news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bagaimana Sikap Awal Gerakan Meloncat dalam Olahraga Atletik?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2021 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sikap awal gerakan meloncat. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sikap awal gerakan meloncat. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang cukup dikenal luas oleh masyarakat. Pasalnya, gerakan-gerakan yang terdapat dalam olahraga ini adalah gerakan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari, yaitu berjalan, berlari, melompat, dan melempar.
ADVERTISEMENT
Bahkan, masing-masing gerakan tersebut telah dijadikan sebagai cabang olahraga pula, tak terkecuali melompat. Ada beberapa olahraga yang menggunakan loncatan sebagai gerakan dasar, contohnya lompat jauh dan lompat tinggi.
Lompat jauh adalah olahraga yang dilakukan dengan gerakan menolak dengan satu kaki. Dalam olahraga ini, atlet harus mengandalkan kemampuan kecepatan, kekuatan, dan kelincahan untuk melemparkan dirinya dari papan tolakan.
Mengutip buku Pandai Mengajar dan Melatih Atletik oleh Pungki Indarto dkk, dalam lompat jauh, dibutuhkan usaha membawa berat badan yang dipertahankan dalam waktu lama ketika di udara hingga pendaratan kedua kaki diluruskan dan mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Ada pula lompat tinggi, jenis olahraga atletik yang menuntut sang atlet melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan dengan berbagai jenis gaya yang diperbolehkan.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan lompat tinggi, lompatan akan dinyatakan gagal jika peserta menyentuh palang atau tidak melakukan loncatan. Pelompat diberikan kesempatan sebanyak tiga kali loncatan.
Apabila pelompat gagal tiga kali berturut-turut maka dinyatakan gagal. Pemenang ditentukan dari pelompat yang dapat melakukan lompatan tertinggi.

Bagaimana Sikap Awal Gerakan Meloncat Jauh?

Ilustrasi sikap awal lompat jauh. Foto: iStock
Lompat jauh dilakukan dengan berbagai gaya, di antaranya gaya jongkok, gaya menggantung, dan gaya berjalan di udara. Ketiga gaya tersebut memiliki sikap awal meloncat yang berbeda-beda.
Gaya jongkok
Sebelum melakukan awalan lakukan tahap persiapan perkenaan kaki tolak dengan papan tolak. Awalan dilakukan dengan ritme lari dari pelan ke maksimal.
Setelah itu, pelompat hanya perlu melakukan tekukan pada kaki setelah melakukan tolakan pada saat posisi badan berada di udara.
ADVERTISEMENT
Gaya menggantung
Sikap awal meloncat dilakukan dengan berlari secara pelan hingga maksimal. Setelah kaki tumpu melakukan tolakan pada balok tumpu, selanjutnya badan menolak vertikal ke atas.
Saat melayang di udara, tubuh diposisikan seperti orang yang sedang menggantung dengan tangan diluruskan ke atas dan posisi badan dilentingkan ke belakang.
Gaya berjalan di udara
Diawali dengan ritme langkah lebar dari pelan ke maksimal dengan pembagian jarak 40 m-45 m. Lakukan gerakan menolak dengan lompatan vertikal menggunakan kaki terkuat.
Saat di udara, ubahlah kaki ayun ke atas dengan kuat seperti berjalan di udara. Lalu kaki mendarat dengan posisi badan diusahakan selalu dijatuhkan ke depan agar badan tidak jatuh ke belakang dan mengurangi hasil lompatan.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Sikap Awal Gerakan Meloncat Tinggi?

Ilustrasi sikap awal lompat tinggi. Foto: iStock
Sama halnya dengan lompat jauh, lompat tinggi juga dilakukan dengan berbagai gaya, antara lain gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop.
Gaya gunting
Diawali dengan loncatan yang berasal dari tolakan kaki terkuat dan dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika tubuh mendekati mistar. Dengan begitu, kedua kaki dan seluruh tubuh bisa lolos melewati mistar pada ketinggian tertentu.
Gaya guling sisi
Sikap awal meloncat dilakukan dari sisi samping mistar. Kemudian, atlet atau pemain mengangkat tubuhnya dan memposisikannya sedemikian rupa hingga melayang telentang di udara, lalu memutar tubuh hingga melewati mistar.
Gaya straddle
Dalam gaya guling sisi, bagian kepala menjadi lebih rendah dari pinggul. Karena itu, gaya ini disempurnakan dengan gaya straddle.
ADVERTISEMENT
Gaya straddle dilakukan dengan posisi badan menghadap mistar, kemudian dilanjutkan berlari dengan ritme pelan lalu cepat.
Gaya flop
Berbeda dengan gaya guling sisi dan straddle, awalan gaya flop dilakukan dari arah depan dengan sangat cepat dan sedikit melingkar atau menikung dan tegak lurus menghadap letak mistar.
(ADS)