Konten dari Pengguna

Bahan Kemasan untuk Makanan Khas Daerah: Daun Pisang hingga Kulit Jagung

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
13 Oktober 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Makanan khas daerah membutuhkan kemasan agar dapat melindungi makanan dari kotoran agar makanan tersebut tetap layak dikonsumsi. Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Makanan khas daerah membutuhkan kemasan agar dapat melindungi makanan dari kotoran agar makanan tersebut tetap layak dikonsumsi. Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pengemasan merupakan salah satu tahapan penting dalam proses pengolahan makanan. Sama halnya dengan makanan lainnya, makanan khas daerah tentunya membutuhkan proses pengemasan.
ADVERTISEMENT
Makanan khas daerah membutuhkan kemasan agar dapat melindungi makanan dari kotoran agar makanan tersebut tetap layak dikonsumsi. Selain itu, kemasan juga bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk membeli sebuah produk makanan.
Makanan tradisional khas daerah biasanya memiliki kemasan yang berbeda dengan kemasan makanan lainnya. Apa saja kemasan yang digunakan untuk makanan khas daerah? Berikut penjelasannya.

Bahan Kemasan untuk Makanan Khas Daerah

Melansir dari buku Arts and Beyond: Prosiding Konferensi Nasional Pengkajian Seni yang diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada, bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut kemasan tradisional.
Biasanya, bahan kemasan tradisional berasal dari pemanfaatan bahan-bahan baku dari alam, seperti kayu, daun, bambu, kulit kelapa, dan sebagainya.
Pada daerah Bali, bahan kemasan tradisional adalah wujud dari tradisi agama Hindu yang memuat nilai-nilai tertentu. Kemasan-kemasan tradisional tersebut digunakan masyarakat Bali untuk pemujaan semata.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berkembangnya zaman, makanan-makanan khas daerah mulai menggunakan kemasan tradisional, bukan hanya untuk sajian ritual, melainkan juga untuk diperjualbelikan.
Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut kemasan tradisional. Contohnya, seperti daun pisang. Sumber: Flickr.com
Dikutip dari modul pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI: Sistem Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah yang disusun oleh Fauziah Asri Latifah, S.Si, M.Pd, berikut beberapa contoh kemasan tradisional yang biasa digunakan untuk mengemas makanan khas daerah:
1. Daun Pisang
Daun pisang merupakan salah satu kemasan tradisional yang paling sering digunakan oleh masyarakat untuk mengemas makanan tradisional.
Bagi masyarakat Indonesia, makanan yang dibungkus dengan daun pisang adalah hal yang biasa. Bahkan, daun pisang dipercaya dapat memberikan aroma wewangian secara alami.
Contoh makanan khas daerah yang biasanya dibungkus atau dikemas menggunakan daun pisang adalah Lontong, Kue Nagasari, Lemper, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
2. Daun Kelapa
Selain daun pisang, daun kelapa termasuk bahan kemasan tradisional yang sering digunakan untuk membungkus makanan-makanan khas daerah.
Lepet ketan merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Jawa yang dibungkus menggunakan daun kelapa kemudian diikat untuk menjaga kualitas makanan di dalamnya.
3. Bambu
Kemasan tradisional selanjutnya adalah bambu. Bambu biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk mengemas makanan tradisional.
Contoh makanan tradisional yang dibungkus menggunakan bambu adalah Lemang, Kue Putu, Nasi Jaha, dan lain-lain.
Lemang merupakan salah satu makanan tradisonal yang dibungkus menggunakan bambu. Sumber: Kumparan/Acehkini
4. Daun Pandan
Daun pandan tidak hanya digunakan sebagai bahan masakan, tetapi juga digunakan untuk membungkus makanan-makanan khas daerah. Salah satu makanan khas daerah yang dibungkus menggunakan daun pandan adalah Kue Pelita Bungkus Pandan.
ADVERTISEMENT
5. Kulit Jagung
Kemasan tradisional lainnya adalah kulit jagung. Pada umumnya, kulit jagung dipercaya dapat mempertahankan kualitas makanan. Contoh makanan tradisional yang dikemas menggunakan kulit jagung adalah Lepet Jagung.
(SAI)