisa-sisa tubuh yang ditinggalkannya.
6. Serangga Tanah
Peran serangga tanah dalam pembentukan tanah antara lain, yaitu melapukkan bahan-bahan organik, menggemburkan tanah, dan memperkaya kandungan bahan organik.
Oleh sebab itu, umumnya serangga tanah berada di dalam tanah yang banyak terdapat sisa-sisa bahan organik.
7. Cacing Tanah
Peran cacing tanah dalam pembentukan tanah adalah melapukkan dan menghancurkan bahan-bahan organik dalam tanah, sekaligus menyuburkan tanah.
Cacing memakan atau menghisap setiap apa saja yang ada di depan mulutnya. Tanah, sisa tanaman atau binatang yang sudah lapuk, bakteri, dan cendawan yang dicerna, selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Kotoran inilah yang membantu menyuburkan tanah.
ADVERTISEMENT
(VIO)