Konten dari Pengguna

Benih Tanaman: Ciri-ciri Beserta Cara Pengumpulan dan Penyimpanannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
21 Oktober 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Benih adalah.  Foto : Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Benih adalah. Foto : Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Benih adalah bagian tanaman yang berguna untuk proses berkembang biak. Benih dapat berupa biji atau bagian tanaman lainnya. Jika senang bercocok tanam, kamu perlu memahami ciri-ciri benih tanaman yang baik.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Modul Pelatihan Teknologi Perbenihan yang ditulis oleh Iskandar Z. Siregar, kita sering kali keliru mengartikan benih, biji, dan bibit.
Biji adalah hasil pembuahan pada tanaman berbunga. Sedangkan, tumbuhan muda yang dihasilkan dari benih disebut bibit.
Ciri-ciri benih yang baik ialah benih yang sudah masak secara fisiologis, berisi, masih baru, dan berasal dari pohon yang unggul. Karakteristik lainnya, yakni tahan hama dan penyakit, memiliki daya kecambah tinggi, serta memiliki persentase hidup yang tinggi.
Kualitas benih ini dapat diketahui dengan cara melakukan uji belah. Ketahanan suatu benih terhadap serangan hama atau penyakit dapat diamati melalui potongan benihnya. Gangguan serangga pada benih kadang terlihat pada saat buah belum masak.
Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam uji belah adalah kisaran normal penampakan atau warna dari jenis benih masing-masing. Lamanya pengujian maksimum dilakukan selama dua hari. Dengan porsi waktu terbesar pada saat pengoksidasian.
ADVERTISEMENT
Benih segar akan berbeda penampakannya dengan benih yang telah mengalami penyimpanan. Meskipun kedua kelompok benih tersebut masih baik (Viabel).
Ilustrasi Benih adalah. Foto : Pixabay.com

Pengumpulan Benih

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan benih adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Penyimpanan Benih

Tidak semua benih dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama. Sebab, benih memiliki daya tahan yang berbeda-beda. Berdasarkan tipenya, benih dibagi menjadi dua, yaitu benih ortodok dan rekalsitran.
Benih rekalsitran memerlukan kondisi khusus untuk menyimpannya. Sedangkan benih ortodok tidak memerlukan kondisi khusus.
Karakteristik benih rekalsitran antara lain kadar air benih tinggi, sensitif terhadap pengeringan, ukuran benih umumnya besar, daya simpannya rendah, kemasakan dan perkecambahan terjadi dalam waktu singkat.
Sementara itu, secara umum benih ortodok memiliki ciri kulit biji keras, ukuran biji biasanya kecil hingga sedang, kadar air biji segar sebelum masak dengan fisiologis 15-30 persen, dan kadar air saat masak fisiologis menurun hingga 6-10 persen.
(FNS)